TBI Bangga! Excellence Grup Sukses Hadirkan Lulusan Universitas Houston Amerika

(ftik.iainptk.ac.id) Mahasiswa Semester VI B “Excellence Grup” Program Studi Tadris Bahasa Inggris sukses menyelenggarakan Podcast Broadcasting, Kamis (22/06/2023). Podcast ini menghadirkan narasumber kompeten Lulusan Universitas Houston, Dwi Sasta Kanaya. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris (Sulaiman, M.Pd.) dan Dosen Pengampu Mata Kuliah Broadcasting (Septian Utut Sugiatno, M.Pd.). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengalaman kepada mahasiswa terkait perkembangan dunia akademik dan profesional. Sedangkan Excellence Grup merupakan kelompok yang dibentuk untuk memenuhi tugas akhir semester pada mata kuliah Broadcasting.

Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd mengaku takjub atas sajian dan persiapan yang dilakukan oleh mahasiswa. “Saya sangat bangga dan takjub kepada Excellence grup karena dapat menghadirkan narasumber yang berkelas Internasional.” Podcast ini disambut antusias oleh mahasiswa dan anggota Excellence Grup. Para pendengar dapat mendengarkan perbincangan menarik antara moderator dan narasumber. Meliputi topik-topik seperti beasiswa, tips dan trik belajar bahasa Inggris, dan kiat-kiat untuk berhasil dalam karir terkait bahasa Inggris.

Virda Fernanda, salah satu Mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Inggris mengatakan, “Saya merasa terinspirasi dan termotivasi setelah mendengarkan podcast ini. Saya mendapatkan wawasan berharga tentang peluang karir yang ada dan langkah-langkah yang harus saya ambil untuk mencapai kesuksesan seperti para lulusan ini.” Ia berharap, keberhasilan podcast ini akan mendorong kerja sama lebih lanjut antara Excellence Grup dan alumni Universitas Houston dalam mendukung pengembangan pendidikan dan karir di bidang bahasa Inggris. Podcast ini juga diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi para mahasiswa dan calon mahasiswa yang tertarik dalam mempelajari bahasa Inggris dan meraih kesuksesan di bidang tersebut.

Penulis: Jumiarti, Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris

GLOWING Series #2 TV, Hadirkan Praktisi Handal sebagai Pemateri

Setelah sukses mengadakan GLOWING Series #1 Radio pada tanggal 18 Maret 2023 lalu, Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) kembali adakan GLOWING Series #2 TV dengan tema “Life at TV Industry: Challenges and Opportunities” yang terintegrasi dengan mata kuliah Broacasting. Kuliah Tamu ini dilaksanakan secara daring, via zoom meeting pukul 19.00-22.00, Sabtu (27/05/2023).

GLOWING Series #2 TV menghadirkan beberapa praktisi yang handal dan kompeten di bidangnya dari berbagai stasiun TV, antara lain yaitu:

  1. Felisitas Kaban (Guest presenter at Nusantara TV)
  2. Izon Ramadani (News Reporter at Trans 7)
  3. Krisna Bayu Aji (Motion Graphic Designer at Trans 7)
  4. Denno Ramdha Asmara (Video Editor at Antara TV)

Dalam sambutannya, Bapak Oki Anggara M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Broadcasting yang menyelenggarakan kegiatan ini menyampaikan “Kegiatan ini merupakan bagian dari usaha saya selaku dosen pengampu untuk memberikan pengalaman yang terbaik bagi para mahasiswa TBI. Idealnya, mahasiswa TBI memang dibentuk untuk menjadi seorang pendidik bahasa inggris. namun keterampilan tambahan seperti publik speaking, berpikir kreatif dan broadcasting sendiri memang dibutuhkan di era digitalisasi saat ini“.

Kemudian Bapak M. Arief Rachman selaku Founder dari Muara Indonesia (Media Partner) juga menyampaikan bahwa sangat mengapresiasi kegiatan ini. Beliau berharap bahwa kegiatan ini akan tetap dilakukan sebagai bentuk kerja sama dan silaturahmi antara IAIN Pontianak khususnya Program Studi TBI dan Muara Indonesia.

Wiwin Kurnia selaku Moderator sekaligus Mahasiswa dari Prodi Tadris Bahasa Inggris kelas 6A juga menyampaikan kesannya terhadap kegiatan Kuliah Tamu ini. “Luar biasa si karna mmpu mendatangkan Guest presenter, news reporter, motion graphics, video editor Trans 7. Keren si, itu adalah pengalaman pertama bertemu dengan orang² hebat, dan sangat menambah wawasan.”

Dengan diselenggarakannya Kuliah Tamu ini, Bapak Oki Anggara, M.Si. selaku pengampu mata kuliah Broadcasting berharap kegiatan ini sebagai wadah untuk akademisi dan praktisi, atau pihak umum yang memiliki ketertarikan di bidang broadcasting khususnya TV untuk bertemu dan berinteraksi. Mendiskusikan peluang dan tantangan dalam industri televisi di masa kini. Serta membangun jaringan antara akademisi (mahasiswa) dengan praktisi dalam rangka persiapan karir dan pengembangan diri untuk masa depan.

Penulis: Feni Nurhaliza

Editor: Oki Anggara, M.Si.

GLOWING Series #1 Radio, Hadirkan Praktisi Handal di Bidang Broadcasting

Pontianak (iainptk.ac.id) Program Studi Tadris Bahasa Inggris kembali menggebrak dengan kegiatan yang bermanfaat bagi mahasiswa. Dihadiri langsung oleh praktisi penyiar radio di Indonesia, antara lain:

Akbar Ray (Announcer) “Pubic Speaking: Basic Skill for Creativity Industry”,  

Boy Henry (Head of PR & Corporate Relations di Masima Radio Network (MRN)) “Working Life at Radio”,

Weran Gani (Penyiar Radio Safety di Madyaning Lima Group Samarinda) “How to be a Great Announcer”.

Program ini terselenggara atas inisiasi dari Pengampu Mata Kuliah Broadcasting, Oki Anggara, M.Si. Acara ini dilaksanakan secara daring via zoom meeting pukul 19.00-21.00, Sabtu (18/03/2023). Program Kuliah Tamu GLOWING Series #1 Radio “Guest Lecture and Wide Your knowledge in Broadcastingdibuka langsung oleh Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd. Dihadiri pula oleh beberapa dosen Tadris Bahasa Inggris dan Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris Semester VI.

Dalam sambutannya, Sulaiman M.Pd mengungkapkan “Selain menjadi guru, lulusan Tadris Bahasa Inggris diharapkan juga dapat bekerja di dunia broadasting, jurnalistik, serta translating. Itulah alasan prodi menghadirkan ketiga mata kuliah ini untuk menjadi nilai tambah bagi mahasiswa nantinya“. Sulaiman menambahkan bahwa prodi sangat mengapresiasi kegiatan Kuliah Tamu ini dan berharap agar ke depannya dapat menghadirkan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat lainnya.

Oki Anggara, M.Si selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Broadcasting, menyampaikan bahwa “Mahasiswa Tadris Bahasa inggris memang dituntut untuk menjadi pendidik, tetapi selain itu mahasiswa harus memiliki nilai tambah seperti public speaking yang diperoleh di dunia broadcasting. Tujuan dari menghadirkan para pembicara yang merupakan praktisi penyiar radio adalah untuk memberikan pengalaman belajar terbaik bagi mahasiswa, link dan match antara program belajar di kampus dengan kebutuhan dunia industri“.

Dosen Pengampu Mata Kuliah Broadcasting lainnya, Septian Utut Sugiatno, M.Pd mengungkapkan “Keterampilan perlu diasah mulai saat ini. apalagi di dunia digital yang menuntut setiap orang kreatif dan inovatif. Lulusan Tadris Bahasa Inggris tidak hanya dicetak untuk menjadi guru bahasa Inggris saja, melainkan bisa menjadi announcer, news ancor, presenter, dan lainnya. Peluang itu sangat terbuka bagi Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris”.

Efyu Rahmah Shalihah salah satu Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris menyampaikan kesannya terhadap kegiatan Kuliah Tamu ini. “Kegiatan kemarin malam sangat menginpsirasi, selain bisa belajar menjadi penyiar, tidak hanya penyiar tetapi juga speaker yang baik dan benar, saya juga dapat belajar bagaimana menjadi moderator yang benar, sangat mengapresiasi sekali karena bisa diberi kesempatan untuk memandu acara ketiga pemateri hebat dari luar kota, dan saya semakin  tertarik untuk belajar tentang penyiaran,” ujarnya. “Dengan diselenggarakannya kegiatan Kuliah Tamu ini, semoga kegiatan ini bisa dilaksanakan lagi di lain waktu berikutnya dan memberikan banyak manfaat kepada Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris FTIK IAIN Pontianak dengan menghadirkan pemateri-pemateri yang luar biasa,” tambahnya.

Penulis: Feni Nurhaliza

Editor: Septian Utut Sugiatno, M.Pd

Becoming a Global Citizen through English: Sharing Session From Scholarship Awardees

Welcome global citizen!

Indonesia Mengglobal is now partnering with British Council by conducting an online sharing session with a mission to inspire, encourage, and support Indonesian students who want to pursue high-quality education abroad, with topic such as “Becoming a Global Citizen through English: Sharing Session From Scholarship Awardees”.

This session will be conducted on:

Date : Saturday, 26th of February, 2022
Time : 10:00—12:00 WIB
Venue: Zoom Meeting

Registration: bit.ly/IELTSTalk2022

For further information, connect with us through instagram @indonesiamengglobal

[US-ASEAN Internship Program] Join the Webinar on Emerging Career Opportunities in Circular Economy, Sustainability, Climate Actions – Nov 10th!

Dear students and young professionals of Southeast Asia,

The US-ASEAN Internship Program—a collaboration between US-ASEAN Connect and US-ASEAN Business Council, is pleased to invite you to hear discussions from advocators and a top US company on recent developments on sustainability, circular economy, and climate action issues. The webinar will offer exclusive insights on emerging career trends & opportunities, knowledge, and skill-sets needed for sustainability-related professions.

Panelists include:

  • Dr. Nattavud Pimpa, Former Acting Director of ASEAN Centre for Sustainable Development Studies and Dialogue (ACSDSD)and Chair in Sustainability at Mahidol University
  • Catherine Sheehy, Global Lead for Sustainability Partnerships at Underwriters Laboratories (UL)
  • Tantrie Soetjipto,Commissioner at Panin Dubai Syariah Bank and Founder of Roemah Indonesia
  • Bernie Baskin (Moderator), Senior Director of Development, Sustainability, and Energy at US-ASEAN Business Council

This event is free of charge! A certificate of attendance will be provided upon completion of the survey at the end of the event.


For internship opportunities in the ASEAN region and further information on the US-ASEAN Internship Program, visit internships.usasean.org or contact Celine Kusnadi (ckusnadi@usasean.org).

The sixth US-ASEAN Internship Program Webinar Series:

“We Prosper: Emerging Career Opportunities in

Circular Economy, Sustainability, Climate Actions”

Wednesday, November 10th, 2021 at 9:00 AM – 10:30 AM GMT+7

Register for free! bit.ly/USAIPSustainability

“How ASEAN can develop an ethical and sustainable workplace for future generations: Ethics of the ASEAN vision of a Human-centric workplace” Webinar

The ethics of living is strongly linked to work since that’s what takes most of the time in our adult lives, determines the welfare of ourselves and family, and contributes to a meaningful life… or not, depending on the work. 

We know that changes in our highly diverse ASEAN workplace are driven by technology, the need for new skills, urbanization, and the creative destruction of jobs. But with the COVID-19 pandemic, these forces suddenly accelerated and many ethical issues were revealed, including inequality, health, and new ways of working. Going forward in ASEAN, we need to revisit the ASEAN vision of work and tackle the ethical issues that face us together. 

Our panel of leaders represents diverse perspectives in our dialogue – from global companies to government to civil service societies. This webinar will ask three critical questions about the ethics of the future of work.  They are:
     1. Are people considered a resource or a purpose in the ASEAN workplace? Is the idea of work as a vehicle of human development feasible?
     2. What are the fundamental changes in work coming out of the pandemic and how does that affect the ASEAN vision for an ethical and sustainable workplace for the future?
     3. What are the most important ethical gaps in the ASEAN workforce (women, inequality, work migration, lack of inclusion.) and how can millennials bring about the change that is needed to address them?

Our panelists will share their experience and vision of the future with a view to helping participants define their own ethics of work. “How ASEAN can develop an ethical and sustainable workplace for future generations: Ethics of the ASEAN vision of a Human-centric workplace” will be held on 2 December 2021 at 9.00-12.00 (GMT+7 Bangkok local time). 

*E-certificate will be offered at the end of the webinar.

TEFLIN KALBAR dan IAIN Pontianak Sukses Gelar Seminar Virtual Internasional Sesi 3

Pontianak (ftik.iainptk.ac.id) – Senin (28/09) dilaksanakan sesi ke 3 seminar virtual internasional hasil kerjasama IAIN Pontianak dan The Association for the Teaching of English Language in Indonesia (TEFLIN) Kalimantan Barat. Kegiatan yang dihelat melalui aplikasi Zoom dan siaran langsung Youtube ini menjaring sekitar 250 peserta dan 100 viewer. Dengan mengusung tema “The Direction of Language Teaching During and Post Pandemic: Contributions to Research and Pedagogy”, seminar ini menghadirkan pemateri baik dari dalam maupun luar negeri. Sebelumnya kegiatan ini diagendakan selama tiga hari pada 24, 25 dan 28 September 2020. Antusiasme peserta begitu terlihat dari keaktifan tanggapan dan pertanyaan malalui kolom komentar yang tersedia.

Tampil sebagai pembicara pertama Prof. Jayakaran Mukundan dari Universitas Putra Malaysia yang memaparkan tentang perbedaan peran pengajar pada kelas konvensional dan kelas online. “Conventional: Teacher see all, control is absolute, the direction of teaching is fluid, there are interruptions, pauses, prompts, cues all of which are a part of learning-teaching. But the new normal: The screen and transmission are central. Transmissions can be weak and when it works, the screen is very restrictive even if teachers can see all their students on screen,” tuturnya. Ia juga menekankan agar pendidik harus bisa menyesuaikan dengan perubahan zaman.“Teachers can plan for future disruptions like this. There will be more research on social media and meeting platforms so that they accommodate the needs of teachers and learners,” pungkasnya.

Dengan membawakan hasil penelitiannya, pembicara kedua Endang Susilawati dari TEFLIN Kalbar memaparkan tentang fakta kurangnya pendekatan sosiolingustik dalam pembelajaran bahasa Inggris. “Sociolinguistics is the field that studies the relationship between language and society, between the uses of language and the social structures of the users. Sociolinguistics are interested in explaining why we speak differently in different social contexts, and they are concerned with identifying the social functions of language and the ways it is used to convey social meaning. Language varieties and social context. But, in fact, the English material design does not take sociolinguistic context into consideration, whereas it is very important to realize the achievement of the language communicative competence,” ungkapnya.

Pembicara ketiga Dr. Bushra Ahmed Khuram dari Departement of English University of Karachi Pakistan menunjukkan hasil pengamatannya bahwa perhatian siswa selama berlangsungnya kelas online menjadi masalah yang utama. Ia menjelaskan “As we switched to online classes in June, the sessions with ma’am did not feel any different cities across the country. The biggest hurdle that we came across in classes of other courses was that teachers were unable to maintain class decorum and could not ensure students’ attentiveness during online lectures. I believe the primary strength factor that paved the path for conducive online sessions was that ma’am instructed us to switch on our cameras and every student was required to state their opinion about the topic under discussion. I think this was a crucial element and the only way to ensure students’ attentiveness during online classes. My research study showed that though online teaching is different, the motivational antecedents for learner engagement in an online class are the same as that of face-to-face teaching.”

Dr. Ikhsanudin dari TEFLIN Kalbar menjadi pembicara terakhir yang mengulas tentang kemungkinan dan kemampuan pembelajaran online di Indonesia. “In this situation, since 2010 enough number of books available online and at that time there was a problem of computer and the internet. In the following steps, the government regulated the telecommunication company. The target of the government is every district should be a center, should be a tower that can serve the people on the internet, even though in limited speed. And now, because of that regulations, the price of computers is very low in Indonesia, and the internet connection is also very cheap compared to internet packages in many countries. And now the situation is very different where the public services should be completed by private companies. But the point is even though it is difficult in the very rural areas but internet connection and the textbook are available. We see many students must go up to the hill and climb some trees to get internet, but it is available compare to several countries that don’t have any connection internet at all. So, in this pandemic, the students should learn from home, have got internet facilities and available textbooks. Many people complain about this situation because they have no economic power but at least it is possible for them to get access,” paparnya.

Setelah menyelesaikan serangkaian kegiatan, seminar virtual internasional ini ditutup secara resmi oleh Wakil Dekan I FTIK IAIN Pontianak Dr. H. Yapandi, M.Pd. Ia menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini dan berharap kegiatan serupa dalam dijalankan kembali untuk meningkatkan kualitas akademis kita. “Semoga kegiatan ini menjadi amal ibadah kita. dan semua materi yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” ucapnya mengakhiri pembicaraan.

Penulis: Andry Fitrianto

Editor: Dian Kartika Sari

IAIN PONTIANAK-TEFLIN Sukses Adakan Seminar Virtual Internasional Sesi 2

Pontianak (ftik.iainptk.ac.id) – The Association for the Teaching of English Language in Indonesia (TEFLIN) Kalimantan Barat dan IAIN Pontianak melalui Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Bahasa Inggris sukses mengadakan seminar virtual internasional sesi ke dua pada Jum’at (25/09). Terpantau paling tidak sekitar 224 orang masuk sebagai peserta seminar melalui aplikasi Zoom dan 76 peserta yang mengikuti secara streaming melalui akun Youtube See_U Project.

Dengan dipandu oleh Nanik Sobikhah, M. Pd sebagai moderator, kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar. Kegiatan yang diagendakan selama tiga hari ini mengusung tema “The Direction of Language Teaching During and Post Pandemic: Contributions to Research and Pedagogy”.

Seminar virtual internasional kali ini menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri. Tampil sebagai pembicara pertama Uray Salam, Ph. D dari Universitas Tanjungpura menjelaskan perkembangan penelitian yang sedang dilakukannya terkait dengan berbagai macam permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran Bahasa Inggris secara online. Dengan tajuk Locked-Down By Corona, The Students’ Learning Through Whatsapp, ia memaparkan beberapa hasil pengamatannya tentang menggunaan teknologi sebagai media pembelajaran. “Claims of benefit, advocacy, a marked lack of evidance-based research perspactives. Many articels that have appeared in research journals, cnference proceedings, and book chapters are provocative and promotional,” tuturnya.

Menanggapi pertanyaan dari peserta seminar tentang kendala kelistrikan dan akses sinyal internet yang dimiliki oleh peserta didik, ia menuturkan “That’s why I always ask the student before they enter the session, I ask them to tell me their location. If I know that they have difficulties in a connection, I have special treatment for them. I do not give them a very strict deadline thing. I give them flexible time like for the attendance.”

Pembicara kedua Assoc. Prof. Pratya Binmadnee, Ph. D dari Departement of English, Faculty of Liberal Arts and Sosia Sciences Fatoni University Pattani Thailand menekankan pentingnya pembelajaran bahasa Inggris yang diintergrasikan dengan budaya lokal. Hal ini dilakukan guna mencipatakan efektifitas dalam pembelajaran.

“By highlighting the concept of local integration, it could strengthen learners’ minds because they learn and understand wholeheartedly their own cultures from the main sources. Thus, developing VLA for EFL students should focus on the integration of acquiring language, promoting learning and learners, as well as making use of their social or local contexts. The use of local integration in this study which promoted students’ background knowledge could be considered as a major agenda in designing VLA -Fun Fast English, as it can bring the social, emotional, and spiritual change towards the learning of English,” pungkasnya.

Nadra Huma dan Huma Rauf dari Society of Pakistan English Language Teacher (SPELT) Association tampil sebagai pembicara ketiga dan keempat yang membagikan lima tips untuk menunjang pembelajaran bahasa Inggris yang menarik secara online, yaitu 1) Update curriculum content, digitize courses. 2) Keep in mind the time constraint while planning lessons. 3) Provide clear guidelines & rubrics. 4) Use technology as a tool efficiently e.g chatbox, video links, etc. 5) Provide a list of best online resources.

Sedangkan pembicara kelima Dr. Fatima Rehan Dar yang merupakan Director Centre For Teaching Excellence and Learning Innovation Iqra University Karachi menyatakan pentingnya penjaminan kualitas pembelajaran yang dilakukan secara online. Ia menjelaskan “Quality assurance is defined as systematic management and assessment procedures to ensure achievement of quality outputs or improved quality.” Ia pun menambahkan beberapa penjelasan terkait parameter penjaminan mutu tingkat internasional terkait pendidikan online, yaitu:  Institution’s technical infrastructure readiness, faculty readiness, student readiness, content, materials and resource readiness, assessment procedures, channels of communication between faculty, student, management.

Pembicara terakhir Prof. Dr. Nasreen Hussain yang merupakan Chair of the Education Department at the Institute of Bussiness Management University Karachi memaparkan beberapa hal yang harus dipenuhi untuk mencapai efektivitas pembelajaran online. “To approriately switch to online learning, three requirements need to be fulfilled: Access to the internet, the right tecnology, and skill to use the technology,” jelasnya.

Sementara itu, Dr. Istiqomah selaku koordinator program kegiatan ini memberikan tanggapannya. “Kegiatan seminar hari ini merupakan studi komparasi tiga negara (Indonesia, Thailand, dan Pakistan) yang membahas tentang pengajaran bahasa Inggris dalam konteks pandemi. Meskipun Thailand termasuk negara yang berhasil mengendalikan wabah covid 19, penjelasan para penyaji menggambarkan kesamaan dan perbedaan media pengajaran bahasa Inggris yang diterapkan dalam konteks pandemi. Kesamaannya adalah menyetujui penggunaan medsos atau e-learning dalam pengajaran. Perbedaan adalah pilihan terhadap medsos yang digunakan. Bahwa penggunaan medsos menemui hambatan yang perlu dicarikan solusi. Contohnya, ketiadaan atau ketidakstabilan jaringan internet di sebagian kawasan,” paparnya.

Penulis: Andry Fitrianto

Editor: Dian Kartika Sari

IAIN Pontianak Berkolaborasi dengan TEFLIN Adakan Seminar Virtual Internasional

Pontianak (ftik.iainptk.ac.id) – Institut Agama Islam Negeri Pontianak melalui Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Program Studi Tadris Bahasa Inggris berkolaborasi dengan The Association for the Teaching of English Language in Indonesia (TEFLIN) Kalimantan Barat mengadakan seminar virtual internasional dengan tema “The Direction of Language Teaching During and Post Pandemic: Contributions to Research and Pedagogy”. Kegiatan ini diagendakan selama tiga hari yaitu pada 24, 25 dan 28 September 2020 melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara streaming melalui akun Youtube See_U Project.

Adapun jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 1042 orang baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Pada hari pertama kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar tanpa kendala yang berarti. Para peserta tanpak antusias mengikuti jalannya seminar dan aktif memberikan tanggapan berupa komentar maupun pertanyaan di kolom percakapan yang tersedia.

Rangkaian kegiatan diisi oleh beberapa pembicara, yaitu Sylvia Ashton, MA dan Judy Kirsh, M. Ed dari National Association For Teaching English and Other Community Languages to Adult (NATECLA) United Kingdom, Prof. Dr. Nasreen Hussain, Dr.  Fatima Rehan Dar, Huma Rauf, Farheen Hasan dan Nadra Huma Quraishi dari Society of Pakistan English Language Teacher (SPELT) Association, Prof. Jayakan Mukundan, Ph. D dari Universitas Putra Malaysia, Assoc. Prof. Pratya Binmadnee, Ph. D dari Fatoni University Thailand, Prof. Dr. Joko Nurkamto, M. Pd dan Dr. Ikhsanudin dari TEFLIN, serta Endang Susilawati, Ph. D dari Universitas Tanjungpura Pontianak.

Prof. Dr. Joko Nurkamto, M. Pd selaku Presiden TEFLIN dalam sambutannya yang sekaligus membuka secara resmi kegiatan ini menyatakan bahwa pandemi COVID-19 membawa dampak yang besar bagi kehidupan kita, termasuk juga dalam hal pembelajaran bahasa Inggris. “This phenomena will, of course, affect the policy in all areas of life, including the field of education especially English language teaching. One of the policy we are rarely experienced is the changes in learning model, from offline in the campus to online in our own home, due to consideration of health and safety,” tuturnya.

Namun dari kondisi ini sesungguhnya merupakan tantangan bagi para pendidik untuk mengasah kreativitas dalam mendesain pembelajaran. “On the other hand, this pandemic phenomenon is giving us the energy and opportunity to think of new creative ways to ensure that learning continues to take place effectively. So I feel sure that all of the speakers in this webinar will be able to address the issue,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bagian Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak Dr. Firdaus Achmad, M. Hum sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya tema yang diusung sangat relevan dengan kondisi dunia pendidikan kekinian.  Ia menyatakan bahwa kegiatan seminar virtual merupakan sebuah ajang yang sangat berarti bagi penyelenggara, pesertanya dan dunia pendidikan. “Albert Einstein said; try not to become a man of success, but rather try to become  a man of value. Then I hope the webinar we are holding today will not only share success, but also share the glory, I wish you all the best of luck, success and glory,” ungkapnya. Ia pun sempat menyampaikan harapannya agar kerjasama antara IAIN Pontianak dan TEFLIN dapat berlanjut dalam hubungan yang lebih intens.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Koordinator TEFLIN Kalimantan Barat Dr. Ikhsanudin bahwa ini merupakan kegiatan kedua yang dilaksanakan oleh pihaknya yang pada kesempatan ini berkolaborasi dengan IAIN Pontianak dan didukung oleh beberapa kampus yang ada di kota Pontianak. dalam sambutannya ia juga mengenalkan TEFLIN kepada masyarakat luas.  “TEFLIN is the association of the Teaching of English as a Foreign Language in Indonesia. This is the main organization and the main reference of English teaching association and English teaching activities in Indonesia. We have helped a thousand of teachers to develop themselves and also we are the largest organization in the country,” jelasnya.

Koordinator Organizing Committee Sulaiman, M. Pd yang juga merupakan Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris IAIN Pontianak mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk mensukseskan kegiatan ini. “Prodi Tadris Bahasa Inggris yang merupakan bagian tak terpisahkan dari IAIN Pontianak akan terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu pengembangan keilmuan dengan terus melakukan beragam upaya strategis dan dukungan penuh terhadap berbagai kegiatan yang bermanfaat,” ucapnya.

Penulis: Andry Fitrianto

Editor: Dian Kartika Sari

Kembali Gelar Webinar, Tadris Bahasa Inggris Angkat Tema “Pragmatics Within English Language Teaching Context”

Pontianak (ftik.iainptk.ac.id) – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Pontianak kembali gelar webinar melalui Prodi Tadris Bahasa Inggris. Webinar bertema “Pragmatics Within English Language Teaching Context” sukses terselenggara pada hari Rabu (26/08). Seminar ini dapat diikuti secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui channel Youtube See_U Project.

Dengan menggandeng kelompok Pragmatics Discussion Forum, kegiatan ini menuai atensi yang baik dari masyarakat akademik secara luas. Terdata jumlah peserta yang mengikuti webinar ini mencapai 400 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Terdapat pula peserta yang berasal dari beberapa negara tetangga seperti Laos, Filipina, dan Colombia.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dr. Firdaus Achmad, M. Hum selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak.  “Saya berharap rekan-rekan di Tadris Bahasa Inggris dapat terus beraktivitas dan berkreatifitas dalam menjawab kebutuhan masyarakat.  Saya yakin bahwa Tadris Bahasa Inggris ini dapat menjadi salah satu program studi unggulan IAIN Pontianak. Oleh karena itu, gebrakan awal ini harus dijadikan starting point untuk membuat gerakan dan kegiatan yang lebih besar lagi,” jelasnya.

Adapun pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Dr. Jumanto Jumanto yang merupakan Associate Professor of Humanities Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Ia memaparkan keterkaitan yang erat antara bahasa dan budaya. Sehingga dalam pembelajaran bahasa Inggris juga diperlukan pemahaman yang baik akan budayanya.

“Paling tidak terdapat tiga hal yang harus dipahami dalam pembelajaran Bahasa Inggris; Teaching English is teaching the culture English; Learning English is learning the culture English; and speaking English is speaking culture English,” ujarnya.

Pria yang juga memiliki Gelar PhD in Linguistics (Pragmatics) dari Universitas Indonesia ini menyampaikan bahwa hal yang penting untuk diperhatikan dalam kemampuan berbahasa adalah perhatian pada lawan bicara dalam aspek convenience (kenyamanan) dan inconvenience (ketidaknyaman). Sehingga pemahaman budaya merupakan sesuatu yang tidak terelakkan dalam upaya memahami konteks berbahasa yang baik dan benar.

Sulaiman, M. Pd selaku Ketua Prodi Bahasa Inggris ditemui seusai kegiatan menyatakan rasa syukur yang tak terkira atas suksesnya penyelenggaraan webinar ini. “Alhamdulillah. Saya sangat bersyukur sekali kegiatan ini berjalan dengan lancar. Ini merupakan langkah awal yang besar bagi perjalanan Tadris Bahasa Inggris ke depannya,” ucapnya.

Ia juga menambahkan ungkapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada para pejabat di lingkungan Dekanat FTIK dan Rektorat IAIN Pontianak atas dukungan penuh terhadap kegiatan ini. “Tak lupa pula saya sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada rekan-rekan panitia yang sudah bekerja sama dan bekerja keras demi terselenggaranya kegiatan ini,” pungkasnya mengakhiri pembicaraan.

Penulis: Andry Fitrianto

Editor: Dian Kartika Sari