Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Tadris Bahasa Inggris (TBI) gelar event yang bertajuk “Beauty Class with Wardah” dengan tema “Beauty Beyond Borders: Exploring Diversity with Wardah”. Kegiatan diselenggarakan di gedung FTIK IAIN Pontianak, Selasa (23/7/2024).
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara HMPS TBI dan Brand Wardah. Selain mahasiswa aktif program studi Tadris Bahasa Inggris (TBI), para peserta juga berasal dari berbagai kampus seperti Universitas Tanjungpura dan Universitas Terbuka. Para peserta terlihat sangat antusias saat acara berlangsung. Kelas ini bertujuan mengasah skill make up para peserta menuju flawless make up look.
Zia Putri Nurjannah selaku ketua umum HMPS TBI berharap agar hubungan baik antara HMPS TBI dan Wardah dapat berlanjut di event-event selanjutnya. “Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak Wardah yang sudah sudi berkolaborasi dengan HMPS TBI sehingga acara Beauty Class with Wardah ini dapat terlaksana dan saya ucapkan terima kasih juga kepada para peserta yang sudah berantusias hadir dan mengikuti keseluruhan acara pada hari ini. Saya berharap kerja sama antara HMPS TBI dan Wardah bisa berlanjut untuk event-event ke depannya.” ujarnya.
Di akhir acara, Beauty Promotor Wardah memberikan satu goodie bag spesial untuk satu peserta dengan hasil make-up terbaik sebagai bentuk apresiasi. Wardah juga membagikan goodie bag berisi produk Wardah secara gratis kepada masing-masing peserta. Acara diakhiri dengan foto-foto bersama.
Pontianak, February 27, 2024 – On Wednesday, February 27, 2024, the English Tadris Study Program, Teacher Training and Tarbiyah Faculty, State Islamic Institute (IAIN) Pontianak received a special visit from Ruth Goode, Director of the Regional English Language Office (RELO) at the US Embassy Jakarta, and Dian Savitri, Cultural Affairs Specialist at the US Embassy Jakarta. The purpose of this visit was to explore collaboration opportunities in the field of English language education between our institution and educational institutions in the United States.
The guests were welcomed by the Vice Dean for Academic and Development Affairs, Eka Hendry AR, as well as the Head of the English Tadris Study Program, Sulaiman, and several English language lecturers. Discussions between the two parties regarding collaboration opportunities were highly productive, covering various initiatives such as the Online Professional English Network (OPEN) Program, OPEN Global Online Courses (GOCs), and OPEN Massive Open Online Courses (MOOCs) Program.
Ruth Goode (left) Eka Hendry AR (right)
Furthermore, one aspect that caught Ruth Goode’s attention was the effort to provide access to English language education in remote areas with limited internet access. She highlighted the idea of flash drives containing English language materials as an alternative solution, but emphasized the need for training for teachers in those areas to optimize the use of such materials.
Dian Savitri added the importance of providing easily accessible resources for teachers, especially in areas that may have limited access or resources. “We are committed to providing teachers with access to quality learning materials and courses that can enhance their English teaching skills,” she said. Accessible through the flyer below:
Eka Hendry highlighted the need to enhance the knowledge and skills of lecturers in keeping up with the latest developments in the field of English language education and information technology. “By training lecturers to continuously update their knowledge, we can ensure that they can produce English teachers who are not only competent in teaching but also capable of integrating information technology into learning,” he explained.
Furthermore, Eka Hendry emphasized the importance of having quality English teachers in remote areas, where access to education is often limited. “Through collaboration with RELO, US Embassy Jakarta, and other educational institutions, we hope to create an inclusive and sustainable education model to improve access to English language education across the region,” he added.
Sulaiman highlighted the potential for collaboration in research as an important step in developing understanding and solutions to education challenges in the region. He stated, “Research collaboration between our institution and RELO can be an effective means to identify specific issues in English language teaching and seek innovative solutions.“
Additionally, Sulaiman also emphasized the importance of community service in enhancing access to English language education in West Kalimantan. He added, “Through this collaboration, we hope to make a significant contribution to expanding the reach of English language education, especially in marginalized areas.“
Sulaiman agreed with the rector’s idea to work together with local and international partners to improve education at our institution. “We’re ready to team up with the Regional English Language Office (RELO) to provide useful training for teachers in West Kalimantan,” he stated. He also highlighted the importance of following through on the rector’s suggestion to collaborate with national and international groups to boost the institution’s reputation and become recognized on a global scale.
Militansina, one of the English language lecturers, added that integrating local culture and climate change issues into the English language curriculum could provide significant added value for students. “Collaboration to develop teaching materials that consider local culture and climate change issues will not only help students better connect with the learning content but also provide a deeper understanding of the environmental challenges facing our planet,” she explained.
She stressed that students need to be provided with relevant initial knowledge about climate change and environmental conservation efforts from an early age, so that they can become responsible agents of change in preserving our planet without forgetting local culture values.
Militansina also expressed readiness to collaborate with relevant parties, including RELO and other educational institutions, in developing and implementing an inclusive curriculum that is oriented towards environmental and cultural preservation.
Additionally, Nanik Shobikah also emphasized that collaboration with the Department of Education and the Ministry of Religion can ensure that the training organized can be accessed and utilized optimally by teachers in the Education Department and in madrasahs in the Kalimantan region. “We believe that with strong collaboration, we can create relevant and impactful training programs for education in these areas,” she added.
The offer of collaboration from Nanik Shobikah demonstrates our institution’s commitment to making a real contribution to improving the quality of English language teaching in the Kalimantan region, and emphasizes the importance of interagency collaboration in achieving common goals in the field of Education.
Pontianak, 22 Desember 2023 – Sebuah penelitian yang melibatkan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dan Universitas Aberdeen telah berhasil diselesaikan pada fase pengumpulan data penelitian. Penelitian ini dipimpin oleh James Burnett, seorang mahasiswa Ph.D. yang berprestasi dari Universitas Aberdeen dengan gelar B.A., M.Sc., TESOL. Kesuksesan penelitian ini tidak lepas dari dukungan dan izin yang diberikan oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Hermansyah, M.Ag., serta ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd.
Penelitian yang berjudul “A study into the effectiveness of immersive virtual reality (iVR) and its impact on foreign language public speaking anxiety amongst English language learners studying at university in Indonesia” mencoba menggali efektivitas realitas virtual yang mendalam (iVR) dan dampaknya terhadap kecemasan berbicara di depan umum dalam bahasa asing, terutama di kalangan mahasiswa yang sedang mempelajari bahasa Inggris di universitas di Indonesia.
Ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman M.Pd. menyoroti pentingnya penelitian ini terhadap perkembangan pendekatan pembelajaran bahasa Inggris di lingkungan akademis Indonesia. “Penelitian ini membawa dimensi baru dengan memanfaatkan teknologi Virtual Reality, dan saya yakin hasilnya akan memberikan pandangan yang berharga terhadap cara kita memahami dan mengatasi tantangan kecemasan berbicara di depan umum. Serta ini menjadi pengalaman berharga bagi ke 24 mahasiswa yang menjadi partisipaan penelitian ini” ucapnya.
Nanik Shobikah, M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi Tadris Bahasa Inggris, menekankan pentingnya terus menjelajahi metode baru, khususnya yang berkaitan dengan teknologi, untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan efektif bagi para siswa. “Pemahaman terhadap dampak Virtual Reality pada kecemasan berbicara dapat membuka pintu untuk inovasi lebih lanjut dalam pembelajaran bahasa Inggris di IAIN Pontianak,” ucapnya.
Sebagai Koordinator Pendamping Penelitian, Militansina, M.Pd., menyampaikan kebanggaannya terhadap dedikasi tinggi mahasiswa yang terlibat dalam penelitian dampak Virtual Reality pada kecemasan berbicara bahasa Inggris di IAIN Pontianak. Selama 20 hari pendampingan, mahasiswa menunjukkan antusiasme dan ketertarikan yang luar biasa terhadap teknologi iVR. Militansina menyoroti perkembangan peserta dalam mengatasi tantangan penelitian, memahami konsep Virtual Reality, serta peningkatkan keterampilan presentasi dan berbahasa Inggris. Dia berharap pengalaman ini akan menjadi pijakan bagi mahasiswa untuk terus berkembang sebagai calon pendidik bahasa Inggris yang kompeten dan inovatif, memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan di masa mendatang.
Sebagai tanda penghargaan atas kerjasama antara IAIN Pontianak dan Universitas Aberdeen, Militansina menyajikan lukisan pribadi berupa Lukisan Tugu Digulis yang dilukis oleh dirinya kepada James sebagai suvenir berkesan. Tindakan ini merespon permintaan khusus James untuk mencari lukisan khas Pontianak, menonjolkan keunikannya dengan sentuhan profesionalisme dalam memberikan penghargaan kepada tamu. Tugu Digulis atau tugu bambu runcing merupakan lambang sebelas tokoh Sarekat Islam dari Kalimantan Barat yang dianggap berbahaya oleh pemerintah kolonial diasingkan ke pulau Boven Digul. Sebelas nama tokoh politik Kalimantan Barat tersebut adalah: Achmad Marzuki, Achmad Su’ud bin Bilal Achmad, Gusti Djohan Idrus, Gusti Hamzah, Gusti Moehamad Situt Machmud, Gusti Soeloeng Lelanang, Jeranding Sari Sawang Amasundin.Kemudian Haji Ris bin H. Aburahman, Moehammad Sohor, Moehammad Hambal atau yang dikenal dengan Bung Tambal, dan Moehammad SohordanYa’ Moehammad Sabran. Untuk memperingati jasa mereka, pada tahun 1968 didirikan sebuah monumen yang berbentuk sebelas batang bambu runcing. Monumen ini diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat, H. Soedjiman (1977-1988), pada Hari Pahlawan 10 November 1987.
Buku karya Militansina tentang pembelajaran bahasa Inggris, yang memasukkan materi kebudayaan Melayu Pontianak, dihadirkan sebagai kenang-kenangan yang mendalam terkait dengan kebudayaan Melayu yang tak terpisahkan dari dimensi keagamaan. Tindakan ini sejalan dengan visi dan misi IAIN Pontianak yang terus ditekankan oleh Rektor, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., dalam menjadikan institusi ini sebagai pusat kajian dan riset keilmuan, keislaman, dan kebudayaan Borneo.
Dalam kunjungannya, James disambut hangat oleh mahasiswa dengan keceriaan dan antusiasme. Mahasiswa mengekspresikan apresiasi mereka dengan memberikan suvenir unik khas Pontianak kepada James. Dalam kreasi pribadinya, Nabil, Ratu, Faqihatun, dan Rico menyajikan gambar sketsa yang menggambarkan keindahan budaya setempat serta sketsa wajah James. Virda, dengan kebaikan hatinya, memberikan makanan khas Pontianak sebagai bagian dari suguhan budaya. Engla, yang memiliki keahlian merajut, menyumbangkan rajutan gantungan kunci sebagai bentuk kekreatifannya. Kedatangan James tidak hanya meninggalkan jejak akademis, tetapi juga memupuk hubungan yang erat dan menyenangkan antara dosen tamu dan mahasiswa, menciptakan pengalaman belajar yang tak terlupakan. Mahasiswa yang berjumlah 24 orang merasa bahagia dan terinspirasi oleh interaksi positif dengan James. James tampak sangat gembira dengan kenang-kenangan dan hadiah yang diberikan oleh mahasiswa Tadris Bahasa Inggris.
Saat mahasiswa memaparkan profil mereka, alasan memilih program studi Tadris bahasa Inggris, serta membahas tokoh dan teori-teori terkait pengajaran bahasa Inggris, James memberikan pujian tinggi. Ia menyatakan bahwa mahasiswa tersebut tidak hanya sangat lancar, tetapi juga mampu memberikan penjelasan yang menarik, menggunakan gambar visual yang relevan dengan topik, dan berinteraksi dengan audiens secara efektif. James mengungkapkan keyakinannya bahwa para mahasiswa Tadris Bahasa Inggris memiliki potensi untuk melanjutkan studi ke Universitas Aberdeen. Beliau berharap kerjasama ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga dalam penelitian, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan metode pembelajaran bahasa Inggris dan kerjasama di masa mendatang.
Kunjungan penelitian Ph.D yang dilakukan oleh mahasiswa dari Universitas Aberdeen menuai kegembiraan dan apresiasi tinggi dari para dosen dan mahasiswa di Tadris Bahasa Inggris IAIN Pontianak. Kehadiran mahasiswa peneliti ini memberikan nilai tambah dalam lingkup akademis kampus, menciptakan suasana kolaboratif yang positif. Para dosen dan mahasiswa menyambut dengan hangat kunjungan tersebut, mengakui nilai pentingnya pertukaran pengetahuan dan pengalaman. Dalam semangat terbuka untuk kerjasama lebih lanjut, mereka menyatakan kesiapan untuk menerima kunjungan peneliti-peneliti lainnya yang berminat melakukan penelitian di Tadris Bahasa Inggris, IAIN Pontianak. Keinginan ini mencerminkan komitmen mereka dalam mendukung pertukaran intelektual dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan bahasa Inggris.
Pontianak, Desember 22nd , 2023 – The State Islamic Institute (IAIN) Pontianak and the University of Aberdeen have joined forces in a research endeavor, reaching the successful completion of the data collection phase. Led by James Burnett, a distinguished Ph.D. student from the University of Aberdeen with degrees in B.A., M.Sc., TESOL, the study owes its success to the support and permission granted by the Dean of the Faculty of Teacher Training and Tarbiyah Faculty (FTIK) at IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Hermansyah, M.Ag., and the head of the English Tadris Study Program, Sulaiman, M.Pd.
The title is “A study into the effectiveness of immersive virtual reality (iVR) and its impact on foreign language public speaking anxiety amongst English language learners studying at university in Indonesia,”. The research involves a two-week course with 12 participants, strategically divided into three groups. Each group will undergo varying degrees of presentation practice, including immersive VR sessions, aimed at assessing potential differences in outcomes related to foreign language speaking anxiety.
Sulaiman, M.Pd., the Chairman of English Tadris Study Program, emphasized the significance of this research for the development of English language teaching approaches in the Indonesian academic environment. “This research introduces a new dimension by leveraging Virtual Reality technology, and I believe its outcomes will provide valuable insights into understanding and addressing challenges in public speaking anxiety. Moreover, it has been a valuable experience for the 24 participating students,” he stated.
Nanik Shobikah, M.Pd., the Secretary of the English Tadris Study Program, underscored the importance of exploring new methods, particularly those related to technology, to create a supportive and effective learning environment for students. “Understanding the impact of Virtual Reality on speaking anxiety can open doors for further innovations in English language learning at IAIN Pontianak,” she added.
As the Research Coordinator, Militansina, M.Pd., expressed pride in the high dedication of the students involved in researching the impact of Virtual Reality on English language speaking anxiety at IAIN Pontianak. Over the 20-day research period, students demonstrated exceptional enthusiasm and interest in iVR technology. Militansina highlighted the participants’ progress in overcoming research challenges, understanding Virtual Reality concepts, and improving presentation and English language skills. She hopes this experience will serve as a foundation for students to evolve as competent and innovative English educators, contributing positively to the future of education.
In acknowledgment of the collaboration between IAIN Pontianak and the University of Aberdeen, Militansina presented a personal painting of the Digulis Monument, painted by herself, to James as a meaningful souvenir. This gesture responded to James’s specific request for a distinctive Pontianak painting, showcasing its uniqueness with a touch of professionalism in honoring the guest. The Digulis Monument, or the pointed bamboo monument, symbolizes eleven Sarekat Islam(Islamic Union) figures from West Kalimantan considered dangerous by the colonial government and were exiled to Boven Digul Island because of their resistance for the nation’s independence from colonial rule. The eleven political figures from West Kalimantan are: Achmad Marzuki, Achmad Su’ud bin Bilal Achmad, Gusti Djohan Idrus, Gusti Hamzah, Gusti Moehamad Situt Machmud, Gusti Soeloeng Lelanang, Jeranding Sari Sawang Amasundin. Subsequently, Haji Ris bin H. Aburahman, Moehammad Sohor, Moehammad Hambal, also known as Bung Tambal, and Moehammad SohordanYa’ Moehammad Sabran.In commemoration of their contributions, a monument consisting of eleven pointed bamboo poles was erected in 1968 and inaugurated by the Governor of West Kalimantan, H. Soedjiman (1977-1988), on Heroes’ Day, November 10, 1987.
As a meaningful gesture, Militansina marked the occasion by presenting her book on English language learning, incorporating Pontianak Malay cultural content, as a profound memento related to the inseparable connection between Malay culture and religious dimensions. This action aligns with IAIN Pontianak’s vision and mission, continually emphasized by the Rector, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., in making the institution a center for scholarly, Islamic, and Borneo cultural studies.”
During his visit, James was warmly welcomed by students with joy and enthusiasm. Students expressed their appreciation by presenting unique Pontianak souvenirs to James. In their personal creations, Nabil, Ratu, Faqihatun, and Rico depicted the beauty of local culture and sketched James’s face. Virda, with her kindness, offered traditional Pontianak food as part of the cultural treat. Engla, skilled in knitting, contributed knitted keychain ornaments as a creative gesture. James’s visit not only left academic imprints but also cultivated close and enjoyable relationships between the guest lecturer and students, creating an unforgettable learning experience. The 24 students felt happy and inspired by the positive interactions with James. James appeared delighted with the mementos and gifts given by the English Language Teaching students.
As students presented their profiles, reasons for choosing the English Tadris study program, and discussed figures and theories related to English language teaching, James gave high praise. He stated that the students were not only highly fluent but also capable of delivering engaging explanations, using visually relevant images, and interacting effectively with the audience. James expressed confidence that English Language Teaching students have the potential to continue their studies at the University of Aberdeen. He hoped that this collaboration would not only provide valuable research experiences but also open new opportunities for the development of English language teaching methods and future collaborations.
The Ph.D. research visit by a student from the University of Aberdeen sparked enthusiasm and garnered high appreciation from the faculty and students in the English Tadris study program at IAIN Pontianak. The presence of this student researcher added value to the academic atmosphere, fostering a positive collaborative environment. The faculty and students warmly welcomed the visit, recognizing the significance of knowledge and experience exchange. In the spirit of openness to further collaboration, they expressed readiness to host visits from other researchers interested in conducting research in the English Language Teaching program at IAIN Pontianak. This eagerness reflects their dedication to facilitating intellectual exchange and advancing knowledge in the field of English language education.
(ftik.iainptk.ac.id) Dalam rangka menjalin kerjasama dan promosi, Program Studi Pendidikan Bahasa Arab dan Tadris Bahasa Inggris FTIK IAIN Pontianak menyelenggarakan kegiatan bersama Fakultas Sastra UN Malang yang diwakili oleh Ketua Prodi S2 dan S3 Bahasa Inggris, Prof. Nunung Suryati, M.A., Ph.D, Ketua Prodi S2 Keguruan Bahasa Arab, Prof. Dr. Hanik Mahliatussikah, M.Hum, Dosen Ilmu Perpustakaan, Amalia Nurma Dewi, M.Hum, Senin (27/11/2023).
Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FTIK, Dr. H. Hermansyah, M.Ag. Dihadiri pula Wakil Dekan I FTIK, Eka Hendry AR, M.Si., M.Pd, Wakil Dekan II FTIK, Helva Zurayah, M.Pd, Wakil Dekan III FTIK, Dr. Sahrani, M.Pd, Ketua Prodi PBA, Rahmap, MA, Ketua Prodi TBI diwakili oleh Militansina, M.Pd., Ketua UPM FTIK, Vidya Setyaningrum, M.Pd., Kabag TU FTIK, H. Tommy Hardiansyah, M.M, Dosen dan Tendik FTIK serta Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris dan Pendidikan Bahasa Arab.
Militansina, M.Pd. (Perwakilan Kaprodi TBI) dengan Ketua Prodi S2 dan S3 Bahasa Inggris UM, Prof. Nunung Suryati, M.A., Ph.D Dr. Rahmap, MA (Kaprodi PBA) dengan Ketua Prodi S2 Keguruan Bahasa Arab, Prof. Dr. Hanik Mahliatussikah, M.Hum.Dekan FTIK (Dr. H. Hermansyah, M.Ag.) menerima cinderamata dari UM
Ketua Prodi PBA, Dr. Rahmap, M.A. menerangkan jika saat ini Prodi PBA sudah terakreditasi Baik Sekali oleh LAMDIK. Ia berharap di tahun depan akreditasi PBA dapat Unggul. “Mudah-mudahan dengan acara ini banyak mahasiswa kita dapat melanjutkan S2 maupun S3 di Fakultas Sastra UM. Animo masyarakat kita di sini sangat tinggi dengan PBA karena sebagia besar mahasiswa kita berasal dari pondok pesantren. Semoga semakin tahun dapat berkembang dan berkualitas,” ujarnya.
Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris yang diwakili oleh Militansina, M.Pd menjelaskan bahwa pada dasarnya Prodi TBI menyambut baik kerjasama antara FTIK dan Fakultas Sastra UM. “Marilah kerjasama dan bersatu membangun pendidikan dengan suka cita. Great things in bussines are never done by one person. They are done by a team people (steve job),” terangnya.
Kemudian kerjasama ini akan merakit networking ke depannya. Semoga dengan acara ini dapat membantu mahasiswa dalam memeroleh networking dan pengetahuan berbahasa asing. “Bergerak berarti maju, terdiam sejenak habis ditindas orang,” lanjutnya.
Sementara itu, Dekan FTIK, Dr. H. Hermansyah, MA mengapresiasi kerjasama yang dilakukan hari ini. Ia berharap kerjasama ini terus berlanjut. Termasuk kaitannya tentang pertukaran mahasiswa, kelanjutan studi, dan aspek kerjasama lainnya. Dalam kesempatan tersebut ia juga menyinggung tentang kekayaan bahasa yang dimiliki oleh Kalimantan Barat yang mana semua itu perlu kajian dan penelitian yang komprehensif. Oleh karenanya mudah-mudahan kehadiran Fakultas Sastra UM dapat menjadi salah satu jembatan untuk berkolaborasi dalam mewujudkan itu semua.
Pontianak, 20 November 2023 –Seorang mahasiswa Ph.D. yang berprestasi dari Universitas Aberdeen, James Burnett BA., M.Sc., TESOL., saat ini sedang menjalankan penelitiannya yang sangat menarik berkerjasama dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Penelitian ini bekerja sama dengan Program Studi Tadris Bahasa Inggris yang dipimpin oleh Sulaiman, M.Pd., serta dengan dukungan dari Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak, yaitu Dr. H. Hermansyah, M.Ag.
Penelitian yang dilakukan oleh James Burnett, B.A., M.Sc., TESOL. berkaitan dengan “A study into the effectiveness of immersive virtual reality (iVR) and its impact on foreign language public speaking anxiety amongst English language learners studying at university in Indonesia.” Penelitian ini difokuskan pada pemahaman tentang efektivitas realitas virtual yang mendalam (iVR) dan dampaknya terhadap kecemasan berbicara di depan umum dalam bahasa asing, khususnya di kalangan mahasiswa yang sedang mempelajari bahasa Inggris di universitas di Indonesia.
Dalam upaya mendukung penelitian tersebut, Sulaiman, M.Pd., sebagai ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris di IAIN Pontianak, menyatakan, “Kami sangat bangga dapat berkolaborasi dengan James Burnett B.A., MSc TESOL dalam penelitian ini. Topik penelitian yang dipilih sangat relevan dengan perkembangan terkini dalam pembelajaran bahasa Inggris di lingkungan akademis Indonesia.”
Nanik Shobikah, M.Pd., sekretaris program Tadris Bahasa Inggris, menyampaikan optimisme terhadap manfaat potensial dari penelitian ini. “Memahami dampak iVR pada kecemasan berbicara akan memberikan wawasan berharga untuk metode pengajaran kami. Penting terus menjelajahi metode baru untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan efektif bagi siswa kami,“
Militansina,M.Pd., yang menjabat sebagai koordinator, menambahkan, “Kerjasama antara James Burnett, B.A., MSc TESOL dan IAIN Pontianak menciptakan peluang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris melalui pendekatan inovatif menggunakan teknologi iVR. Kami berharap hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan berharga untuk pengembangan metode pembelajaran di masa mendatang.“
Proyek penelitian ini mencerminkan komitmen bersama untuk mendorong inovasi dalam pendidikan bahasa Inggris dan meminimalkan hambatan yang mungkin dihadapi oleh para pembelajar bahasa asing, terutama dalam hal kecemasan berbicara di depan umum. Dengan dukungan penuh dari IAIN Pontianak, James Burnett, B.A., M.Sc., TESOL. diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman kita tentang penerapan teknologi iVR dalam konteks pembelajaran bahasa di Indonesia.
Dua Mahasiswa Leipzig University, Germany, Mr Aaron Hauenschild & Mrs. Lena Waldhoff menjadi speakers di kegiatan Meet and Greet Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris, Senin (14/08/2023) dengan tema “Let’s be a Big Family in English Study Program”. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Saifudin Zuhri Aula FTIK IAIN Pontianak Lt. V. Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd. Dihadiri pula oleh Sekretaris Prodi Tadris Bahasa Inggris, Nanik Shobikah, M.Pd, tamu undangan, Dosen dan Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris.
Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd mengucapkan terima kasih kepada Aron dan Lena yang telah berkenan hadir untuk memberi semangat dan motivasi kepada mahasiswa sekaligus memberikan pengalaman kepada mahasiswa dan berinteraksi secara langsung dengan mereka. Nantinya kedua narasumber akan memberikan pengalaman dan sharingnya tentang kebudayaan di Jerman dan Pontianak. Ia berharap semoga kedua narasumber dapat menikmati kegiatan pada hari ini.
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Tadris Bahasa Inggris berterimakasih kepada segenap tim yang terlibat dalam menyukseskan acara pada hari ini. “Saya ingin berterimakasih kepada semua mahasiswa yang telah berkenan membantu menyukseskan acara ini dari awal sampai akhir. Tujuan dari meet and greet ini adalah untuk menjalin silaturahmi dan mempererat kekeluargaan yang ada di Tadris Bahasa Inggris sehubungan dengan datangnya keluarga baru kita yaitu mahasiswa baru Tadris Bahasa Inggris tahun 2023. Saya ingin mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung kepada mahasiswa baru tahun 2023 di Program Studi Tadris Bahasa Inggris IAIN Pontianak,” ungkapnya.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi foto bersama, berikutnya diskusi bersama Mr Aaron Hauenschild and Mrs. Lena Waldhoff beserta Dosen dan Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris.
(ftik.iainptk.ac.id) Mahasiswa Semester VI B “Excellence Grup” Program Studi Tadris Bahasa Inggris sukses menyelenggarakan Podcast Broadcasting, Kamis (22/06/2023). Podcast ini menghadirkan narasumber kompeten Lulusan Universitas Houston, Dwi Sasta Kanaya. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris (Sulaiman, M.Pd.) dan Dosen Pengampu Mata Kuliah Broadcasting (Septian Utut Sugiatno, M.Pd.). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengalaman kepada mahasiswa terkait perkembangan dunia akademik dan profesional. Sedangkan Excellence Grup merupakan kelompok yang dibentuk untuk memenuhi tugas akhir semester pada mata kuliah Broadcasting.
Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd mengaku takjub atas sajian dan persiapan yang dilakukan oleh mahasiswa. “Saya sangat bangga dan takjub kepada Excellence grup karena dapat menghadirkan narasumber yang berkelas Internasional.” Podcast ini disambut antusias oleh mahasiswa dan anggota Excellence Grup. Para pendengar dapat mendengarkan perbincangan menarik antara moderator dan narasumber. Meliputi topik-topik seperti beasiswa, tips dan trik belajar bahasa Inggris, dan kiat-kiat untuk berhasil dalam karir terkait bahasa Inggris.
Virda Fernanda, salah satu Mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Inggris mengatakan, “Saya merasa terinspirasi dan termotivasi setelah mendengarkan podcast ini. Saya mendapatkan wawasan berharga tentang peluang karir yang ada dan langkah-langkah yang harus saya ambil untuk mencapai kesuksesan seperti para lulusan ini.” Ia berharap, keberhasilan podcast ini akan mendorong kerja sama lebih lanjut antara Excellence Grup dan alumni Universitas Houston dalam mendukung pengembangan pendidikan dan karir di bidang bahasa Inggris. Podcast ini juga diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi para mahasiswa dan calon mahasiswa yang tertarik dalam mempelajari bahasa Inggris dan meraih kesuksesan di bidang tersebut.
Penulis: Jumiarti, Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris
Setelah sukses mengadakan GLOWING Series #1 Radio pada tanggal 18 Maret 2023 lalu, Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) kembali adakan GLOWING Series #2 TV dengan tema “Life at TV Industry: Challenges and Opportunities” yang terintegrasi dengan mata kuliah Broacasting. Kuliah Tamu ini dilaksanakan secara daring, via zoom meeting pukul 19.00-22.00, Sabtu (27/05/2023).
GLOWING Series #2 TV menghadirkan beberapa praktisi yang handal dan kompeten di bidangnya dari berbagai stasiun TV, antara lain yaitu:
Felisitas Kaban (Guest presenter at Nusantara TV)
Izon Ramadani (News Reporter at Trans 7)
Krisna Bayu Aji (Motion Graphic Designer at Trans 7)
Denno Ramdha Asmara (Video Editor at Antara TV)
Felisitas Kaban (Guest presenter at Nusantara TV)Izon Ramadani (News Reporter at Trans 7)Krisna Bayu Aji (Motion Graphic Designer at Trans 7)Denno Ramdha Asmara (Video Editor at Antara TV)
Dalam sambutannya, Bapak Oki Anggara M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Broadcasting yang menyelenggarakan kegiatan ini menyampaikan “Kegiatan ini merupakan bagian dari usaha saya selaku dosen pengampu untuk memberikan pengalaman yang terbaik bagi para mahasiswa TBI. Idealnya, mahasiswa TBI memang dibentuk untuk menjadi seorang pendidik bahasa inggris. namun keterampilan tambahan seperti publik speaking, berpikir kreatif dan broadcasting sendiri memang dibutuhkan di era digitalisasi saat ini“.
Kemudian Bapak M. Arief Rachman selaku Founder dari Muara Indonesia (Media Partner) juga menyampaikan bahwa sangat mengapresiasi kegiatan ini. Beliau berharap bahwa kegiatan ini akan tetap dilakukan sebagai bentuk kerja sama dan silaturahmi antara IAIN Pontianak khususnya Program Studi TBI dan Muara Indonesia.
Wiwin Kurnia selaku Moderator sekaligus Mahasiswa dari Prodi Tadris Bahasa Inggris kelas 6A juga menyampaikan kesannya terhadap kegiatan Kuliah Tamu ini. “Luar biasa si karna mmpu mendatangkan Guest presenter, news reporter, motion graphics, video editor Trans 7. Keren si, itu adalah pengalaman pertama bertemu dengan orang² hebat, dan sangat menambah wawasan.”
Dengan diselenggarakannya Kuliah Tamu ini, Bapak Oki Anggara, M.Si. selaku pengampu mata kuliah Broadcasting berharap kegiatan ini sebagai wadah untuk akademisi dan praktisi, atau pihak umum yang memiliki ketertarikan di bidang broadcasting khususnya TV untuk bertemu dan berinteraksi. Mendiskusikan peluang dan tantangan dalam industri televisi di masa kini. Serta membangun jaringan antara akademisi (mahasiswa) dengan praktisi dalam rangka persiapan karir dan pengembangan diri untuk masa depan.
Pontianak (iainptk.ac.id) Dihadiri oleh speaker mancanegara, Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) sukses menyelenggarakan Seminar Internasional “English as a Medium of Instruction (EMI)” secara hybrid,online via zoom meeting dan secara langsung di Aula Syeikh Abdul Rani Machmud, Selasa (14/03/2023). Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA. Dihadiri pula oleh Wakil Dekan I FTIK, Eka Hendry AR, M.Si., M.Pd, dan Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd.
Seminar internasional ini menghadirkan beberapa pembicara handal dan kompeten di bidangnya baik dalam negeri maupun luar negeri, antara lain, Asriah Nurdini Mardiyyaningsih, S.Si., M.Pd., Ph.D. (Biology Lecturer at Tanjungpura University), Soni Ariawan, M.Ed. (Lecturer at State Islamic University UIN Mataram), Soulaya Lestari, S.Hum, M.Sc. (English Lecturer at Indonesia University), Ari Kusniawati, S.Pd. (English Teacher at Global Mandiri School, Jakarta), Will Nash, M.Ed., M.A., PGCE, DipTESOL. (Academic Director at English Language Teaching Centre The University of Sheffield), dan Kaprodi TBI, Sulaiman, M.Pd.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA mengungkapkan, eksitensi bahasa inggris begitu penting bagi akademisi, dosen guru dan mahasiswa perlu membaca banyak literatur dalam bahasa inggris untuk memperluas referensi penelitan dan pengembangan diri. bukan hanya membaca tetapi mampu menulis artikel serta mengajar subject menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar.
Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA (Tengah) dan Wakil Dekan I FTIK, Eka Hendry AR, M.Si., M.Pd (Kanan)
Wakil Dekan I FTIK, Eka Hendry AR, M.Si., M.Pd, menuturkan, pimpinan FTIK mengapresiasi kegiatan seminar TBI serta mendukung sepenuhnya kegiatan dalam pengembangan bahasa asing. Karena kita menyadari bahwa, kebutuhan penguasaan bahasa asing sekarang sangat mendesak. Selain untuk pengembangan ilmu juga untuk membangun jaringan komunikasi dan kerjasama internasional.
Ia menambahkan, Prodi Bahasa Inggris harus mengambil peran tersebut secara optimal. Langkah membangun kerjasama dengan berbagai pihak yang telah dilakukan merupakan hal konstruktif dan harus dikembangkan lebih luas lagi di masa mendatang. “Dukungan semua sivitas akademika mutlak diperlukan dalam pengarus utamaan peningkatan kompetensi bahasa Asing utk dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan,” ujarnya.
Diwawancarai secara online, Kaprodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd., menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas, serta pengetahuan dan keterampilan Mahasiswa TBI sebagai calon pendidik, “Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya bagi guru dan calon Guru Bahasa Inggris yang ada di prodi kita. Mahasiswa kita akan diberikan berbagai pengetahuan dan keterampilan agar mampu bersaing menjadi pendidik di tingkat global dan internasional,” ujarnya.
Dengan diselenggarakannya seminar ini, Sulaiman berharap agar adanya penggunaan bahasa Inggris yang baik dalam proses pembelajaran, serta meningkatkan kemampuan juga keterampilan serta pengetahuan mahasiswa agar menjadi mahasiswa yang unggul sesuai dengan harapan prodi untuk menjadi program studi dengan akreditasi unggul.
Kemudian, ia menambahkan tentang perencanaan penyelenggaraan seminar internasional selanjutnya, “Dalam waktu dekat, minggu depan kita juga akan ada seminar internasional dan akan dilanjutkan dengan 2 bulan lagi perlombaan internasional,” tambahnya.
Organizing Committee of The 4th International Seminar on EMI
Sementara itu, Ketua Panitia Seminar Internasional “English as a Medium of Instruction (EMI)”, Oki Anggara, S.Pd., M.Si menyampaikan harapannya dengan adanya seminar ini, peserta mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang menarik, “Semoga para peserta mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang menarik,” ujarnya.
Presentation on EMI: Challenges and OpportunitiesPresentation on EMI for Teenagers/Junior High StudentsPresentation on TranslanguagingPresentation on EMI for Biology SubjectPresentation on General Outlook of EMIPresentation on Teaching Subjects through English: Content vs Language
Mahasiswa TBI Semester 2, Suci Rahmadayanti menyampaikan kesannya terhadap penyelenggaraan seminar ini, “Yang saya dapatkan di seminar Internasional ini yaitu saya jadi tahu bagaimana cara yang mudah untuk mengajarkan murid dalam menggunakan Bahasa Inggris. Apalagi sekarang saya masuk ke Jurusan Tadris Bahsa Inggris, tentu saya kelak akan mengajarkan murid-murid saya dalam menggunakan Bahasa Inggris,” ucapnya.
Ia juga menambahkan harapannya terhadap kegiatan lanjutan prodi untuk ke depannya, “Ke depannya, semoga Program Studi Tadris Bahasa Inggris bisa mengadakan kegiatan seminar seperti ini lagi, karena manfaatnya sangat besar bagi calon-calon pengajar nantinya,” imbuhnya.