Membanggakan! Mahasiswa Prodi TBI FTIK IAIN Pontianak Raih Juara 3 dalam UPT BAHASA’S GOT TALENT UNTAN

Pontianak (iainptk.ac.id) Membanggakan! Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris FTIK IAIN Pontianak atas nama Zia Putri Nurjannah berhasil meraih Juara III pada acara UPT Bahasa’s Got Talent 2022 yang diselenggarakan oleh UPT Bahasa Universitas Tanjungpura, Kamis (27/10). Prestasi ini terbilang tidak mudah bagi Zia karena harus melewati serangkaian proses panjang hingga akhirnya dinobatkan sebagai terbaik III dalam ajang tersebut. Pada acara puncak Zia menampilkan story telling berjudul “The Golden Cucumber“.

Saat diwawancarai, ia merasa bangga atas prestasi yang diraih. Menurutnya, tidak mudah bersaing dengan peserta lain yang juga memiliki bakat dan keterampilan luar biasa.

Ia menuturkan ada orang yang berjasa dalam prestasinya ini. Terutama kedua orang tua khususnya sang ibu. “Tentunya ibu yang paling berjasa atas prestasi yang telah saya peroleh ini. kemudian keluarga dan saudara saya. Ada pula Ma’am Yeni Mustika adalah orang yang telah menginfokan akan perlombaan UGT ini. Lalu Ma’am Nanik Shobikah yaitu selaku Sekprodi saya (TBI) yang telah memberi bantuan berupa materi. Ada pula Ma’am Khadijah yang telah melatih saya selama dua kali pertemuan serta memberi bantuan berupa materi juga. Tak lupa pula teman-teman saya yang selalu mensupport saya, baik itu teman sekamar, dan teman di kelas. Selain itu, sahabat dekat saya (Meli) yang menjadi satu-satunya yang hadir pada penampilan saya di babak final dan menemani hingga acara berakhir. Ustadz, ustadzah yang selalu mendukung saya. Mereka semua sangat berjasa bagi saya,” ujarnya.

Ia berharap ke depan prestasi ini dapat ditingkatkan. “Harapan saya kedepannya adalah agar bisa menjadi lebih percaya diri lagi dan mampu mengembangkan bakat yang saya miliki supaya menjadi lebih bagus lagi,” terangnya.

Prestasi yang membanggakan ini tentu menjadi motivasi tersendiri bagi mahasiswa lainnya. Oleh karenanya ia berpesan kepada seluruh mahasiswa agar tidak memendam bakat yang dimiliki. Menurutnya bakat adalah anugerah yang diberikan Sang Maha Kuasa untuk disyukuri. Cara mensyukurinya yaitu memaksimalkan setiap peluang yang ada.

“Pesan saya untuk mahasiswa lainnya adalah jangan pernah memendam apapun bakatmu. Tunjukkan dan latih terus kemampuan yang kamu miliki, karena setiap orang pasti memiliki bakatnya masing-masing. Jangan pernah malu dan ragu untuk mencoba. Jika gagal, maka coba lagi dan lagi sampai kamu berhasil,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu ia pun menceritakan sedikit tentang pengalamannya mengikuti lomba tersebut. “Proses yang saya lalui bisa dibilang singkat namun story telling ini memang sudah lama saya kuasai. Sejak SMP saya memang aktif di lomba story telling, sampai suatu saat ketika saya mendapat info perlombaan ini. Pada babak semifinal kemarin saya membawakan cerita “Crying Stone” dan proses latihannya sangat singkat. Saya cukup kelelahan karena saya juga harus pandai-pandai membagi waktu untuk latihan, mengerjakan tugas, kuliah, dan juga kegiatan di Ma’had Al-Jamiah tentunya, belum lagi saya juga mengajar les privat. Saya juga sempat dilatih oleh Ma’am Khadijah, beliau mengajarkan ekspresi, cara berbicara, dan gestur tubuh. Saat H-1 semifinal saya juga latihan pada dini hari (subuh). Lalu untuk make up, saya harus pulang ke rumah bibi saya untuk minta di dandani oleh kakak sepupu saya, dan setelahnya saya kembali ke Ma’had untuk latihan sebentar sebelum penampilan. Saya mendapat undian 15 saat itu, dan menggunakan kostum dayak. Pada semifinal ini, saya hampir tidak memiliki kendala apapun. Saat pengumuman peserta yang lolos ke babak final, alhamdulillah nama saya yang disebut pertama kali,” jelasnya.

“Pada babak final ini, saya mendapat beberapa kesulitan karena harus menyiapkan semuanya sendiri, mulai dari properti dan belum lagi menghafal cerita dan prakteknya. Namun, pada malam sebelum penampilan itu, saya sempat dilatih kembali oleh Ma’am Khadijah. Beliau bilang semangat saya berkurang, jujur saat itu sebenarnya saya sangat kelelahan dan rasanya ingin tidur saja. Namun, saya harus tetap latihan lagi sendiri karena besok adalah hari penentuan. Seperti hari semifinal, saya didandani oleh kakak sepupu lalu kemudian latihan sebentar ke asrama, setelahnya barulah saya pergi ke UPT Bahasa Untan. Sama seperti di babak semifinal, saya tampil percaya diri. Namun, memang ada beberapa kesalahan yang saya lakukan yang pastinya juri ketahui. Belum lagi saingan-saingan saya saat itu memang patut diacungi jempol. Semuanya hebat, dan memang berbakat,” tambahnya.

Berkat prestasinya ini, ia pun memeroleh piala, sertifikat, dan uang tunai sebesar Rp. 1.500.000,- dipotong pajak.

Ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd., mengaku bersyukur sekaligus bangga akan prestasi yang diraih mahasiswanya. Ia pun meminta kepada Zia untuk tidak berpuas diri dari apa yang sudah diraihnya saat ini. Teruslah berproses dan berkarya, tingkatkan skill dan kemampuan.

“Alhamdulillah Mahasiswa TBI menjuarai UPT Bahasa’s Got Talent dan meraih predikat Juara III dengan menampilkan story telling berbahasa Inggris dan kegiatan ini dikuti berbagai peserta dari seluruh Kalimantan Barat. Semoga pencapaian ini dapat menjadi motivasi bagi Mahasiswa TBI lainnya,” ungkapnya.

Ia pun tak segan mengajak kepada seluruh masyarakat untuk kuliah di Tadris Bahasa Inggris. “Kuliah di TBI anda bukan siapa-siapa tapi akan menjadikan anda be ‘worthy’. Do the best, be the best,” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd

Editor : Omar Mukhtar

Dosen Prodi TBI dan Alumni FTIK Raih Artikel Terbaik III dalam Call For Papers Jurnal Khatulistiwa

(Pontianak 29/02 ftik.iainptk.ac.id) Dosen Tadris Bahasa Inggris FTIK IAIN Pontianak, Primatashah Desvira Dizza, M.Pd. bersama Alumni FTIK IAIN Pontianak, Fathaniah, M.Pd. terpilih sebagai Artikel Terbaik Ketiga pada kegiatan Call for Paper Jurnal Khatulistiwa yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak. Kepastian penghargaan ini diperoleh pada 28 September 2022. Artikel tersebut berjudul “The Role of H. Wan Mohd. Shaghir Abdullah in Islamic Education in West Kalimantan”.

Menurut Fathaniah, M.Pd selaku penulis pertama, artikel ini merupakan hasil penelitian yang tujuannya untuk mendeskripsikan peran H. Wan Mohd. Shaghir Abdullah saat melakukan perjalanan hidupnya di Mempawah, Kalimantan Barat. Fokus dari penelitian ini adalah perannya dari segi pendidikan, ilmiah, sosial, dan akhlak. H. Wan Mohd. Shaghir Abdullah ulama dari keluarga besar Patani yang aslinya tinggal di Malaysia. Ada beberapa kesimpulan dari penelitian ini. Dari aspek pendidikan, beliau adalah tokoh yang telah berperan dalam mendirikan sekolah modern pertama di Mempawah yaitu Pondok Pesantren Al-Fathaanah. Dari aspek ilmiah, Beliau berpengaruh besar karena banyaknya tulisan-tulisan beliau yang sangat bermanfaat terutama tentang tokoh-tokoh Islam di Indonesia yang belum terlalu diketahui khalayak ramai dan juga membuat buku-buku yang digunakan untuk murid-muridnya di pesantren dan Majelis Ta’lim. Dari aspek sosial, beliau telah memberikan seluruh penghasilannya dari penjualan buku untuk keperluan pondok pesantren dan juga kebutuhan sehari-hari murid-muridnya.

Tidak hanya itu, beliau memiliki sikap yang baik dalam bersosialisasi kepada siapapun. Beliau juga tidak pernah meminta bayaran dari kegiatan dakwah yang dilakukannya. Semua yang dilakukan semata-mata hanya mengharapkan ridho Allah SWT.  Dari segi akhlak, beliau sangat dikenal dengan memiliki akhlakul karimah. Hal itu dapat dilihat dari kesehariannya. Sehingga murid-murid dan warga di sekitar mendapatkan contoh yang baik darinya.

Primatashah Desvira Dizza, M.Pd selaku penulis kedua mengucapkan syukur kepada Allah SWT dan terima kasihnya kepada LP2M IAIN Pontianak yang telah bekerja secara maksimal mulai dari pendaftaran hingga pengumuman artikel terbaik. Ia juga berterima kasih kepada para reviewer yang telah objektif menilai setiap artikel yang ada “Penghargaan ini kami jadikan sebagai motivasi untuk berbuat lebih baik lagi. Tentu apa yang kami raih hari ini tak lepas dari peran guru-guru dan dosen-dosen kami yang senantiasa memberi masukan maupun saran demi terwujudnya karya yang maksimal. Selanjutnya kami tidak akan berpuas diri, karena masih banyak hal yang perlu kami perbaiki dan pelajari terkait artikel jurnal ini,” terangnya.

Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd

LOMBA INOVASI PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS MAHASISWA NASIONAL (LIP-KMN) TAHUN 2022

Tahun 2022, FKIP Universitas Terbuka akan kembali melaksanakan kegiatan Lomba Inovasi Pembelajaran dan Kreativitas Mahasiswa Nasional (LIP-KMN) Tahun 2022. Pada tahun ini tema kegiatan yang diambil adalah “Merdeka Belajar Menuju Generasi Emas 2025”.

Pendaftaran kegiatan yang dimulai dari tanggal 22 Juli ini akan memperlombakan dua belas mata lomba, meliputi: (1) program pembinaan karakter, (2) teach-tuber, (3) fotografi aktivitas pembelajaran, (4) seni dalam pembelajaran, (5) permainan tradisional untuk pembelajran, (6) pembelajaran/assesmen inovatif, (7) fun science, (8) media pembelajaran kreatif, (9) teacherpreuner, (10) aplikasi pembelajaran, (11) go green learning, (12) tagline FKIP (khusus mahasiswa FKIP-UT)

Untuk informasi lebih lanjut dapat klik di sini: LIP-KMN 2022

Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris (TBI) FTIK Meraih Juara 2 Lomba Tundang (Pantun Berdendang) pada Kegiatan Gebyar Ma’had (Gema) 2022 Ma’had Al Jamiah IAIN Pontianak

Aisha Rafira, mahasiswa Semester 2 Kelas A Program Studi (Prodi) Tadris Bahasa Inggris (TBI) FTIK IAIN Pontianak meraih Juara 2 pada Kegiatan Gema (Gebyar Ma’had) 2022 yang diselenggarakan di Ma’had Al Jami’ah IAIN Pontianak pada tanggal 15 s.d. 20 Juni 2022. Perlombaan ini dilaksanakan berkelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari lima orang. Ada delapan kelompok yang berkompetisi pada lomba Tundang (Pantun Berdendang) ini.  Adapun anggota kelompok yang diketuai oleh Aisha Rafira dalam lomba ini adalah Radila Kubeka, Julia Puspita, Tri Wahyuni, dan Dayang. Juri dalam kegiatan ini adalah para Musyrif dan Musyrifah di Ma’had Al Jami’ah IAIN Pontianak.

Piala Juara II Lomba Pantung Berdendang yang diraih oleh Aisha Rafira

Rasa bangga dan bahagia dirasakan oleh Aisha Rafira dan anggota kelompoknya ketika diumumkan menjadi Juara 2 Lomba Tundang pada Kegiatan Gema 2022 ini. Aisha (panggilan akrabnya) menyampaikan bahwa sebagai mahasiswa harus bisa mencintai kearifan budaya lokal Kalimantan Barat salah satunya Tundang ini. Tak lupa Aisha juga menyampaikan kepada seluruh mahasiswa TBI untuk tetap bersemangat belajar bahasa Inggris dan selalu mencintai kearifan budaya lokal dari daerah masing-masing. Aisha juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para Musyrif dan Musyrifah Ma’had Al Jami’ah IAIN Pontianak yang telah menyelenggarakan kegiatan Gema 2022 ini dan Aisha juga menyampaikan terima kasih kepada Prodi TBI yang selalu mendukung Aisha dan mahasiswa TBI yang lain untuk selalu belajar dan berkarya dimanapun berada, umumnya di IAIN Pontianak, khususnya di Ma’had Al Jami’ah IAIN Pontianak dan di Prodi TBI FTIK IAIN Pontianak.

Penulis : Aisha Rafira

Editor : Nanik Shobikah, M.Pd.

Usai Raih Akreditasi “Baik” dari BAN PT, Prodi TBI Gelar English Club Got Talent 2022

[ FTIK IAIN PONTIANAK – ftik.iainptk.ac.id ]

Setelah meraih akreditasi “Baik” dari BAN PT, Program Studi Tadris Bahasa Inggris melalui English Club menyelenggarakan kegiatan English Club Got Talent 2022, Jumat (17/06/2022) di Ruang Teater FTIK IAIN Pontianak. Kegiatan ini diinisiasi oleh salah satu Dosen Tadris Bahasa Inggris, Dr. Istiqomah, MA. Agenda tersebut dihadiri 3 dewan juri antara lain, Segu, S.Pd., M.A., Nanik Shobikah, M.Pd., Militansina, M.Pd., serta Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris sebagai partisipan.

Ketua English Club, Efyu Rahma Sholihah mengungkapkan kegiatan ini memberi kesan tersendiri baginya. “Harapan saya semoga ke depannya lebih banyak peminatnya dan semoga lebih bisa bekerja sama dan antusias dalam mengikuti kegiatan ini,” terangnya.

Henni Zulkarnia, salah satu Panitia English Club Got Talent 2022 mengungkapkan, tujuan kegiatan ini selain membantu dalam proses akreditasi prodi sekaligus wadah untuk mengasah kemampuan Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris serta sebagai pembuka agenda English Club. “Buat bantu akreditasi juga tapi secara ndak langsung dan event itu tu juga sekaligus jadi pembuka agenda dari English Club,” ungkapnya.

Salah satu dewan juri dalam kegiatan tersebut, Nanik Shobikah, M.Pd. mengatakan, “Alhamdulillah Prodi TBI pertanggal 16 Juni 2022 telah menerima status akreditasi Baik dari BAN PT, maka dari itu semoga hal ini bisa memicu semangat mahasiswa untuk aktif dan eksis dengan berbagai kegiatan salah satunya English Club Got Talent 2022. Prodi mendukung kegiatan ini dan harapan dari prodi kegiatan ini bisa menjadi ajang Mahasiswa TBI untuk bisa meningkatkan motivasi belajar bahasa Inggris, mengembangkan minat dan bakatnya dalam berbahasa Inggris, meningkatkan kemampuan skill bahasa Inggris, melatih kepercayaan diri, dan semua mahasiswa yang sudah berpartisipasi adalah juara. Semoga kegiatan ini bisa berkelanjutan dan mendapat dukungan dari semua pihak untuk kemajuan TBI FTIK IAIN Pontianak. Tadris Bahasa Inggris do the best, be the best. Aamiin”.

Penulis: Urai Zahwa

Editor: Septian Utut Sugiatno, M.Pd

Kompetisi Esai Hardiknas 2022 Program Kampus Mengajar, bagi Pelajar dan Mahasiswa

Dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) pada tanggal 2 Mei 2022, Program Kampus Mengajar mempersembahkan Kompetisi Esai HARDIKNAS dengan tema “Pemerataan Pendidikan sebagai Gerbang Awal Merdeka Belajar.”

Mengajak seluruh pelajar dan mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam kompetisi ini yang akan dimulai pada 20 April 2022.

Syarat peserta

  • Warga Negara Indonesia (WNI);
  • Berusia 17-25 tahun;
  • Merupakan seorang pelajar atau mahasiswa yang dibuktikan dengan
    melampirkan Kartu Pelajar atau Kartu Mahasiswa;
  • Mendaftar sebagai individu;
  • Hanya boleh mengirimkan satu karya;
  • Karya yang dikirimkan adalah karya orisinil, bukan plagiasi dan belum pernah
    dipublikasikan di media manapun, baik cetak maupun online;
  • Tidak menyinggung isu SARA;
  • Keputusan juri adalah final dan tidak bisa diganggu gugat.

Ketentuan Penulisan

  • Esai orisinil sesuai dengan tema yang diusung;
  • Nama penulis dicantumkan di bawah judul;
  • Ditulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia;
  • Panjang esai minimal 1000 kata;
  • Mencantumkan nama dan asal kota dalam tulisan;
  • Karya wajib dipublikasikan di salah satu website penulisan: Quora, Blogspot,
    Wattpad, Medium, dan Kompasiana dengan batas publikasi pada 15 Mei
    2022;
  • Mengisi form pendaftaran melalui link: https://bit.ly/FormDaftarEsaiKM
  • Meninggalkan komentar dengan menandai tiga akun lainnya di postingan
    kompetisi esai Kampus Mengajar.