IAIN Pontianak Berkolaborasi dengan TEFLIN Adakan Seminar Virtual Internasional

Pontianak (ftik.iainptk.ac.id) – Institut Agama Islam Negeri Pontianak melalui Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Program Studi Tadris Bahasa Inggris berkolaborasi dengan The Association for the Teaching of English Language in Indonesia (TEFLIN) Kalimantan Barat mengadakan seminar virtual internasional dengan tema “The Direction of Language Teaching During and Post Pandemic: Contributions to Research and Pedagogy”. Kegiatan ini diagendakan selama tiga hari yaitu pada 24, 25 dan 28 September 2020 melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara streaming melalui akun Youtube See_U Project.

Adapun jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 1042 orang baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Pada hari pertama kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar tanpa kendala yang berarti. Para peserta tanpak antusias mengikuti jalannya seminar dan aktif memberikan tanggapan berupa komentar maupun pertanyaan di kolom percakapan yang tersedia.

Rangkaian kegiatan diisi oleh beberapa pembicara, yaitu Sylvia Ashton, MA dan Judy Kirsh, M. Ed dari National Association For Teaching English and Other Community Languages to Adult (NATECLA) United Kingdom, Prof. Dr. Nasreen Hussain, Dr.  Fatima Rehan Dar, Huma Rauf, Farheen Hasan dan Nadra Huma Quraishi dari Society of Pakistan English Language Teacher (SPELT) Association, Prof. Jayakan Mukundan, Ph. D dari Universitas Putra Malaysia, Assoc. Prof. Pratya Binmadnee, Ph. D dari Fatoni University Thailand, Prof. Dr. Joko Nurkamto, M. Pd dan Dr. Ikhsanudin dari TEFLIN, serta Endang Susilawati, Ph. D dari Universitas Tanjungpura Pontianak.

Prof. Dr. Joko Nurkamto, M. Pd selaku Presiden TEFLIN dalam sambutannya yang sekaligus membuka secara resmi kegiatan ini menyatakan bahwa pandemi COVID-19 membawa dampak yang besar bagi kehidupan kita, termasuk juga dalam hal pembelajaran bahasa Inggris. “This phenomena will, of course, affect the policy in all areas of life, including the field of education especially English language teaching. One of the policy we are rarely experienced is the changes in learning model, from offline in the campus to online in our own home, due to consideration of health and safety,” tuturnya.

Namun dari kondisi ini sesungguhnya merupakan tantangan bagi para pendidik untuk mengasah kreativitas dalam mendesain pembelajaran. “On the other hand, this pandemic phenomenon is giving us the energy and opportunity to think of new creative ways to ensure that learning continues to take place effectively. So I feel sure that all of the speakers in this webinar will be able to address the issue,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bagian Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak Dr. Firdaus Achmad, M. Hum sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya tema yang diusung sangat relevan dengan kondisi dunia pendidikan kekinian.  Ia menyatakan bahwa kegiatan seminar virtual merupakan sebuah ajang yang sangat berarti bagi penyelenggara, pesertanya dan dunia pendidikan. “Albert Einstein said; try not to become a man of success, but rather try to become  a man of value. Then I hope the webinar we are holding today will not only share success, but also share the glory, I wish you all the best of luck, success and glory,” ungkapnya. Ia pun sempat menyampaikan harapannya agar kerjasama antara IAIN Pontianak dan TEFLIN dapat berlanjut dalam hubungan yang lebih intens.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Koordinator TEFLIN Kalimantan Barat Dr. Ikhsanudin bahwa ini merupakan kegiatan kedua yang dilaksanakan oleh pihaknya yang pada kesempatan ini berkolaborasi dengan IAIN Pontianak dan didukung oleh beberapa kampus yang ada di kota Pontianak. dalam sambutannya ia juga mengenalkan TEFLIN kepada masyarakat luas.  “TEFLIN is the association of the Teaching of English as a Foreign Language in Indonesia. This is the main organization and the main reference of English teaching association and English teaching activities in Indonesia. We have helped a thousand of teachers to develop themselves and also we are the largest organization in the country,” jelasnya.

Koordinator Organizing Committee Sulaiman, M. Pd yang juga merupakan Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris IAIN Pontianak mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk mensukseskan kegiatan ini. “Prodi Tadris Bahasa Inggris yang merupakan bagian tak terpisahkan dari IAIN Pontianak akan terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu pengembangan keilmuan dengan terus melakukan beragam upaya strategis dan dukungan penuh terhadap berbagai kegiatan yang bermanfaat,” ucapnya.

Penulis: Andry Fitrianto

Editor: Dian Kartika Sari

Kembali Gelar Webinar, Tadris Bahasa Inggris Angkat Tema “Pragmatics Within English Language Teaching Context”

Pontianak (ftik.iainptk.ac.id) – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Pontianak kembali gelar webinar melalui Prodi Tadris Bahasa Inggris. Webinar bertema “Pragmatics Within English Language Teaching Context” sukses terselenggara pada hari Rabu (26/08). Seminar ini dapat diikuti secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui channel Youtube See_U Project.

Dengan menggandeng kelompok Pragmatics Discussion Forum, kegiatan ini menuai atensi yang baik dari masyarakat akademik secara luas. Terdata jumlah peserta yang mengikuti webinar ini mencapai 400 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Terdapat pula peserta yang berasal dari beberapa negara tetangga seperti Laos, Filipina, dan Colombia.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dr. Firdaus Achmad, M. Hum selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak.  “Saya berharap rekan-rekan di Tadris Bahasa Inggris dapat terus beraktivitas dan berkreatifitas dalam menjawab kebutuhan masyarakat.  Saya yakin bahwa Tadris Bahasa Inggris ini dapat menjadi salah satu program studi unggulan IAIN Pontianak. Oleh karena itu, gebrakan awal ini harus dijadikan starting point untuk membuat gerakan dan kegiatan yang lebih besar lagi,” jelasnya.

Adapun pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Dr. Jumanto Jumanto yang merupakan Associate Professor of Humanities Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Ia memaparkan keterkaitan yang erat antara bahasa dan budaya. Sehingga dalam pembelajaran bahasa Inggris juga diperlukan pemahaman yang baik akan budayanya.

“Paling tidak terdapat tiga hal yang harus dipahami dalam pembelajaran Bahasa Inggris; Teaching English is teaching the culture English; Learning English is learning the culture English; and speaking English is speaking culture English,” ujarnya.

Pria yang juga memiliki Gelar PhD in Linguistics (Pragmatics) dari Universitas Indonesia ini menyampaikan bahwa hal yang penting untuk diperhatikan dalam kemampuan berbahasa adalah perhatian pada lawan bicara dalam aspek convenience (kenyamanan) dan inconvenience (ketidaknyaman). Sehingga pemahaman budaya merupakan sesuatu yang tidak terelakkan dalam upaya memahami konteks berbahasa yang baik dan benar.

Sulaiman, M. Pd selaku Ketua Prodi Bahasa Inggris ditemui seusai kegiatan menyatakan rasa syukur yang tak terkira atas suksesnya penyelenggaraan webinar ini. “Alhamdulillah. Saya sangat bersyukur sekali kegiatan ini berjalan dengan lancar. Ini merupakan langkah awal yang besar bagi perjalanan Tadris Bahasa Inggris ke depannya,” ucapnya.

Ia juga menambahkan ungkapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada para pejabat di lingkungan Dekanat FTIK dan Rektorat IAIN Pontianak atas dukungan penuh terhadap kegiatan ini. “Tak lupa pula saya sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada rekan-rekan panitia yang sudah bekerja sama dan bekerja keras demi terselenggaranya kegiatan ini,” pungkasnya mengakhiri pembicaraan.

Penulis: Andry Fitrianto

Editor: Dian Kartika Sari

Tadris Bahasa Inggris Gandeng AMCOR dan EES pada Webinar Beasiswa Luar Negeri

Pontianak (ftik.iainptk.ac.id) – Program Studi Tadris Bahasa Inggris menggandeng American Corner (Amcor) Universitas Tanjungpura, dan Excellence English Studio pada kegiatan webinar kemarin (Selasa, 25/08). Webinar ini bertajuk “Kupas Tuntas Beasiswa S2 dan S3 Luar Negeri (AS, Australia, dan Inggris). Dan menghadirkan pembicara yang berkompeten di bidangnya. Diantaranya, Yauma Yulida Hasanah, Awardee Australia Awards Scholarship (AAS) yang tengah menyelesaikan Master of TESOL University of Melbourne. Dedi Irwan, Ph.D., Dosen IKIP PGRI Pontianak yang juga alumnus Ph.D Program, School of Education, University of Leicester, United Kingdom.  Yusawinur Barella, M.Pd, Koordinator American Corner, UNTAN, serta Elisa Yuzar, Founder Excellence English Studio.

Mewakili Dekan FTIK, Dr. Yapandi Ramli, M. Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga mengungkapkan bahwa kegiatan ini dapat membangun motivasi masyarakat. Khususnya yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri. “Di kalangan masyarakat ada pandangan umum soal kesukaran kuliah di luar negeri. Seperti kemampuan bahasa asing, biaya hidup, maupun kemampuan akademik dari scholarship hunter itu sendiri. Karenanya diharapkan dari kegiatan ini motivasi akademis semakin meningkat,” ujarnya.

Sebagai narasumber pertama, Yauma Yulida Hasanah mengungkapkan banyak pengalaman unik saat mengenyam pendidikan di Australia. “Perbedaan budaya, seperti halnya budaya pembelajaran memberikan kesan yang dapat membuka pikiran untuk berkembang lebih baik. Meskipun demikian, untuk meraihnya diperlukan suatu cara pandang yang positif, tidak perlu mengecilkan diri, dan posisikan niat belajar sebagai passion dengan diiringi doa yang kuat, maka hasil baik akan berpihak,” jelasnya.

Sementara itu, pengalaman positif lain juga dikemukakan oleh Dedi Irwan. Dalam kesempatan tersebut, Dedi mengungkap keterkaitan antara pasar dan kesempatan belajar, pemasaran diri untuk kelayakan penerimaan beasiswa luar negeri. Tentu saja, persiapan diri merupakan kunci utama dalam keberhasilan studi maupun raihan scholarship awards.

“Saat mengajukan tesis di Yogyakarta, saya tidak segan untuk meminta arahan dari pembimbing untuk sekaligus mengonsep proposal beasiswa di luar negeri. Artinya butuh juga suatu strategi dan peta konsepuntuk mempersiapkan beasiswa luar negeri,” cerita Dedi.

Kemudian, Yusawinur Barella selaku Koordinator American Corner UNTAN menyampaikan kesempatan akademisi bahkan profesional di Indonesia sangat besar jika ingin mengenyam pendidikan di Amerika Serikat.

“Sangat banyak jalur yang dapat dimanfaatkan, dari program prestisius Fullbright Scholarship for Indonesia, maupun jalur Fellowship seperti Humphrey, Fullbright FLTA, US-Asean Scholar, dan lain sebagainya. Adapun jenjang yang ditawarkan, mulai dari Undergraduate hingga Doctoral Degree, atau hanya sekedar shortcourse selama 6 bulan”.

Sebagai narasumber terakhir, Elisa Yuzar membagikan pengalaman persiapan kebahasaan sebagai syarat utama menuntut ilmu di luar negeri. Terutama kemampuan bahasa Inggris. “Pada dasarnya memang tidak semua beasiswa menempatkan The International English Language Testing System (IELTS) sebagai pertimbangan utama keberhasilan meraih beasiswa. Namun setidaknya kemampuan listeningreadingwriting, dan speaking merupakan komponen yang tidak dapat dielakkan”, paparnya.

Dalam persiapan tersebut, Elisa juga menyebut bahwa tidak secara khusus mengikuti kursus resmi bahasa inggris, tetapi lebih mencari partner untuk melatih kemampuan bahasa tersebut. Ternyata hal tersebut belum lah cukup, setiap bagian bahasa memiliki treatment yang berbeda dan harus jeli menyikapinya.

Webinar ini selain memanfaatkan media Zoom, juga memanfaatkan Youtube Live sehingga keterjangkauan peserta dapat lebih maksimal. Diwawancarai secara terpisah, Kaprodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd. berharap kerja sama ini tidak hanya terhenti pada webinar ini.

“Semoga ke depan kita dapat menjalin kerja sama seperti pelatihan-pelatihan, softskill, maupun kegiatan bermanfaat lain. Sehingga eksistensi kita sebagai pemangku amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” harapnya.

Penulis: Arief Adi Purwoko

Editor: Dian Kartika Sari