Nurhasani, Mahasiswi TBI Semester 7 Perjuangkan Gelar Sarjana melalui Program Beasiswa Bank Indonesia

Menjadi seseorang yang terdidik dan bisa memberikan manfaat pada khalayak ramai sudah pasti menjadi salah satu goals bagi orang-orang yang memiliki impian ataupun cita-cita yang hebat. Menjadi manusia yang terdidik tentunya melewati jalan yang penuh lika-liku dan cobaan. Termasuk menjadi seorang mahasiswa adalah jalan yang mungkin harus dilewati seseorang untuk mewujudkan impian-impian yang mereka punya. Menjalani pendidikan di perguruan tinggi juga tidak semudah mengedipkan mata dalam satu detik. Salah satu lika-liku yang sudah jelas pasti akan dilewati oleh mahasiswa adalah masalah keuangan. Banyak mahasiswa yang berlomba-lomba untuk mendapatkan beasiswa yang disediakan oleh kampus sebagai salah satu jawaban atas permasalahan keuangan.

Nurhasani, sebagai salah seorang mahasiswa yang memperjuangkan gelar sarjana pendidikan dengan menjadi penerima manfaat Beasiswa Bank Indonesia. Beasiswa yang difasilitasi oleh Bank Indonesia ini menjadi salah satu beasiswa incaran mahasiswa di IAIN Pontianak. Tidak dipungkiri lagi banyak mahasiswa yang berlomba-lomba untuk menjadikan dirinya dipandang layak oleh Bank Indonesia untuk mengemban amanah sebagai penerima manfaat beasiswa Bank Indonesia. Tercatat bahwa ada sekitar 500 lebih mahasiswa IAIN Pontianak pada tahun 2023 untuk mendaftar beasiswa Bank Indonesia dan Nurhasani menjadi salah satu mahasiswa dari program studi Tadris Bahasa Inggris semester 7 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang mampu menunjukan kelayakan dirinya untuk menjadi penerima beasiswa.

Nurhasani mengatakan bahwa ia sangat bersyukur sekali atas segala usaha dan doa yang ia lakukan serta dukungan dari orang tua, dosen, serta teman-temannya yang memotivasi ia untuk tetap semangat memperjuangkan gelar sarjananya melalui program beasiswa. Nurhasani juga sangat senang dalam pembinaan beasiswa ia tidak hanya mendapatkan uang namun ia juga diberi kesempatan untuk mengembangkan softskill dan hardskill di komunitas GenBI (Generasi Baru Indonesia) Kalbar. Salah satu agenda terbaik GenBI Kalbar dimana Nurhasani dan empat rekannya yang lain yaitu adik tingkatnya pada program studi Tadris Bahasa Inggris di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, terdiri dari Ulfay Lisdia Ningrum, Muhammad Amin, Seliyana dari semester 5 dan Zia Putri Nurjanah dari semester 3 juga menjadi  partisipan yang berkontribusi  pada kegiatan GenBI Camp 2023.

GenBI Camp 2023 menjadi agenda besar rutin tahunan yang diselengarakan oleh GenBI Kalbar dan mendapatkan dukungan penuh dari Bank Indonesia untuk menciptakan great leader for the brighter future. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pengalaman yang lebih banyak bagi para penerima beasiswa untuk menjadi frontliner Bank Indonesia baik itu di lingkungan kampus dan lingkungan masyarakat luas.

Kesempatan Exchange ke Amerika! Yuk Daftar YSEALI Academic Fellowship (Indonesia)

Greetings from U.S. Embassy Jakarta!

Fall 2023 YSEALI Academic Fellowships

Over more than 70 years, exchange programs sponsored by the U.S. Mission to Indonesia have brought thousands of Indonesian citizens to the United States to study, engage in cultural exchange, and take part in building the U.S.-Indonesia strategic partnership. As we continue to come together across borders to address the challenges and opportunities of the 21st century, we are thrilled to announce the next YSEALI Academic Fellowship opportunity will take place in Fall 2023.

Eligible Indonesian YSEALI members can apply for the Fall 2023 Academic Fellowship online until 09.00 WIB on April 17th, 2023!

The YSEALI Academic Fellowship is an intensive short-term academic program whose purpose is to provide groups of young leaders with a deeper understanding of the United States and a particular theme, while simultaneously enhancing their leadership skills.  The Fellowship will focus on one of three themes: Civic Engagement, Environmental Issues, and Social Entrepreneurship and Economic Development. The five-week programs will consist of a balanced series of seminar discussions, readings, group presentations, and lectures.  The coursework and classroom activities will be complemented by educational travel, site visits, leadership activities, and volunteer opportunities within the local community.  During the academic residency, participants will also have opportunities to engage in educational and cultural activities outside of the classroom.  If conditions allow, the Fellowship will include an educational study tour to other areas of the United States where they will meet with local, state, private, and nonprofit organizations working in the field.  Note that if the program must take place virtually, Fellows will engage in similar activities but online from their home countries. 

Virtual Program Contingency: Should health, safety, and travel conditions continue to pose significant challenges, the Academic Fellowship will pivot to a virtual format.  The virtual program would consist of a minimum of 36 hours of required programming with a combination of synchronous and asynchronous learning.  To the extent possible, the virtual programming would include lectures, small group discussions, videos, readings, panels, site visits, leadership development, assignments, and individual and group activities.  Participants would be expected to fully participate in the entire virtual program from their location.

Since Spring 2015, hundreds of Indonesian YSEALI members have joined fellows from all ten ASEAN countries and Timor Leste to complete a YSEALI Academic Fellowship on one of three themes:

•         Civic Engagement
•         Environment Issues and Natural Resources Management
•         Social Entrepreneurship and Economic Development

Who is eligible to apply?
YSEALI members aged 18-25 who are current students or who graduated from university less than five years ago.

Technical Eligibility Requirements
Applicants must be:

  • Between the ages of 18 and 25 at the time of application;
  • A citizen of one of the following countries: Brunei, Burma, Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Philippines, Singapore, Thailand, Timor Leste, or Vietnam;
  • A resident of one of the following countries: Brunei, Burma, Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Philippines, Singapore, Thailand, Timor Leste, or Vietnam;
  • Not a U.S. citizen or permanent resident of the U.S.;
  • A full-time undergraduate or graduate student or graduated less than five years ago from an institution of higher learning;
  • Proficient in English. Able to read, write, and speak English in a U.S. university classroom setting. (Note: No TOEFL, IELTS, or other test score is required. English language ability is evaluated through the application form and interviews with YSEALI program staff);
  • Eligible to receive a J-1 visa (a J-1 visa is for individuals approved to participate in work-and study-based exchange visitor programs to the United States sponsored by the U.S. Department of State. As an Indonesian recipient of the J-1 visa for the YSEALI Academic Fellowship program, you will be subject to a two-year Foreign Residency Requirement. This means that for a period of two years after your return from the Academic Fellowship program, you will not be eligible to apply for a visa to immigrate to the United States as a Legal Permanent Resident or to apply for a work visa that would allow you to accept employment in the United States without a waiver. However, the Foreign Residency Requirement does not affect your eligibility for U.S. student, tourist, or business visas.)

Selection Criteria
Applicants should:

  • Demonstrate strong leadership qualities and potential in their university, place of work,  and/or community;
  • Demonstrate interest, knowledge, or professional experience in one or more YSEALI theme (civic engagement, entrepreneurship and economic growth, environment issues,);
  • Demonstrate a commitment to or interest in community service, volunteerism, or mentorship;
  • Indicate a serious interest in learning about the United States and ASEAN as a region;
  • Be willing to actively participate in an intensive academic program, community service activity, and study tour;
  • Have a commitment to return to their home country to apply leadership skills and training to benefit their community, country, or the region of Southeast Asia; and
  • Have little or no prior experience in the United States.

How to Apply:

Submit an electronic application HERE by 09.00 WIB (9 AM Jakarta time) on April 17th, 2023!


Please note: Only shortlisted candidates will be notified to schedule an interview.

Questions? E-mail us at YSEALIjkt@state.gov

Thank you, and we hope to see you on the Fall 2023 YSEALI Academic Fellowship Program!

Stay safe and healthy!

Regards,
The U.S. Mission to Indonesia YSEALI Team

Zia Putri Nurjannah, Mahasiswa TBI mengikuti Event Sesi Informasi Beasiswa CCI (Community Collage Intiative) Program AMINEF

Kegiatan ini diselenggarakan pada 19 November 2022 di Kopikoe & Dimsum Pot 3 Jln. Gajah Mada.

Pemateri dalam kegiatan ini yaitu Kak Dwi Lestiana Nendar Yoko. Beliau adalah salah satu alumni Program CCI ini. Adapun peserta yang hadir yakni dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, wirausahawan, dll.

Beasiswa CCI adalah beasiswa nirgelar yang diperuntukkan bagi lulusan SMA/D1/D2/D3 atau S1 untuk peningkatan profesionalisme di Community College di Amerika Serikat selama 2 semester. Ada 5 komponen dalam program beasiswa CCI ini yaitu Akademik, Pemagangan, Volunteering, Pertukaran Budaya, dan Peningkatan Kepemimpinan. Dalam kegiatan ini dinfokan mengenai Komponen Kegiatan Program CCI, Persyaratan Umum dan Khusus, Fasilitas Program, 8 Bidang Studi yang tersedia, serta siapa saja yang boleh dan tidak boleh mengikuti program beasiswa ini.

Kak Dwi Lestiana Nendar Yoko menyampaikan salah satu poin mengenai siapa saja yang berkesempatan untuk mendaftar, “Bersyukurlah kita yang tinggal di luar pulau Jawa memiliki kesempatan untuk dapat mendaftar beasiswa ini, karena penerima beasiswa ini mayoritas berasal dari luar Pulau Jawa. Jadi, kita yang tinggal di Kalimantan Barat ini juga memiliki kesempatan yang besar untuk diterima di program beasiswa ini.

Pendaftaran Program CCI ini telah dibuka dan tenggat waktu pendaftarannya yaitu pada 31 Desember 2022

Informasi lengkap & formulir aplikasi tersedia di www.aminef.or.id

Peluang Beasiswa LiniMuda 2022 untuk Mahasiswa

Informasi menarik bagi seluruh mahasiswa dan calon mahasiswa Indonesia jenjang Sarjana yang saat ini sedang mencari peluang untuk mendapatkan beasiswa, MySkill berkolaborasi dengan LiniMuda memberikan kesempatan bagi Anda untuk menjadi salah satu penerima beasiswa LiniMuda 2022. Pendaftaran (Registrasi) Beasiswa LiniMuda 2022 dibuka hingga 31 Agustus 2022.

MySkill adalah website pengembangan skill bagi mahasiswa dan freshgraduate dalam menyiapkan karir dan studi impiannya di masa depan. Beasiswa LiniMuda yang didukung MySkill membuka beasiswa Pendidikan bagi seluruh mahasiswa dan calon mahasiswa Indonesia jenjang SMA Kelas 12, Vokasi dan Sarjana di dalam dan luar negeri. Yuk daftar segera!

Penerima Beasiswa Terdiri Dari Beberapa Kategori:
1. Peserta Terpilih : Penerima Beasiswa Utama Senilai Rp 10Juta/Semester yang terdiri dari Dana Pendidikan Rp 5Juta, Dana Bulanan Rp 250ribu, Pelatihan & Mentoring, Serta Akses e-Learning Bersertifikat selama 6 Bulan.
2. 250 Orang : Pelatihan Skill Digital dan Persiapan Karir oleh para Praktisi dan HRD.
3. 500 Orang : Akses Template Dokumen Persiapan Kerja & Modul Bahasa Inggris.
4. 1.000 Orang : Akses e-Learning MySkill.id selama 1 Bulan.

Syarat:
1. Warga Negara Indonesia.
2. Mahasiswa Vokasi dan Sarjana dari dalam maupun luar negeri. Gapyear diperbolehkan untuk mendaftar.
3. Pelajar SMA/Sederajat kelas 12 yang sudah diterima atau tengah menjalani seleksi masuk PT.
4. Diperbolehkan untuk Pelajar/Mahasiswa dari Institusi Negeri, Swasta, Keagamaan maupun Kedinasan.
5. Tanpa Syarat IPK, Jurusan atau Tingkat Ekonomi tertentu.
6. Penerima beasiswa lainnya diperbolehkan untuk mendaftar.

Ketentuan:
1. Pendaftaran tidak dipungut biaya apapun.
2. Penetapan Kategori Penerima Beasiswa didasarkan pada tahapan seleksi.
3. Registrasi di Website myskill.id maksimal 31 Agustus 2022.
4. Pendaftaran bisa ditutup lebih awal jika kuota pendaftar terpenuhi.
5. Update terkait beasiswa ini akan diinfokan melalui Instagram @myskill.id.
6. Hanya peserta yang lolos ke tahap seleksi berikutnya yang menerima informasi lanjutan.

Tahap Seleksi:
1. Pengisian Formulir Pendaftaran hingga : 31 Agustus 2022.
2. Tes Potensi Akademik : 7-11 September 2022.
3. Focused-Group Discussion : 20 – 30 September 2022.
4. Wawancara : 3 – 14 Oktober 2022.
5. Pengumuman : Akhir Oktober 2022.

Becoming a Global Citizen through English: Sharing Session From Scholarship Awardees

Welcome global citizen!

Indonesia Mengglobal is now partnering with British Council by conducting an online sharing session with a mission to inspire, encourage, and support Indonesian students who want to pursue high-quality education abroad, with topic such as “Becoming a Global Citizen through English: Sharing Session From Scholarship Awardees”.

This session will be conducted on:

Date : Saturday, 26th of February, 2022
Time : 10:00—12:00 WIB
Venue: Zoom Meeting

Registration: bit.ly/IELTSTalk2022

For further information, connect with us through instagram @indonesiamengglobal

Tadris Bahasa Inggris Gandeng AMCOR dan EES pada Webinar Beasiswa Luar Negeri

Pontianak (ftik.iainptk.ac.id) – Program Studi Tadris Bahasa Inggris menggandeng American Corner (Amcor) Universitas Tanjungpura, dan Excellence English Studio pada kegiatan webinar kemarin (Selasa, 25/08). Webinar ini bertajuk “Kupas Tuntas Beasiswa S2 dan S3 Luar Negeri (AS, Australia, dan Inggris). Dan menghadirkan pembicara yang berkompeten di bidangnya. Diantaranya, Yauma Yulida Hasanah, Awardee Australia Awards Scholarship (AAS) yang tengah menyelesaikan Master of TESOL University of Melbourne. Dedi Irwan, Ph.D., Dosen IKIP PGRI Pontianak yang juga alumnus Ph.D Program, School of Education, University of Leicester, United Kingdom.  Yusawinur Barella, M.Pd, Koordinator American Corner, UNTAN, serta Elisa Yuzar, Founder Excellence English Studio.

Mewakili Dekan FTIK, Dr. Yapandi Ramli, M. Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga mengungkapkan bahwa kegiatan ini dapat membangun motivasi masyarakat. Khususnya yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri. “Di kalangan masyarakat ada pandangan umum soal kesukaran kuliah di luar negeri. Seperti kemampuan bahasa asing, biaya hidup, maupun kemampuan akademik dari scholarship hunter itu sendiri. Karenanya diharapkan dari kegiatan ini motivasi akademis semakin meningkat,” ujarnya.

Sebagai narasumber pertama, Yauma Yulida Hasanah mengungkapkan banyak pengalaman unik saat mengenyam pendidikan di Australia. “Perbedaan budaya, seperti halnya budaya pembelajaran memberikan kesan yang dapat membuka pikiran untuk berkembang lebih baik. Meskipun demikian, untuk meraihnya diperlukan suatu cara pandang yang positif, tidak perlu mengecilkan diri, dan posisikan niat belajar sebagai passion dengan diiringi doa yang kuat, maka hasil baik akan berpihak,” jelasnya.

Sementara itu, pengalaman positif lain juga dikemukakan oleh Dedi Irwan. Dalam kesempatan tersebut, Dedi mengungkap keterkaitan antara pasar dan kesempatan belajar, pemasaran diri untuk kelayakan penerimaan beasiswa luar negeri. Tentu saja, persiapan diri merupakan kunci utama dalam keberhasilan studi maupun raihan scholarship awards.

“Saat mengajukan tesis di Yogyakarta, saya tidak segan untuk meminta arahan dari pembimbing untuk sekaligus mengonsep proposal beasiswa di luar negeri. Artinya butuh juga suatu strategi dan peta konsepuntuk mempersiapkan beasiswa luar negeri,” cerita Dedi.

Kemudian, Yusawinur Barella selaku Koordinator American Corner UNTAN menyampaikan kesempatan akademisi bahkan profesional di Indonesia sangat besar jika ingin mengenyam pendidikan di Amerika Serikat.

“Sangat banyak jalur yang dapat dimanfaatkan, dari program prestisius Fullbright Scholarship for Indonesia, maupun jalur Fellowship seperti Humphrey, Fullbright FLTA, US-Asean Scholar, dan lain sebagainya. Adapun jenjang yang ditawarkan, mulai dari Undergraduate hingga Doctoral Degree, atau hanya sekedar shortcourse selama 6 bulan”.

Sebagai narasumber terakhir, Elisa Yuzar membagikan pengalaman persiapan kebahasaan sebagai syarat utama menuntut ilmu di luar negeri. Terutama kemampuan bahasa Inggris. “Pada dasarnya memang tidak semua beasiswa menempatkan The International English Language Testing System (IELTS) sebagai pertimbangan utama keberhasilan meraih beasiswa. Namun setidaknya kemampuan listeningreadingwriting, dan speaking merupakan komponen yang tidak dapat dielakkan”, paparnya.

Dalam persiapan tersebut, Elisa juga menyebut bahwa tidak secara khusus mengikuti kursus resmi bahasa inggris, tetapi lebih mencari partner untuk melatih kemampuan bahasa tersebut. Ternyata hal tersebut belum lah cukup, setiap bagian bahasa memiliki treatment yang berbeda dan harus jeli menyikapinya.

Webinar ini selain memanfaatkan media Zoom, juga memanfaatkan Youtube Live sehingga keterjangkauan peserta dapat lebih maksimal. Diwawancarai secara terpisah, Kaprodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd. berharap kerja sama ini tidak hanya terhenti pada webinar ini.

“Semoga ke depan kita dapat menjalin kerja sama seperti pelatihan-pelatihan, softskill, maupun kegiatan bermanfaat lain. Sehingga eksistensi kita sebagai pemangku amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” harapnya.

Penulis: Arief Adi Purwoko

Editor: Dian Kartika Sari