English as a Global Language: Trends in Teaching for Foreign Learners

The English language has firmly established itself as a global lingua franca, transcending borders and cultures. With more than 1.5 billion English learners worldwide, teaching English to foreign students has evolved to meet the ever-changing demands of this linguistic phenomenon. In this article, we delve into the evolving trends in teaching English to foreign learners and how educators are adapting to this dynamic landscape.

The Pervasiveness of English: English is the primary language for international business, diplomacy, academia, and the internet. Its widespread use means that learners come from diverse linguistic backgrounds with various motivations, creating a rich tapestry of English language learners.

Evolving Trends:

1. English for Specific Purposes (ESP): The demand for English for specific industries, such as English for Business or English for Healthcare, has risen. Tailoring language instruction to meet these specific needs is a growing trend.

2. Online Learning: The internet has revolutionized language instruction, enabling learners to access a wealth of online resources, courses, and interactive platforms. Asynchronous and synchronous learning options have made English education more accessible and flexible.

3. Multilingual and Cross-Cultural Classrooms: In many classrooms, students come from various linguistic backgrounds, creating an environment where multiple languages and cultures intersect. Educators are adapting to this diversity.

4. Innovative Teaching Methods:Educators are integrating technology, such as virtual reality and artificial intelligence, into their teaching methods to make learning more engaging and effective.

5. Emphasis on Communication: Modern language instruction places a strong emphasis on practical communication skills, focusing on speaking and listening to prepare learners for real-life conversations.

Success Stories:

This article highlights success stories that illustrate these trends in action:

– English for Specific Industries: Profiles of professionals who have advanced in their careers by mastering English for specific purposes.

– Online Language Platforms: Examples of online language platforms and apps that have revolutionized English language learning.

– International Student Communities: Success stories of international students who have found success in their academic and professional journeys through cross-cultural experiences.

– Language Technology Integration: How educators are leveraging language learning technology and artificial intelligence to enhance teaching and learning.

The Future of English Language Teaching:

The trends in teaching English to foreign learners reflect the evolving needs and preferences of a global and diverse student population. The future of English language instruction will likely continue to adapt to these dynamics, with a focus on customization, flexibility, and accessibility. As English maintains its status as a global language, educators are at the forefront of equipping learners with the skills they need to thrive in an interconnected world.

In conclusion, teaching English to foreign learners is no longer confined to traditional classroom settings. It has evolved to meet the demands of a globalized world, where English proficiency opens doors to countless opportunities. As language instruction trends continue to evolve, learners can look forward to a diverse, dynamic, and accessible landscape for mastering the English language.

Authors: Vibry Andina Nurhidayah, M.Hum. and Dewi Ismu Purwaningsih, M.Pd.

Image Source: fairgaze.com

Membanggakan! Program Studi Tadris Bahasa Inggris Raih Akreditasi “Baik” dari BAN PT

[ FTIK IAIN PONTIANAK – ftik.iainptk.ac.id ]

Kabar bahagia datang dari Program Studi Tadris Bahasa Inggris FTIK IAIN Pontianak yang berhasil meraih akreditasi dengan predikat “Baik”, Rabu, 15 Juni 2022. Prestasi ini juga menjadi kebanggan tersendiri bagi seluruh mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan seluruh pejabat di lingkungan FTIK, khususnya bagi  Ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd dan Sekretaris, Nanik Shobikah M. Pd.

Diwawancarai secara online, Kaprodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman M. Pd menyampaikan rasa syukurnya atas kabar bahagia ini dengan selalu memperbaiki tata pamong dan kualitas di Program Studi Tadris Bahasa Inggris.

Ia juga menyampaikan raihan ini berkat dukungan dari beberapa pihak, termasuk unsur pimpinan di rektorat, terutama Rektor IAIN Pontianak, Dekan FTIK dan unsur dekanat lainnya, serta seluruh Sivitas Akademika IAIN Pontianak yang selalu mendukung penuh peningkatan kualitas SDM di kampus.

Sebagai bentuk syukur, rencananya Program Studi Tadris Bahasa Inggris akan melaksanakan tasyakuran bersama anak yatim dan anak jalanan. “Kami prodi bersyukur dan akan melakukan tasyakuran bersama anak yatim dan anak jalanan agar kami selalu ingat untuk berbagi dengan lingkungan sekitar dan setelah itu kami akan melaksanakan evaluasi menyeluruh demi perbaikan menjadi lebih baik kedepannya,” ungkapnya.

Sulaiman berharap dengan raihan akreditasi Prodi Tadris Bahasa Inggris menjadikan mahasiswa lebih semangat untuk meningkatkan kualitasnya. “Harapannya mahasiswa semakin melek literasi membaca dan teknologi karena dengan 2 hal itu akan meningkatkan kapasitas SDM kita,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan rencana Prodi Tadris Bahasa Inggris berikutnya akan membuat sebuah gebrakan yaitu dengan melaunching 100 buku dan 100 artikel yang rencananya akan dipublikasikan secara nasional serta melakukan peningkatan kualitas pembelajaran dengan melibatkan stakeholder dan kampus mitra.

Sekprodi Tadris Bahasa Inggris, Nanik Shobikah M. Pd berharap dengan terakreditasinya Prodi Tadris Bahasa Inggris dapat semakin berkembang dan maju. “Dengan terakreditasinya Prodi TBI diharapkan Prodi TBI semakin berkembang dan maju baik kegiatan akademik dan non akademik. Para dosen dan mahasiswa semakin bersemangat untuk mengadakan dan melaksanakan kegiatan berdasarkan Tri Dharma PT dan mahasiswa baru di TBI semakin yakin dan semangat untuk memilih Prodi TBI sebagai prodi pilihannya dan tempat mahasiswa mengembangkan diri sesuai dengan bidang keahliannya di bidang pendidikan Bahasa Inggris,”.

Rasa bangga juga datang dari Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris, salah satunya Feni Nurhaliza, Mahasiswi Tadris Bahasa Inggris Semester IV “Harapan untuk prodi kedepannya yang pastinya ingin lebih baik, mampu mengejar dan berdiri sejajar dengan prodi lain yang berdiri lebih dulu. Semoga Mahasiswa TBI tetap memiliki rasa tanggung jawab dan menjadi mahasiswa yang aktif dalam membantu pergerakan dan kemajuan prodi sehingga semuanya bisa bekerja sama dan saling membantu,” pungkasnya.

Penulis: Deanda Laila Azizah

Editor: Septian Utut Sugiatno, M.Pd.

Peluang Beasiswa LiniMuda 2022 untuk Mahasiswa

Informasi menarik bagi seluruh mahasiswa dan calon mahasiswa Indonesia jenjang Sarjana yang saat ini sedang mencari peluang untuk mendapatkan beasiswa, MySkill berkolaborasi dengan LiniMuda memberikan kesempatan bagi Anda untuk menjadi salah satu penerima beasiswa LiniMuda 2022. Pendaftaran (Registrasi) Beasiswa LiniMuda 2022 dibuka hingga 31 Agustus 2022.

MySkill adalah website pengembangan skill bagi mahasiswa dan freshgraduate dalam menyiapkan karir dan studi impiannya di masa depan. Beasiswa LiniMuda yang didukung MySkill membuka beasiswa Pendidikan bagi seluruh mahasiswa dan calon mahasiswa Indonesia jenjang SMA Kelas 12, Vokasi dan Sarjana di dalam dan luar negeri. Yuk daftar segera!

Penerima Beasiswa Terdiri Dari Beberapa Kategori:
1. Peserta Terpilih : Penerima Beasiswa Utama Senilai Rp 10Juta/Semester yang terdiri dari Dana Pendidikan Rp 5Juta, Dana Bulanan Rp 250ribu, Pelatihan & Mentoring, Serta Akses e-Learning Bersertifikat selama 6 Bulan.
2. 250 Orang : Pelatihan Skill Digital dan Persiapan Karir oleh para Praktisi dan HRD.
3. 500 Orang : Akses Template Dokumen Persiapan Kerja & Modul Bahasa Inggris.
4. 1.000 Orang : Akses e-Learning MySkill.id selama 1 Bulan.

Syarat:
1. Warga Negara Indonesia.
2. Mahasiswa Vokasi dan Sarjana dari dalam maupun luar negeri. Gapyear diperbolehkan untuk mendaftar.
3. Pelajar SMA/Sederajat kelas 12 yang sudah diterima atau tengah menjalani seleksi masuk PT.
4. Diperbolehkan untuk Pelajar/Mahasiswa dari Institusi Negeri, Swasta, Keagamaan maupun Kedinasan.
5. Tanpa Syarat IPK, Jurusan atau Tingkat Ekonomi tertentu.
6. Penerima beasiswa lainnya diperbolehkan untuk mendaftar.

Ketentuan:
1. Pendaftaran tidak dipungut biaya apapun.
2. Penetapan Kategori Penerima Beasiswa didasarkan pada tahapan seleksi.
3. Registrasi di Website myskill.id maksimal 31 Agustus 2022.
4. Pendaftaran bisa ditutup lebih awal jika kuota pendaftar terpenuhi.
5. Update terkait beasiswa ini akan diinfokan melalui Instagram @myskill.id.
6. Hanya peserta yang lolos ke tahap seleksi berikutnya yang menerima informasi lanjutan.

Tahap Seleksi:
1. Pengisian Formulir Pendaftaran hingga : 31 Agustus 2022.
2. Tes Potensi Akademik : 7-11 September 2022.
3. Focused-Group Discussion : 20 – 30 September 2022.
4. Wawancara : 3 – 14 Oktober 2022.
5. Pengumuman : Akhir Oktober 2022.

Becoming a Global Citizen through English: Sharing Session From Scholarship Awardees

Welcome global citizen!

Indonesia Mengglobal is now partnering with British Council by conducting an online sharing session with a mission to inspire, encourage, and support Indonesian students who want to pursue high-quality education abroad, with topic such as “Becoming a Global Citizen through English: Sharing Session From Scholarship Awardees”.

This session will be conducted on:

Date : Saturday, 26th of February, 2022
Time : 10:00—12:00 WIB
Venue: Zoom Meeting

Registration: bit.ly/IELTSTalk2022

For further information, connect with us through instagram @indonesiamengglobal

Innovative Approaches to Teaching English to Foreign Learners: Success Stories

In today’s rapidly globalizing world, the ability to communicate in English is more crucial than ever. For foreign learners, mastering this global lingua franca can be a challenging journey. However, innovative teaching approaches are making the process not only more effective but also enjoyable for students worldwide.

This article explores the success stories of educators who have embraced creative and effective methods to teach English to foreign learners. From gamified language learning apps to immersive cultural experiences, these innovative approaches are transforming the traditional classroom model. Let’s delve into a few of these success stories.

1. The Gamification of Language Learning: In this digital age, educators are leveraging the power of technology to engage students. English language learning apps like Duolingo and Memrise are making learning fun through gamification. Students earn rewards, complete challenges, and track their progress in a game-like format.

2. Cultural Immersion Programs: Learning a language is not just about grammar and vocabulary; it‘s also about culture. Programs that immerse students in the cultural context of the English-speaking world, such as studying abroad or participating in exchange programs, have shown remarkable success.

3. Flipped Classrooms: Flipped classrooms have turned the traditional teaching model on its head. In this approach, students learn the foundational concepts at their own pace through online resources and then apply and practice them in class. This method enhances active learning and allows educators to provide more personalized support.

4. Real-Life Context Learning:English is more than just an academic subject; it’s a tool for real-life communication. Many successful language programs focus on teaching English in real-life contexts, whether it’s through business English courses, survival English for travelers, or English for specific industries.

5. Online Language Tutors and Language Exchange: The availability of online language tutors and language exchange partners has connected learners to native speakers like never before. This real-time interaction enables learners to practice speaking and listening skills in an authentic environment.

These innovative approaches are not only enhancing language proficiency but also making the journey of learning English more engaging and enjoyable for foreign learners. As a result, students are more motivated, confident, and equipped to communicate effectively in a globalized world.

In conclusion, the success stories of innovative approaches to teaching English to foreign learners are a testament to the evolving landscape of language education. These methods not only break down traditional barriers but also make the journey of language acquisition a rewarding adventure for students worldwide. Whether it’s through gamification, cultural immersion, flipped classrooms, or real-life context learning, the future of teaching English to foreign learners is bright and dynamic.

Authors: Militansina, M.Pd. and Sulaiman, M.Pd.

Image Source: fluentu.com

Sukseskan Program Merdeka Belajar, Dosen FTIK IAIN Pontianak (Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris) Lulus Pelatih Ahli Sekolah Penggerak

PONTIANAK (iainptk.ac.id) – Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak lulus sebegai Pelatih Ahli Sekolah Penggerak. Adalah Sulaiman, M.Pd. dosen sekaligus Ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris FTIK IAIN Pontianak berhasil lolos seleksi dari sekitar 17.000 pendaftar. Seleksi yang diselenggarakan dari bulan Mei hingga Oktober 2021 ini diikuti oleh unsur akademisi, praktisi, dan dinas pendidikan. Para peserta yang terpilih akan menjadi Pelatih Ahli yang mendampingi 406 sekolah di seluruh Indonesia.

Program Sekolah Penggerak merupakan program transformasi sekolah yang fokus pada pengembangan sumber daya sekolah, mulai dari siswa, guru, sampai kepala sekolah yang diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan.

Program Merdeka Belajar Episode Ketujuh ini telah diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim dan turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Muhammad Hudori, dan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda pada 1 Februari 2021 lalu sebagai satu di antara program untuk mewujudkan visi transformasi pendidikan Indonesia yang bertujuan untuk mencapai pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.

Adapun rekrutmen ini akan menyaring 600 Pelatih Ahli se-Indonesia dengan kualifikasi terbaik untuk bersama memberikan dampak bagi cita-cita besar pendidikan Indonesia. Pendaftaran dan rekrutmen tahap pertama pelatih ahli program Sekolah Penggerak mulai dibuka pada April hingga Oktober 2021, yang terdiri dari pengisian biodata diri, pengisian esai, dan seleksi administrasi.

Selanjutnya, pada tahap kedua yaitu meliputi simulasi melatih dan wawancara dan mengunggah surat kesehatan dan bimbingan teknis kepada yang lolos seleksi tahap kedua. Tahap terakhir adalah pengumuman dan penetapan hasil seleksi pelatih ahli angkatan pertama pada sekitar September 2021 dan tanda tangan kontrak dan kerjasama serta penyerahan SK dilakukan pada tanggal 12 s.d 14 Oktober 2021 di Hotel Horison Grand Serpong, Tangerang.

Sulaiman amat bersyukur sebagai Pelatih Ahli setelah melewati suka duka mengikuti seleksi. Terlebih, pesertanya hanya sedikit dari unsur dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Bahkan di Kalimantan hanya ia sendiri yang lolos dari PTKIN.

Saya amat bersyukur bisa lulus pada program ini, semoga bisa membuka jalan bagi para dosen PTKIN yang ingin berkontribusi di dunia pendidikan,” ujarnya.

Dekan FTIK IAIN Pontianak, Dr. H. Dwi Surya Atmaja, MA, mengucapkan selamat dan sukses kepada Sulaiman yang lolos seleksi dan ikut berpartisipasi dalam mensukseskan pelaksanaan sekolah penggerak. “Dari awal saya sangat mendukung dosen-dosen FTIK untuk berkreasi dan berinovasi di bidang tri dharma perguruan tinggi. Saya harap apa yang dilakukan Sulaiman bisa bermanfaat untuk masyarakat luas,” tutur Dwi.

Sulaiman, M.Pd. (Ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris)

Sulaiman yang lulus sebagai pelatih ahli ini menjelaskan, dirinya sangat bersyukur dan senang bisa ikut seleksi dan lolos sebagai Pelatih Ahli di Indonesia. ”Keberhasilan ini juga berkat dukungan dari Rektor IAIN Pontianak dan Dekan FTIK IAIN Pontianak serta seluruh sivitas IAIN Pontianak,” pungkas Sulaiman.

Oleh: Dian KS
Editor: Omar Mukhtar

Menguasai Kemampuan Listening dalam Bahasa Inggris melalui Platform Pembelajaran Online

Dalam era digital, penguasaan kemampuan mendengarkan (listening) dalam bahasa Inggris dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan berbagai platform pembelajaran online yang tersedia. Melalui sumber daya ini, Anda dapat memperdalam pemahaman Anda terhadap pelafalan, intonasi, dan variasi bahasa Inggris. Artikel ini akan memandu Anda melalui beberapa platform yang efektif untuk meningkatkan kemampuan listening Anda.

  1. FluentU: Belajar dengan Materi Autentik
    FluentU adalah platform pembelajaran bahasa yang menggunakan materi autentik, seperti video musik, cuplikan film, berita, dan wawancara. Fitur unik dari FluentU adalah subtitle interaktif yang mendukung pembelajaran. Anda dapat mengklik kata-kata yang sulit dan melihat definisinya serta contoh penggunaannya.
  2. Duolingo Podcasts: Mendengarkan Kisah Nyata
    Duolingo, selain memiliki pelajaran bahasa Inggris yang interaktif, juga menawarkan podcast asli berbahasa Inggris. Podcast ini menceritakan kisah nyata dengan berbagai tingkat kesulitan. Anda dapat mendengarkan cerita-cerita menarik sambil memperdalam pemahaman Anda tentang bahasa Inggris sehari-hari.
  3. BBC Learning English: Berita dan Materi Edukatif
    BBC Learning English menyediakan berita, cerita, dan materi edukatif dalam bentuk audio. Anda dapat memilih berbagai topik yang diminati dan mendengarkan konten dalam berbagai tingkat kesulitan. Ini membantu Anda meningkatkan pemahaman tentang berita dan perkembangan global sambil memperkaya kosakata dan keterampilan listening Anda.
  4. TED Talks: Inspirasi dan Pengetahuan
    Platform TED Talks menyediakan beragam ceramah inspiratif dan pencerahan dalam berbagai topik. Dengan mendengarkan presentasi dari penutur yang ahli dalam bidangnya, Anda dapat memperluas wawasan Anda serta meningkatkan kemampuan mendengarkan dalam bahasa Inggris.
  5. YouTube: Kanal Belajar Listening
    YouTube memiliki berbagai kanal belajar yang mengkhususkan diri dalam meningkatkan kemampuan listening bahasa Inggris. Beberapa kanal menyediakan cuplikan film, dialog percakapan, dan video latihan listening dengan berbagai tingkat kesulitan.
  6. Spotify: Podcasts dan Materi Audio
    Spotify menawarkan beragam podcast dalam bahasa Inggris. Anda dapat mencari podcast sesuai minat Anda, mulai dari hiburan hingga pembahasan topik akademis. Dengarkan podcast ini ketika sedang dalam perjalanan atau melakukan kegiatan lain untuk memanfaatkan waktu dengan efektif.
    Memanfaatkan platform pembelajaran online adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan listening bahasa Inggris. Dengan menggunakan sumber daya seperti FluentU, Duolingo Podcasts, BBC Learning English, TED Talks, YouTube, dan Spotify, Anda dapat memperdalam pemahaman tentang pelafalan, intonasi, dan variasi bahasa Inggris dalam konteks yang beragam. Jangan ragu untuk menjelajahi berbagai platform ini dan merasakan peningkatan nyata dalam kemampuan mendengarkan bahasa Inggris Anda.

Penulis: Militansina, M.Pd.

TEFLIN KALBAR dan IAIN Pontianak Sukses Gelar Seminar Virtual Internasional Sesi 3

Pontianak (ftik.iainptk.ac.id) – Senin (28/09) dilaksanakan sesi ke 3 seminar virtual internasional hasil kerjasama IAIN Pontianak dan The Association for the Teaching of English Language in Indonesia (TEFLIN) Kalimantan Barat. Kegiatan yang dihelat melalui aplikasi Zoom dan siaran langsung Youtube ini menjaring sekitar 250 peserta dan 100 viewer. Dengan mengusung tema “The Direction of Language Teaching During and Post Pandemic: Contributions to Research and Pedagogy”, seminar ini menghadirkan pemateri baik dari dalam maupun luar negeri. Sebelumnya kegiatan ini diagendakan selama tiga hari pada 24, 25 dan 28 September 2020. Antusiasme peserta begitu terlihat dari keaktifan tanggapan dan pertanyaan malalui kolom komentar yang tersedia.

Tampil sebagai pembicara pertama Prof. Jayakaran Mukundan dari Universitas Putra Malaysia yang memaparkan tentang perbedaan peran pengajar pada kelas konvensional dan kelas online. “Conventional: Teacher see all, control is absolute, the direction of teaching is fluid, there are interruptions, pauses, prompts, cues all of which are a part of learning-teaching. But the new normal: The screen and transmission are central. Transmissions can be weak and when it works, the screen is very restrictive even if teachers can see all their students on screen,” tuturnya. Ia juga menekankan agar pendidik harus bisa menyesuaikan dengan perubahan zaman.“Teachers can plan for future disruptions like this. There will be more research on social media and meeting platforms so that they accommodate the needs of teachers and learners,” pungkasnya.

Dengan membawakan hasil penelitiannya, pembicara kedua Endang Susilawati dari TEFLIN Kalbar memaparkan tentang fakta kurangnya pendekatan sosiolingustik dalam pembelajaran bahasa Inggris. “Sociolinguistics is the field that studies the relationship between language and society, between the uses of language and the social structures of the users. Sociolinguistics are interested in explaining why we speak differently in different social contexts, and they are concerned with identifying the social functions of language and the ways it is used to convey social meaning. Language varieties and social context. But, in fact, the English material design does not take sociolinguistic context into consideration, whereas it is very important to realize the achievement of the language communicative competence,” ungkapnya.

Pembicara ketiga Dr. Bushra Ahmed Khuram dari Departement of English University of Karachi Pakistan menunjukkan hasil pengamatannya bahwa perhatian siswa selama berlangsungnya kelas online menjadi masalah yang utama. Ia menjelaskan “As we switched to online classes in June, the sessions with ma’am did not feel any different cities across the country. The biggest hurdle that we came across in classes of other courses was that teachers were unable to maintain class decorum and could not ensure students’ attentiveness during online lectures. I believe the primary strength factor that paved the path for conducive online sessions was that ma’am instructed us to switch on our cameras and every student was required to state their opinion about the topic under discussion. I think this was a crucial element and the only way to ensure students’ attentiveness during online classes. My research study showed that though online teaching is different, the motivational antecedents for learner engagement in an online class are the same as that of face-to-face teaching.”

Dr. Ikhsanudin dari TEFLIN Kalbar menjadi pembicara terakhir yang mengulas tentang kemungkinan dan kemampuan pembelajaran online di Indonesia. “In this situation, since 2010 enough number of books available online and at that time there was a problem of computer and the internet. In the following steps, the government regulated the telecommunication company. The target of the government is every district should be a center, should be a tower that can serve the people on the internet, even though in limited speed. And now, because of that regulations, the price of computers is very low in Indonesia, and the internet connection is also very cheap compared to internet packages in many countries. And now the situation is very different where the public services should be completed by private companies. But the point is even though it is difficult in the very rural areas but internet connection and the textbook are available. We see many students must go up to the hill and climb some trees to get internet, but it is available compare to several countries that don’t have any connection internet at all. So, in this pandemic, the students should learn from home, have got internet facilities and available textbooks. Many people complain about this situation because they have no economic power but at least it is possible for them to get access,” paparnya.

Setelah menyelesaikan serangkaian kegiatan, seminar virtual internasional ini ditutup secara resmi oleh Wakil Dekan I FTIK IAIN Pontianak Dr. H. Yapandi, M.Pd. Ia menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini dan berharap kegiatan serupa dalam dijalankan kembali untuk meningkatkan kualitas akademis kita. “Semoga kegiatan ini menjadi amal ibadah kita. dan semua materi yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” ucapnya mengakhiri pembicaraan.

Penulis: Andry Fitrianto

Editor: Dian Kartika Sari

IAIN PONTIANAK-TEFLIN Sukses Adakan Seminar Virtual Internasional Sesi 2

Pontianak (ftik.iainptk.ac.id) – The Association for the Teaching of English Language in Indonesia (TEFLIN) Kalimantan Barat dan IAIN Pontianak melalui Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Bahasa Inggris sukses mengadakan seminar virtual internasional sesi ke dua pada Jum’at (25/09). Terpantau paling tidak sekitar 224 orang masuk sebagai peserta seminar melalui aplikasi Zoom dan 76 peserta yang mengikuti secara streaming melalui akun Youtube See_U Project.

Dengan dipandu oleh Nanik Sobikhah, M. Pd sebagai moderator, kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar. Kegiatan yang diagendakan selama tiga hari ini mengusung tema “The Direction of Language Teaching During and Post Pandemic: Contributions to Research and Pedagogy”.

Seminar virtual internasional kali ini menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri. Tampil sebagai pembicara pertama Uray Salam, Ph. D dari Universitas Tanjungpura menjelaskan perkembangan penelitian yang sedang dilakukannya terkait dengan berbagai macam permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran Bahasa Inggris secara online. Dengan tajuk Locked-Down By Corona, The Students’ Learning Through Whatsapp, ia memaparkan beberapa hasil pengamatannya tentang menggunaan teknologi sebagai media pembelajaran. “Claims of benefit, advocacy, a marked lack of evidance-based research perspactives. Many articels that have appeared in research journals, cnference proceedings, and book chapters are provocative and promotional,” tuturnya.

Menanggapi pertanyaan dari peserta seminar tentang kendala kelistrikan dan akses sinyal internet yang dimiliki oleh peserta didik, ia menuturkan “That’s why I always ask the student before they enter the session, I ask them to tell me their location. If I know that they have difficulties in a connection, I have special treatment for them. I do not give them a very strict deadline thing. I give them flexible time like for the attendance.”

Pembicara kedua Assoc. Prof. Pratya Binmadnee, Ph. D dari Departement of English, Faculty of Liberal Arts and Sosia Sciences Fatoni University Pattani Thailand menekankan pentingnya pembelajaran bahasa Inggris yang diintergrasikan dengan budaya lokal. Hal ini dilakukan guna mencipatakan efektifitas dalam pembelajaran.

“By highlighting the concept of local integration, it could strengthen learners’ minds because they learn and understand wholeheartedly their own cultures from the main sources. Thus, developing VLA for EFL students should focus on the integration of acquiring language, promoting learning and learners, as well as making use of their social or local contexts. The use of local integration in this study which promoted students’ background knowledge could be considered as a major agenda in designing VLA -Fun Fast English, as it can bring the social, emotional, and spiritual change towards the learning of English,” pungkasnya.

Nadra Huma dan Huma Rauf dari Society of Pakistan English Language Teacher (SPELT) Association tampil sebagai pembicara ketiga dan keempat yang membagikan lima tips untuk menunjang pembelajaran bahasa Inggris yang menarik secara online, yaitu 1) Update curriculum content, digitize courses. 2) Keep in mind the time constraint while planning lessons. 3) Provide clear guidelines & rubrics. 4) Use technology as a tool efficiently e.g chatbox, video links, etc. 5) Provide a list of best online resources.

Sedangkan pembicara kelima Dr. Fatima Rehan Dar yang merupakan Director Centre For Teaching Excellence and Learning Innovation Iqra University Karachi menyatakan pentingnya penjaminan kualitas pembelajaran yang dilakukan secara online. Ia menjelaskan “Quality assurance is defined as systematic management and assessment procedures to ensure achievement of quality outputs or improved quality.” Ia pun menambahkan beberapa penjelasan terkait parameter penjaminan mutu tingkat internasional terkait pendidikan online, yaitu:  Institution’s technical infrastructure readiness, faculty readiness, student readiness, content, materials and resource readiness, assessment procedures, channels of communication between faculty, student, management.

Pembicara terakhir Prof. Dr. Nasreen Hussain yang merupakan Chair of the Education Department at the Institute of Bussiness Management University Karachi memaparkan beberapa hal yang harus dipenuhi untuk mencapai efektivitas pembelajaran online. “To approriately switch to online learning, three requirements need to be fulfilled: Access to the internet, the right tecnology, and skill to use the technology,” jelasnya.

Sementara itu, Dr. Istiqomah selaku koordinator program kegiatan ini memberikan tanggapannya. “Kegiatan seminar hari ini merupakan studi komparasi tiga negara (Indonesia, Thailand, dan Pakistan) yang membahas tentang pengajaran bahasa Inggris dalam konteks pandemi. Meskipun Thailand termasuk negara yang berhasil mengendalikan wabah covid 19, penjelasan para penyaji menggambarkan kesamaan dan perbedaan media pengajaran bahasa Inggris yang diterapkan dalam konteks pandemi. Kesamaannya adalah menyetujui penggunaan medsos atau e-learning dalam pengajaran. Perbedaan adalah pilihan terhadap medsos yang digunakan. Bahwa penggunaan medsos menemui hambatan yang perlu dicarikan solusi. Contohnya, ketiadaan atau ketidakstabilan jaringan internet di sebagian kawasan,” paparnya.

Penulis: Andry Fitrianto

Editor: Dian Kartika Sari

IAIN Pontianak Berkolaborasi dengan TEFLIN Adakan Seminar Virtual Internasional

Pontianak (ftik.iainptk.ac.id) – Institut Agama Islam Negeri Pontianak melalui Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Program Studi Tadris Bahasa Inggris berkolaborasi dengan The Association for the Teaching of English Language in Indonesia (TEFLIN) Kalimantan Barat mengadakan seminar virtual internasional dengan tema “The Direction of Language Teaching During and Post Pandemic: Contributions to Research and Pedagogy”. Kegiatan ini diagendakan selama tiga hari yaitu pada 24, 25 dan 28 September 2020 melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara streaming melalui akun Youtube See_U Project.

Adapun jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 1042 orang baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Pada hari pertama kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar tanpa kendala yang berarti. Para peserta tanpak antusias mengikuti jalannya seminar dan aktif memberikan tanggapan berupa komentar maupun pertanyaan di kolom percakapan yang tersedia.

Rangkaian kegiatan diisi oleh beberapa pembicara, yaitu Sylvia Ashton, MA dan Judy Kirsh, M. Ed dari National Association For Teaching English and Other Community Languages to Adult (NATECLA) United Kingdom, Prof. Dr. Nasreen Hussain, Dr.  Fatima Rehan Dar, Huma Rauf, Farheen Hasan dan Nadra Huma Quraishi dari Society of Pakistan English Language Teacher (SPELT) Association, Prof. Jayakan Mukundan, Ph. D dari Universitas Putra Malaysia, Assoc. Prof. Pratya Binmadnee, Ph. D dari Fatoni University Thailand, Prof. Dr. Joko Nurkamto, M. Pd dan Dr. Ikhsanudin dari TEFLIN, serta Endang Susilawati, Ph. D dari Universitas Tanjungpura Pontianak.

Prof. Dr. Joko Nurkamto, M. Pd selaku Presiden TEFLIN dalam sambutannya yang sekaligus membuka secara resmi kegiatan ini menyatakan bahwa pandemi COVID-19 membawa dampak yang besar bagi kehidupan kita, termasuk juga dalam hal pembelajaran bahasa Inggris. “This phenomena will, of course, affect the policy in all areas of life, including the field of education especially English language teaching. One of the policy we are rarely experienced is the changes in learning model, from offline in the campus to online in our own home, due to consideration of health and safety,” tuturnya.

Namun dari kondisi ini sesungguhnya merupakan tantangan bagi para pendidik untuk mengasah kreativitas dalam mendesain pembelajaran. “On the other hand, this pandemic phenomenon is giving us the energy and opportunity to think of new creative ways to ensure that learning continues to take place effectively. So I feel sure that all of the speakers in this webinar will be able to address the issue,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bagian Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak Dr. Firdaus Achmad, M. Hum sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya tema yang diusung sangat relevan dengan kondisi dunia pendidikan kekinian.  Ia menyatakan bahwa kegiatan seminar virtual merupakan sebuah ajang yang sangat berarti bagi penyelenggara, pesertanya dan dunia pendidikan. “Albert Einstein said; try not to become a man of success, but rather try to become  a man of value. Then I hope the webinar we are holding today will not only share success, but also share the glory, I wish you all the best of luck, success and glory,” ungkapnya. Ia pun sempat menyampaikan harapannya agar kerjasama antara IAIN Pontianak dan TEFLIN dapat berlanjut dalam hubungan yang lebih intens.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Koordinator TEFLIN Kalimantan Barat Dr. Ikhsanudin bahwa ini merupakan kegiatan kedua yang dilaksanakan oleh pihaknya yang pada kesempatan ini berkolaborasi dengan IAIN Pontianak dan didukung oleh beberapa kampus yang ada di kota Pontianak. dalam sambutannya ia juga mengenalkan TEFLIN kepada masyarakat luas.  “TEFLIN is the association of the Teaching of English as a Foreign Language in Indonesia. This is the main organization and the main reference of English teaching association and English teaching activities in Indonesia. We have helped a thousand of teachers to develop themselves and also we are the largest organization in the country,” jelasnya.

Koordinator Organizing Committee Sulaiman, M. Pd yang juga merupakan Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris IAIN Pontianak mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk mensukseskan kegiatan ini. “Prodi Tadris Bahasa Inggris yang merupakan bagian tak terpisahkan dari IAIN Pontianak akan terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu pengembangan keilmuan dengan terus melakukan beragam upaya strategis dan dukungan penuh terhadap berbagai kegiatan yang bermanfaat,” ucapnya.

Penulis: Andry Fitrianto

Editor: Dian Kartika Sari