SERU BANGET! HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS GELAR KEGIATAN KEAKRABAN UNTUK SELURUH ANGKATAN

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Tadris Bahasa Inggris (TBI) menggelar event Toward Unity in Bonding 2024. Event yang disingkat TRENDING tersebut dilaksanakan di Alam Ndeso, Rasau Jaya selama dua hari di akhir pekan kedua bulan Oktober (12-13 Oktober 2024).

Toward Unity in Bonding 2024 adalah event yang bertujuan untuk mengakrabkan mahasiswa antar tingkat di Tadris Bahasa Inggris. Peserta Trending merupakan mahasiswa aktif Tadris Bahasa Inggris IAIN Pontianak semester 1, 3 dan 5. Kegiatan-kegiatan dalam Trending terdiri dari games, pentas seni, dan senam bersama.

Trending merupakan event pertama dalam sejarah Tadris Bahasa Inggris, seperti yang disebutkan oleh Muhammad Syamil Alfaizi dalam sambutannya. “Trending ini adalah event pertama dalam sejarah Tadris Bahasa Inggris, saya harap teman-teman dapat enjoy kegiatan dari pembukaan hingga selesai” Tutur Muhammad Syamil Alfaizi, ketua panitia Toward Unity in Bonding 2024.

Kegiatan ini diharapkan dapat dilaksanakan setiap tahun sekali sebagai event tahunan Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris. “Event ini adalah event pertama di TBI, saya harap event ini bisa menjadi event tahunan ke depannya” Ucap Zia Putri Nurjannah, ketua umum HMPS TBI.

Para peserta sangat menikmati seluruh rangkaian acara tersebut hingga selesai. “Kegiatan ini sangat sukses! menurut saya tidak ada kekurangan dalam kegiatan ini, saya harap ke depannya agendanya ditambah dengan lebih banyak hal menarik dan seru lainnya” ucap peserta yang akrab disapa Jemi, mahasiswa TBI semester 1. “Kegiatan-kegiatan di Trending sangat menarik, namun yang paling berkesan adalah sesi games dan pentas seni! Di sesi tersebut mahasiswa antar tingkat tertawa bersama, berbagi hal menarik, dan belajar kekompakan!! Semuanya lucu, seru, dan asik!!” Tutur mahasiswa baru dengan nama panggilan Yari.

Toward Unity in Bonding 2024: Laughing, Sharing and Bonding!

Trending di akhiri dengan pembagian hadiah kepada para pemenang pada hari Minggu, pukul 10.00 pagi. (13/10/2024).

Penulis: Uray Suci Nur’aini

PBAK IAIN PONTIANAK 2024 USAI, BEGINI TANGGAPAN MABA TBI!

Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Pontianak 2024 berlangsung selama tiga hari dua malam di kampus hijau bernama IAIN Pontianak dari tanggal 4 s.d. 6 September.

Peserta acara tersebut merupakan mahasiswa baru Institut Agama Islam Negeri Pontianak yang terdiri dari 4 fakultas; Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), dan Fakultas Syariah (FASYA). Mahasiswa baru diberi tugas untuk menggunakan dresscode untuk menunjukkan asal fakultasnya masing-masing, FTIK menggunakan warna hijau, FUAD menggunakan warna kuning, FEBI menggunakan warna putih, dan FASYA menggunakan warna merah.

Setelah acara pembukaan PBAK, selanjutnya orientasi perkuliahan dilanjutkan di masing-masing fakultas. Dalam hal ini diselenggarakan secara terpisah. FTIK menggunakan Gedung Sport Center, FUAD di Gedung fakultasnya sendiri, FASYA di Gedung fakultasnya sendiri, dan FEBI menggunakan Gedung Aula Abdurrani.

Mahasiswa baru dari program studi Tadris Bahasa Inggris mengatakan bahwa PBAK adalah acara yang cukup penting untuk mengenal dunia perkuliahan dan membangun relasi di kampus. “PBAK sangat membantu kami sebagai mahasiswa baru untuk mengetahui letak fakultas-fakultas, kelas, masjid dan gedung lainnya dan berkenalan dengan teman-teman dari seluruh IAIN Pontianak” Ujar Al-Ghazali, mahasiswa baru program studi Tadris Bahasa Inggris.

Mahasiswa baru juga berharap agar PBAK kedepannya dapat terlaksana dengan lebih baik lagi. “Saya harap semoga kedepannya jadwal PBAK bisa tersusun dan dilaksanakan dengan teratur sesuai jadwal dan tidak bentrok antar kegiatan, semoga PBAK selanjutnya bisa terus memberikan manfaat yang baik untuk seluruh pesertanya” Tutur Maba dengan nametag patah bertuliskan Deya, mahasiswa baru dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

PBAK diakhiri dengan acara penutupan berupa pertunjukan dari berbagai UKM dan UKK sebagai penghibur rasa lelah.

Penulis: Uray Suci Nur’aini (HMPS TBI)

Glow Up Bareng: HMPS TBI Gelar Beauty Class with Wardah

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Tadris Bahasa Inggris (TBI) gelar event yang bertajuk “Beauty Class with Wardah” dengan tema “Beauty Beyond Borders: Exploring Diversity with Wardah”. Kegiatan diselenggarakan di gedung FTIK IAIN Pontianak, Selasa (23/7/2024).

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara HMPS TBI dan Brand Wardah. Selain mahasiswa aktif program studi Tadris Bahasa Inggris (TBI), para peserta juga berasal dari berbagai kampus seperti Universitas Tanjungpura dan Universitas Terbuka. Para peserta terlihat sangat antusias saat acara berlangsung. Kelas ini bertujuan mengasah skill make up para peserta menuju flawless make up look.

Zia Putri Nurjannah selaku ketua umum HMPS TBI berharap agar hubungan baik antara HMPS TBI dan Wardah dapat berlanjut di event-event selanjutnya. “Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak Wardah yang sudah sudi berkolaborasi dengan HMPS TBI sehingga acara Beauty Class with Wardah ini dapat terlaksana dan saya ucapkan terima kasih juga kepada para peserta yang sudah berantusias hadir dan mengikuti keseluruhan acara pada hari ini. Saya berharap kerja sama antara HMPS TBI dan Wardah bisa berlanjut untuk event-event ke depannya.” ujarnya.

Di akhir acara, Beauty Promotor Wardah memberikan satu goodie bag spesial untuk satu peserta dengan hasil make-up terbaik sebagai bentuk apresiasi. Wardah juga membagikan goodie bag berisi produk Wardah secara gratis kepada masing-masing peserta. Acara diakhiri dengan foto-foto bersama.

Penulis: Uray Suci Nur’aini

Suci Rahmadayanti, Mahasiswi Prodi Tadris Bahasa Inggris, Lolos Seleksi PPAP sebagai Perwakilan Kalimantan Barat

Pontianak, 20 Juni 2024 – Suci Rahmadayanti (25), mahasiswi Program Studi Tadris Bahasa Inggris, berhasil mencatat prestasi gemilang dengan lolos seleksi dalam Program Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) sebagai perwakilan Kalimantan Barat.

Suci berhasil menyisihkan peserta lain dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Barat. Proses seleksi yang ketat dan kompetitif ini diikuti oleh puluhan pemuda-pemudi terbaik dari seluruh penjuru provinsi, namun Suci menunjukkan kualitas dan kemampuan yang membuatnya unggul di antara yang lain.

Saya sangat bersyukur dan merasa terhormat bisa terpilih sebagai perwakilan Kalimantan Barat dalam program ini. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga untuk belajar, bertukar pengalaman, dan memperkenalkan budaya Kalimantan Barat ke provinsi lain,” ujar Suci dengan penuh semangat.

Sebagai bagian dari persiapan, Suci terlebih dahulu akan berangkat menuju Jakarta untuk mengikuti pelatihan intensif. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan sebelum mereka disebar ke berbagai lokasi pertukaran di seluruh Indonesia.

Program Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) merupakan inisiatif tahunan yang bertujuan untuk mempererat hubungan antar provinsi melalui pertukaran budaya dan pengalaman. Program ini juga menjadi wadah bagi para pemuda untuk mengembangkan diri, meningkatkan keterampilan kepemimpinan, dan memperluas wawasan.

Kaprodi TBI, Sulaiman, M.Pd., mengungkapkan rasa bangganya terhadap prestasi yang diraih Suci. “Keberhasilan Suci tidak hanya membanggakan dirinya dan keluarganya, tetapi juga seluruh civitas akademika FTIK, khususnya TBI. Kami berharap Suci bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya,” ujar Sulaiman.

Dengan keberhasilan ini, Suci Rahmadayanti diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam memperkenalkan budaya dan potensi Kalimantan Barat di tingkat nasional, serta membawa pulang pengalaman berharga yang bisa diaplikasikan dalam pengembangan dirinya dan komunitas di daerah asalnya.

Selamat dan sukses untuk Suci Rahmadayanti dalam menjalankan tugas mulianya sebagai duta pemuda Kalimantan Barat. Semoga langkahnya menginspirasi pemuda-pemudi lain untuk terus berkarya dan berprestasi.

Momen yang Mengesankan by Feni Nurhaliza (Lulusan Pertama Prodi TBI)

Menghadapi sidang skripsi pertama kali adalah salah satu momen paling menegangkan dalam perjalanan akademis saya. Sidang ini menandai akhir dari perjuangan panjang menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi, serta menjadi ujian terakhir sebelum memperoleh gelar sarjana. Sejak awal, saya merasa campuran antara kegugupan dan antusiasme. Dikarenakan beberapa persiapan yang saya rasa belum cukup dan skripsi saya yang tidak begitu baik dalam segi konten maupun penulisannya. Antusiasnya adalah, sidang skripsi merupakan langkah awal bagi saya untuk menambahkan pengalaman baru dalam hidup saya.

Persiapan sebelum sidang sangat intens. Saya menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk mempersiapkan presentasi, merapikan skripsi, dan membaca ulang semua materi penelitian. Saya juga berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk memastikan semua aspek penelitian saya siap dipertahankan. Latihan presentasi dilakukan berulang kali di depan teman-teman untuk mendapatkan masukan dan meningkatkan kepercayaan diri.

Hari sidang akhirnya tiba. Saya mengenakan pakaian formal dan tiba di ruang sidang lebih awal untuk menenangkan diri dan mempersiapkan peralatan presentasi. Begitu nama saya dipanggil, perasaan gugup semakin memuncak. Saya memasuki ruangan dengan hati berdebar-debar, namun berusaha menampilkan sikap tenang dan profesional. Setelah presentasi selesai, sesi tanya jawab pun dimulai. Inilah bagian yang paling menegangkan karena para penguji mulai mengajukan pertanyaan kritis mengenai penelitian saya. Ketika sidang selesai, saya merasakan banyak sekali kekurangan yang harus saya perbaiki, banyak kekeliruan yang harus di ubah.  Beberapa pertanyaan cukup sulit, namun saya berusaha menjawab dengan sebaik mungkin berdasarkan pengetahuan dan data yang saya miliki. Ada saat di mana saya harus mengakui keterbatasan penelitian dan menerima kritik dari penguji. Meski demikian, saya berusaha menjaga sikap positif dan terbuka terhadap saran-saran yang diberikan. Setelah sesi tanya jawab berakhir, saya diminta keluar dari ruangan sementara para penguji berdiskusi. Waktu menunggu ini terasa sangat lama, penuh dengan ketidakpastian. Akhirnya, saya dipanggil kembali masuk dan diumumkan bahwa saya lulus dengan beberapa revisi yang harus dilakukan. Perasaan lega dan bahagia menyelimuti diri saya.

Menghadapi sidang skripsi pertama kali adalah pengalaman yang penuh tantangan, namun juga memberikan kepuasan tersendiri. Pengalaman ini mengajarkan saya banyak hal, mulai dari persiapan yang matang, keberanian menghadapi kritik, hingga kemampuan berkomunikasi secara efektif. Saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada dosen pembimbing saya, Sir Sulaiman, M.Pd dan Ma’am Nanik Shabikah yang sudah sabar dalam membimbing saya, banyak kesalahan dan ketidak telitian di dalam skripsi dikarenakan kesalahan saya pribadi. Selain sebagai dosen Pembimbing, mereka juga adalah Kaprodi dan Sekprodi Kami di Prodi Tadris Bahasa Inggris. Mereka selalu memberikan yang terbaik untuk mahasiswanya agar mendapatkan kemudahakan dalam segi apapun. Terima kasih juga disampaikan kepada dosen penguji saya, Ma’am Dr.  Istiqamah, S.Ag., MA selaku Dosen Penguji pertama dan Sir Segu, MA., selaku Penguji kedua. Kritikan dan saran yang mereka berikan sangat bermanfaat bagi saya dalam proses perbaikan skripsi ini. Dan terakhir, terima kasih kepada seluruh dosen TBI dan Mahasiswa TBI yang sudah selalu memberikan dedikasi terbaiknya dan selalu menemani saya dalam keadaan suka dan duka.

Petualangan Akdemis di Tanah Jiran : Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris dalam Program Student Mobility

Mengikuti kegiatan student mobility ke Serawak, Malaysia adalah salah satu pengalaman paling berharga dalam hidup saya. Program ini memberikan kesempatan untuk belajar di salah satu universitas terkemuka di Serawak, yaitu UNIMAS dan UiTM selama lima hari. Selain memperoleh pengetahuan akademis, saya juga mendapatkan banyak pengalaman budaya yang tak terlupakan. Sejak awal, saya merasa sangat antusias. Setelah tiba di Malaysia, saya disambut dengan hangat oleh staf universitas dan mahasiswa lokal yang ramah. Mereka membantu kami dengan memberikan transportasi berupa bus untuk mengikuti berbagai kegiatan. Kami ditempatkan di asrama kampus, yaitu Rafflesia Collage.
Di hari pertama, kami mengikuti kegiatan pembukaan kegiatan Short-Term Mobility Programme UNIMAS – IAIN Pontianak – IAIN Ponorogo dan UIN Mataram di kampus Universitas Malaysia, Serawak. Setelah kegiatan ini berlangsung kami menyempatkan untuk mengambil foto bersama sama mahasiswa FTIK.

Setelah selesai, kami melanjutkan perjalana untuk mengunjungi dan mengeksplor main library yang ada di kampus UNIMAS. Terdapat 4 tingkatan dengan desain yang menarik dan nyaman untuk para pelajar, Mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas atau bahkan hanya sekedar membaca buku.

Di hari kedua, adalah inti kegiatan yaitu presentasi hasil artikel. Karena saya berasal dari mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Inggris saya mencoba untuk melakukan presentasi dengan Bahasa Inggris. Karena tekad dan keberanian saya, serta meluangkan waktu untuk belajar saya berhasil melewatkan presentasi dengan memuaskan.  Universitas tempat saya melakukan presentasi memiliki fasilitas yang lengkap dan modern. Di dalam kelas, satu kelompok terdiri dari Mahasiswa S1, S2, S3. Ini adalah pengalaman paling menegangkan dalam hidup saya ketika harus presentasikan hasil penelitian saya didepan mahasiswa magister dan doctoral.

Keesokan harinya, kami melanjutkan kegiatan dengan melakukan pengabdian ke salah satu sekolah yang berada di Kuching, Malaysia. Sekolah tersebut bernama, SMART al-Madrasah al-Islamiyah. Kami disambut dengan meriah oleh para guru dan pelajar yang ada disana. Saya membantu mengajar di salah satu kelas disana bersama rekan saya dari IAIN Ponorogo, UIN Mataram dan satu teman saya dari IAIN Pontianak. Kami mengajarkan pelajar disana berkaitan dengan budaya dan mata uang antara Malaysia dan Indonesia menggunakan mix Languange antara Bahasa Melayu dan Bahasa Inggris.

Selain kegiatan akademis, saya juga berkesempatan untuk mengikuti workshop yang di adakan oleh kampus UiTM di Serawak, Malaysia. Kami membuat tas dari dedaunan alami untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Kegiatan ini sangat memberikan mafaat dan pengalaman baru untuk saya.

Pengalaman ini tidak hanya memperluas wawasan akademis dan budaya saya, tetapi juga membantu saya menjadi lebih mandiri dan percaya diri. Saya belajar mengelola waktu dengan lebih baik, beradaptasi dengan lingkungan baru, dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Program student mobility ini benar-benar memberikan saya pengalaman yang tak terlupakan dan mempersiapkan saya untuk menghadapi tantangan global di masa depan. Besar harapan kepada mahasiswa TBI lainnya untuk mengikuti program ini dikarenakan memberikan banyak manfaat untuk diri kita sendiri dan memberikan pengaruh yang baik kepada prodi.

Antara Dunia Nyata dan Virtual: Penelitian Kecemasan Berbicara Bahasa Asing dengan James Burnett dan IAIN Pontianak

Pontianak, 22 Desember 2023 – Sebuah penelitian yang melibatkan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dan Universitas Aberdeen telah berhasil diselesaikan pada fase pengumpulan data penelitian. Penelitian ini dipimpin oleh James Burnett, seorang mahasiswa Ph.D. yang berprestasi dari Universitas Aberdeen dengan gelar B.A., M.Sc., TESOL.  Kesuksesan penelitian ini tidak lepas dari dukungan dan izin yang diberikan oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Hermansyah, M.Ag., serta ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd.

Penelitian yang berjudul “A study into the effectiveness of immersive virtual reality (iVR) and its impact on foreign language public speaking anxiety amongst English language learners studying at university in Indonesia” mencoba menggali efektivitas realitas virtual yang mendalam (iVR) dan dampaknya terhadap kecemasan berbicara di depan umum dalam bahasa asing, terutama di kalangan mahasiswa yang sedang mempelajari bahasa Inggris di universitas di Indonesia.

Ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman M.Pd. menyoroti pentingnya penelitian ini terhadap perkembangan pendekatan pembelajaran bahasa Inggris di lingkungan akademis Indonesia. “Penelitian ini membawa dimensi baru dengan memanfaatkan teknologi Virtual Reality, dan saya yakin hasilnya akan memberikan pandangan yang berharga terhadap cara kita memahami dan mengatasi tantangan kecemasan berbicara di depan umum. Serta ini menjadi pengalaman berharga bagi ke 24 mahasiswa yang menjadi partisipaan penelitian ini” ucapnya.

Nanik Shobikah, M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi Tadris Bahasa Inggris, menekankan pentingnya terus menjelajahi metode baru, khususnya yang berkaitan dengan teknologi, untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan efektif bagi para siswa. “Pemahaman terhadap dampak Virtual Reality pada kecemasan berbicara dapat membuka pintu untuk inovasi lebih lanjut dalam pembelajaran bahasa Inggris di IAIN Pontianak,” ucapnya.

Sebagai Koordinator Pendamping Penelitian, Militansina, M.Pd., menyampaikan kebanggaannya terhadap dedikasi tinggi mahasiswa yang terlibat dalam penelitian dampak Virtual Reality pada kecemasan berbicara bahasa Inggris di IAIN Pontianak. Selama 20 hari pendampingan, mahasiswa menunjukkan antusiasme dan ketertarikan yang luar biasa terhadap teknologi iVR. Militansina menyoroti perkembangan peserta dalam mengatasi tantangan penelitian, memahami konsep Virtual Reality, serta peningkatkan keterampilan presentasi dan berbahasa Inggris. Dia berharap pengalaman ini akan menjadi pijakan bagi mahasiswa untuk terus berkembang sebagai calon pendidik bahasa Inggris yang kompeten dan inovatif, memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan di masa mendatang.

Sebagai tanda penghargaan atas kerjasama antara IAIN Pontianak dan Universitas Aberdeen, Militansina menyajikan lukisan pribadi berupa Lukisan Tugu Digulis yang dilukis oleh dirinya kepada James sebagai suvenir berkesan. Tindakan ini merespon permintaan khusus James untuk mencari lukisan khas Pontianak, menonjolkan keunikannya dengan sentuhan profesionalisme dalam memberikan penghargaan kepada tamu. Tugu Digulis atau tugu bambu runcing merupakan lambang sebelas tokoh Sarekat Islam dari Kalimantan Barat yang dianggap berbahaya oleh pemerintah kolonial diasingkan ke pulau Boven Digul. Sebelas nama tokoh politik Kalimantan Barat tersebut adalah: Achmad Marzuki, Achmad Su’ud bin Bilal Achmad, Gusti Djohan Idrus, Gusti Hamzah, Gusti Moehamad Situt Machmud, Gusti Soeloeng Lelanang, Jeranding Sari Sawang Amasundin.Kemudian Haji Ris bin H. Aburahman, Moehammad Sohor, Moehammad Hambal atau yang dikenal dengan Bung Tambal, dan Moehammad SohordanYa’ Moehammad Sabran. Untuk memperingati jasa mereka, pada tahun 1968 didirikan sebuah monumen yang berbentuk sebelas batang bambu runcing. Monumen ini diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat, H. Soedjiman (1977-1988), pada Hari Pahlawan 10 November 1987.

Buku karya Militansina tentang pembelajaran bahasa Inggris, yang memasukkan materi kebudayaan Melayu Pontianak, dihadirkan sebagai kenang-kenangan yang mendalam terkait dengan kebudayaan Melayu yang tak terpisahkan dari dimensi keagamaan. Tindakan ini sejalan dengan visi dan misi IAIN Pontianak yang terus ditekankan oleh Rektor, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., dalam menjadikan institusi ini sebagai pusat kajian dan riset keilmuan, keislaman, dan kebudayaan Borneo.

Dalam kunjungannya, James disambut hangat oleh mahasiswa dengan keceriaan dan antusiasme. Mahasiswa mengekspresikan apresiasi mereka dengan memberikan suvenir unik khas Pontianak kepada James. Dalam kreasi pribadinya, Nabil, Ratu, Faqihatun, dan Rico menyajikan gambar sketsa yang menggambarkan keindahan budaya setempat serta sketsa wajah James. Virda, dengan kebaikan hatinya, memberikan makanan khas Pontianak sebagai bagian dari suguhan budaya. Engla, yang memiliki keahlian merajut, menyumbangkan rajutan gantungan kunci sebagai bentuk kekreatifannya. Kedatangan James tidak hanya meninggalkan jejak akademis, tetapi juga memupuk hubungan yang erat dan menyenangkan antara dosen tamu dan mahasiswa, menciptakan pengalaman belajar yang tak terlupakan. Mahasiswa yang berjumlah 24 orang merasa bahagia dan terinspirasi oleh interaksi positif dengan James. James tampak sangat gembira dengan kenang-kenangan dan hadiah yang diberikan oleh mahasiswa Tadris Bahasa Inggris.

Saat mahasiswa memaparkan profil mereka, alasan memilih program studi Tadris bahasa Inggris, serta membahas tokoh dan teori-teori terkait pengajaran bahasa Inggris, James memberikan pujian tinggi. Ia menyatakan bahwa mahasiswa tersebut tidak hanya sangat lancar, tetapi juga mampu memberikan penjelasan yang menarik, menggunakan gambar visual yang relevan dengan topik, dan berinteraksi dengan audiens secara efektif. James mengungkapkan keyakinannya bahwa para mahasiswa Tadris Bahasa Inggris memiliki potensi untuk melanjutkan studi ke Universitas Aberdeen. Beliau berharap kerjasama ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga dalam penelitian, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan metode pembelajaran bahasa Inggris dan kerjasama di masa mendatang.

Kunjungan penelitian Ph.D yang dilakukan oleh mahasiswa dari Universitas Aberdeen menuai kegembiraan dan apresiasi tinggi dari para dosen dan mahasiswa di Tadris Bahasa Inggris IAIN Pontianak. Kehadiran mahasiswa peneliti ini memberikan nilai tambah dalam lingkup akademis kampus, menciptakan suasana kolaboratif yang positif. Para dosen dan mahasiswa menyambut dengan hangat kunjungan tersebut, mengakui nilai pentingnya pertukaran pengetahuan dan pengalaman. Dalam semangat terbuka untuk kerjasama lebih lanjut, mereka menyatakan kesiapan untuk menerima kunjungan peneliti-peneliti lainnya yang berminat melakukan penelitian di Tadris Bahasa Inggris, IAIN Pontianak. Keinginan ini mencerminkan komitmen mereka dalam mendukung pertukaran intelektual dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan bahasa Inggris.

Penulis: Militansina, M.Pd.

Mufarroha, Mahasiswa TBI Raih Prestasi Gemilang sebagai Juara 1 Lomba Puisi di West Borneo KIP Competition 2023

Pontianak, 17 Desember – Mufarroha, seorang mahasiswi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, berhasil mengukir prestasi cemerlang dengan meraih gelar juara 1 dalam kompetisi lomba puisi West Borneo KIP Competition (WBKC 2023).

Sebagai perwakilan dari IAIN Pontianak, Mufarroha menunjukkan kepiawaiannya dalam mengolah kata-kata dan menyampaikan makna yang mendalam melalui karya puisinya. Dalam ajang kompetisi yang dihadiri oleh peserta dari berbagai perguruan tinggi se-Kalimantan Barat, Mufarroha berhasil memukau juri serta penonton dengan keindahan puisi yang dibawakannya.

“Saya merasa senang karena dapat mewakili IAIN Pontianak dan sangat bersyukur atas penghargaan ini. Puisi bagi saya adalah jendela untuk menyampaikan pesan-pesan yang tak terungkapkan dengan kata-kata biasa,” ungkap Mufarroha dengan penuh semangat.

West Borneo KIP Competition 2023 merupakan ajang bergengsi yang mempertemukan bakat-bakat muda dalam bidang sastra dan bahasa dari berbagai perguruan tinggi. Keberhasilan Mufarroha dalam meraih gelar juara 1 menegaskan bahwa kemampuan dan bakat mahasiswa dalam bidang sastra di Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk bersaing secara nasional maupun internasional.

Pencapaian gemilang Mufarroha ini juga memberikan inspirasi kepada mahasiswa lainnya di IAIN Pontianak serta di seluruh Indonesia untuk terus mengembangkan kreativitas dan kecintaan pada seni sastra. Keberhasilannya membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, prestasi di bidang sastra bisa diraih dengan gemilang.

Upaya Konsistensi Menjamin Mutu Fakultas, UPM-GKM FTIK Adakan Studi Kendali Mutu 2023

Pontianak – Kamis, 30 November 2023 Pusat Penjaminan Mutu FTIK IAIN Pontianak mengadakan acara  Workshop Penyusunan Instrumen Visi Misi dan Instrumen Kepuasan Tata Pamong FTIK di Ruang Sidang Senat, Lt. 4 Gedung Rektorat IAIN Pontianak.  Acara ini bertujuan untuk memperkuat sistem penjaminan mutu di lingkungan FTIK IAIN Pontianak.

Kegiatan ini mengundang seluruh jajaran Dekanat, Ketua Prodi dan GKM di lingkungan FTIK yang berjumlah 20 orang/peserta yang memiliki peran penting dalam penyusunan instrumen visi misi serta instrumen kepuasan tata pamong dan 2 orang narasumber dari Pusat Penjaminan Mutu – LP3M Universitas Tanjungpura.

Penyampaian Sambutan oleh Dekan FTIK

Kegiatan dibuka oleh Dekan FTIK, Dr. Hermansyah, M.Ag. yang menyampaikan bahwa “Tahun depan akan masuk periode tahun kedua kepemimpinan Saya, layanan administrasi dokumen diharapkan lebih rapi lagi berbasiskan akreditasi, penjaminan mutu dan sesuai dengan SOP. Termasuk dalam penyusunan anggaran program kerja, prodi harus kreatif dan inovatif. Misalnya, kegiatan magang 1 dan magang 2 perlu dievaluasi kembali, apa memang diperlukan? Atau anggarannya bisa dialihkan untuk kegiatan yang lain”.

Dekan juga menyampaikan terkait agenda kegiatan di tahun depan “Bapak/Ibu di Prodi perlu menyiapkan draft dokumen/naskah untuk workshop kurikulum tahun depan, kita akan mengupayakan untuk segera bisa mengimplementasikan kurikulum merdeka di kampus. Sebelum agenda tersebut, Saya juga mendorong Bapak/Ibu di Prodi untuk bisa belajar ke lembaga lain sebelum workshop, tidak harus jauh-jauh, misalnya saja ke Untan.

Sekali lagi lagi, Saya mengucapkan terima kasih serta memohon dukungan dari semua peserta yang ada di ruangan ini supaya kerja benar dan baik, karena saat ini kita belum bekerja berbasis akreditasi. Mengingat faktanya, yang baru terakreditasi Unggul hanya satu prodi saja di FTIK.” tutup Pak Dekan.

Peserta workshop dibimbing untuk merumuskan instrumen survei visi misi yang sesuai dengan instrumen akreditasi LAMDIK serta perkembangan terkini dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Proses ini melibatkan diskusi antar peserta, pemetaan kebutuhan stakeholder, serta penyesuaian dengan visi misi institusi secara keseluruhan.

Selain itu, workshop juga fokus pada penyusunan instrumen kepuasan tata pamong, yang mencakup aspek evaluasi terhadap pelayanan administrasi dan manajemen di lingkungan FTIK. Partisipan diajak untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan menciptakan instrumen evaluasi yang dapat memberikan gambaran yang akurat tentang kepuasan pengguna terhadap layanan tata pamong.

Pada sesi praktik, peserta diberikan pelatihan mengenai teknik pengumpulan data, analisis hasil evaluasi, dan strategi perbaikan berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat mempersiapkan mereka untuk mengimplementasikan instrumen yang telah disusun dalam kegiatan sehari-hari fakultas.

Pada Sesi Pertama, mengundang Dr. Elvi Rusmiyanto PW., M.Si. (Universitas Tanjungpura), sesi ini dimoderatori oleh Siti Aisyah, M.H. (Politeknik Negeri Pontianak). Poin penting yang bisa dijadikan sebagai tindak lanjut atau rekomendasi dari Pak Elvi Rusmiyanto adalah survei Visi Misi bisa sisipkan pada kegiatan awal perkuliahan masing-masing dosen, sehingga mahasiswa banyak yang isi. Secara substansi, hal ini memang tepat. Jadi mahasiswa diajak untuk melihat dan mengetahui kembali Visi Misi dari Program Studi atau Fakultas dan diajak untuk terlibat dalam mencapai Visi Misi tersebut selama beberapa tahun ke depan. 

Sesi 2 Bersama Dr. Hairida, M.Pd.

Pada Sesi kedua, mengundang Dr. Hairida, M.Pd. (Universitas Tanjungpura), sesi ini dimoderatori oleh Muhammad Rachimoellah, M.A.P. (Politeknik Negeri Pontianak).  Poin penting yang bisa dijadikan sebagai tindak lanjut atau rekomendasi dari Bu Hairida adalah Fakultas bisa mengakomodir arsip/dokumen kerjasama melalui IA atau Implementation of Agreement yang mencantumkan semua Prodi yang berada di bawah naungan Fakultas, sehingga dokumen tersebut bisa diklaim secara bersama-sama oleh semua Prodi. Selain itu, materi tentang Kepemimpinan Publik yang menyangkut peran dari pimpinan di UPPS/Fakultas dan Prodi harus berdampak terhadap jumlah serta implementasi kerja sama yang dilakukan. Jangan sampai, pimpinan memiliki banyak jaringan di luar kampus, namun tidak memberikan manfaat atau dampak terhadap internal kampus, termasuk bagian kerja sama ini yang seringkali ditanya oleh Asesor pada saat penilaian akreditasi. Bu Hairida juga menegaskan untuk konsisten dalam melaksanakan external benchmarking bagi penjaminan mutu. Tidak harus selalu melalui skema perjalanan dinas, jika ada keterbatasan anggaran bisa dilaksanakan secara daring. 

Menyikapi kegiatan ini, Dr. Hermansyah, M.Ag., Dekan FTIK IAIN Pontianak, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme dan kontribusi peserta workshop. Ia menyebutkan bahwa penyusunan instrumen visi misi dan kepuasan tata pamong menjadi langkah penting dalam menjaga kualitas pendidikan dan layanan di FTIK.

Acara ditutup dengan sesi evaluasi dan penandatanganan komitmen bersama untuk mengimplementasikan instrumen yang telah disusun. Pusat Penjaminan Mutu FTIK IAIN Pontianak, Vidya Setyaningrum, M.Pd. berharap bahwa kegiatan ini akan memberikan dampak positif dalam peningkatan mutu pendidikan dan pelayanan di fakultas, sejalan dengan visi dan misi institusi.

Penulis: Oki Anggara, M.Si. (GKM TBI)

Tingkatkan Minat dan Bakat Mahasiswa, Prodi TBI Gelar “Debate Competition”

Dalam rangka meningkatkan minat dan bakat mahasiswa, Program Studi Tadris Bahasa Inggris FTIK IAIN Pontianak menyelenggarakan kegiatan Debate Competition, Senin (27/11/2023) di Aula Teater FTIK IAIN Pontianak. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Vibry Andina, M.Hum selaku perwakilan Prodi TBI. Dihadiri pula oleh Demisioner HMPS TBI dan mahasiswa.

Dalam sambutannya, Vibry Andina, M.Hum berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar dan sukses. Seluruh komponen berperan aktif pada tugasnya masing-masing dan turut bekerjasama dalam menyukseskan kegiatan hingga akhir.

Ulfay Lisidya Ningrum selaku Ketua HMPS TBI memaparkan tujuan kegiatan ini selain dapat meningkatkan minat dan bakat Mahasiswa TBI secara khusus dan FTIK umumnya, juga untuk meningkatkan skill public speaking mahasiswa.

Acara ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan minat dan bakat mahasiswa FTIK, namun juga untuk meningkatkan public speaking mahasiswa FTIK IAIN Pontianak,” ujarnya.

Ia juga berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan sukses hingga penutupan acara.

Penulis : Titik Lestari

Editor: Septian Utut Sugiatno, M.Pd