Challenges and Solutions in Online English Language Instruction for Foreign Learners

The digital age has brought about a revolution in the field of education, including language instruction. The proliferation of online learning platforms and resources has opened up new opportunities for foreign learners of English. However, with these opportunities come a unique set of challenges that educators and students must navigate to ensure effective language acquisition.

This article delves into the challenges and innovative solutions in online English language instruction for foreign learners. Let’s explore the key issues and the strategies employed to address them.

The Challenges:

1. Engagement and Motivation: Maintaining student engagement and motivation in a virtual setting can be challenging. The absence of face-to-face interaction and a physical classroom environment can lead to decreased enthusiasm.

2. Effective Feedback: Providing timely and constructive feedback in an online setting can be more complex. Students may struggle to receive immediate responses and personalized guidance.

3. Technology Barriers: Not all students have equal access to technology and a stable internet connection, which can create disparities in learning experiences.

4. Isolation: Learning English online can be isolating, especially for students who value social interaction in the learning process.

Innovative Solutions:

1. Interactive Content: Online language courses increasingly incorporate interactive elements such as quizzes, discussion boards, and virtual simulations to keep learners engaged.

2. Regular Check-Ins: Educators are scheduling regular video conferences or check-in sessions to provide face-to-face interaction and create a sense of community among students.

3. AI and Machine Learning: Some platforms employ AI and machine learning to provide instant feedback on assignments and adapt lessons to individual student needs.

4. Flexible Scheduling: Recognizing the diverse time zones of learners, many online English language programs offer flexible scheduling to accommodate global audiences.

5. Peer Learning: Encouraging peer-to-peer interaction through discussion forums and virtual language exchange programs helps combat the feeling of isolation.

The shift to online English language instruction for foreign learners has been driven by both necessity and innovation. While challenges persist, educators and online platforms are continuously evolving to provide effective solutions. The digital landscape is breaking down geographical barriers, making quality English education accessible to learners worldwide.

In conclusion, online English language instruction for foreign learners is a dynamic and evolving field. The challenges it presents are met with creative solutions that enhance the overall learning experience. With the right combination of interactive content, personalized feedback, and a supportive online community, foreign learners are finding success in their pursuit of English language proficiency, even in a virtual world.

Authors: Sulaiman, M.Pd. and Nanik Shobikah, M.Pd.

Image Source: https://www.mdis.edu.sg/

GLOWING Series #1 Radio, Hadirkan Praktisi Handal di Bidang Broadcasting

Pontianak (iainptk.ac.id) Program Studi Tadris Bahasa Inggris kembali menggebrak dengan kegiatan yang bermanfaat bagi mahasiswa. Dihadiri langsung oleh praktisi penyiar radio di Indonesia, antara lain:

Akbar Ray (Announcer) “Pubic Speaking: Basic Skill for Creativity Industry”,  

Boy Henry (Head of PR & Corporate Relations di Masima Radio Network (MRN)) “Working Life at Radio”,

Weran Gani (Penyiar Radio Safety di Madyaning Lima Group Samarinda) “How to be a Great Announcer”.

Program ini terselenggara atas inisiasi dari Pengampu Mata Kuliah Broadcasting, Oki Anggara, M.Si. Acara ini dilaksanakan secara daring via zoom meeting pukul 19.00-21.00, Sabtu (18/03/2023). Program Kuliah Tamu GLOWING Series #1 Radio “Guest Lecture and Wide Your knowledge in Broadcastingdibuka langsung oleh Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd. Dihadiri pula oleh beberapa dosen Tadris Bahasa Inggris dan Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris Semester VI.

Dalam sambutannya, Sulaiman M.Pd mengungkapkan “Selain menjadi guru, lulusan Tadris Bahasa Inggris diharapkan juga dapat bekerja di dunia broadasting, jurnalistik, serta translating. Itulah alasan prodi menghadirkan ketiga mata kuliah ini untuk menjadi nilai tambah bagi mahasiswa nantinya“. Sulaiman menambahkan bahwa prodi sangat mengapresiasi kegiatan Kuliah Tamu ini dan berharap agar ke depannya dapat menghadirkan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat lainnya.

Oki Anggara, M.Si selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Broadcasting, menyampaikan bahwa “Mahasiswa Tadris Bahasa inggris memang dituntut untuk menjadi pendidik, tetapi selain itu mahasiswa harus memiliki nilai tambah seperti public speaking yang diperoleh di dunia broadcasting. Tujuan dari menghadirkan para pembicara yang merupakan praktisi penyiar radio adalah untuk memberikan pengalaman belajar terbaik bagi mahasiswa, link dan match antara program belajar di kampus dengan kebutuhan dunia industri“.

Dosen Pengampu Mata Kuliah Broadcasting lainnya, Septian Utut Sugiatno, M.Pd mengungkapkan “Keterampilan perlu diasah mulai saat ini. apalagi di dunia digital yang menuntut setiap orang kreatif dan inovatif. Lulusan Tadris Bahasa Inggris tidak hanya dicetak untuk menjadi guru bahasa Inggris saja, melainkan bisa menjadi announcer, news ancor, presenter, dan lainnya. Peluang itu sangat terbuka bagi Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris”.

Efyu Rahmah Shalihah salah satu Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris menyampaikan kesannya terhadap kegiatan Kuliah Tamu ini. “Kegiatan kemarin malam sangat menginpsirasi, selain bisa belajar menjadi penyiar, tidak hanya penyiar tetapi juga speaker yang baik dan benar, saya juga dapat belajar bagaimana menjadi moderator yang benar, sangat mengapresiasi sekali karena bisa diberi kesempatan untuk memandu acara ketiga pemateri hebat dari luar kota, dan saya semakin  tertarik untuk belajar tentang penyiaran,” ujarnya. “Dengan diselenggarakannya kegiatan Kuliah Tamu ini, semoga kegiatan ini bisa dilaksanakan lagi di lain waktu berikutnya dan memberikan banyak manfaat kepada Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris FTIK IAIN Pontianak dengan menghadirkan pemateri-pemateri yang luar biasa,” tambahnya.

Penulis: Feni Nurhaliza

Editor: Septian Utut Sugiatno, M.Pd

Hadirkan Speaker Mancanegara, Prodi TBI Sukses Gelar Seminar Internasional

Pontianak (iainptk.ac.id) Dihadiri oleh speaker mancanegara, Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) sukses menyelenggarakan Seminar Internasional “English as a Medium of Instruction (EMI)” secara hybrid, online via zoom meeting dan secara langsung di Aula Syeikh Abdul Rani Machmud, Selasa (14/03/2023). Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA. Dihadiri pula oleh Wakil Dekan I FTIK, Eka Hendry AR, M.Si., M.Pd, dan Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd.

Seminar internasional ini menghadirkan beberapa pembicara handal dan kompeten di bidangnya baik dalam negeri maupun luar negeri, antara lain, Asriah Nurdini Mardiyyaningsih, S.Si., M.Pd., Ph.D. (Biology Lecturer at Tanjungpura University), Soni Ariawan, M.Ed. (Lecturer at State Islamic University UIN Mataram), Soulaya Lestari, S.Hum, M.Sc. (English Lecturer at Indonesia University), Ari Kusniawati, S.Pd. (English Teacher at Global Mandiri School, Jakarta), Will Nash, M.Ed., M.A., PGCE, DipTESOL. (Academic Director at English Language Teaching Centre The University of Sheffield), dan Kaprodi TBI, Sulaiman, M.Pd.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA mengungkapkan, eksitensi bahasa inggris begitu penting bagi akademisi, dosen guru dan mahasiswa perlu membaca banyak literatur dalam bahasa inggris untuk memperluas referensi penelitan dan pengembangan diri. bukan hanya membaca tetapi mampu menulis artikel serta mengajar subject menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar.

Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA (Tengah) dan Wakil Dekan I FTIK, Eka Hendry AR, M.Si., M.Pd (Kanan)

Wakil Dekan I FTIK, Eka Hendry AR, M.Si., M.Pd, menuturkan, pimpinan FTIK mengapresiasi kegiatan seminar TBI serta mendukung sepenuhnya kegiatan dalam pengembangan bahasa asing. Karena kita menyadari bahwa, kebutuhan penguasaan bahasa asing sekarang sangat mendesak. Selain untuk pengembangan ilmu juga untuk membangun jaringan komunikasi dan kerjasama internasional.

Ia menambahkan, Prodi Bahasa Inggris harus mengambil peran tersebut secara optimal. Langkah membangun kerjasama dengan berbagai pihak yang telah dilakukan merupakan hal konstruktif dan harus dikembangkan lebih luas lagi di masa mendatang. “Dukungan semua sivitas akademika mutlak diperlukan dalam pengarus utamaan peningkatan kompetensi bahasa Asing utk dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan,” ujarnya.

Diwawancarai secara online, Kaprodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd., menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas, serta pengetahuan dan keterampilan Mahasiswa TBI sebagai calon pendidik, “Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya bagi guru dan calon Guru Bahasa Inggris yang ada di prodi kita. Mahasiswa kita akan diberikan berbagai pengetahuan dan keterampilan agar mampu bersaing menjadi pendidik di tingkat global dan internasional,” ujarnya.

Dengan diselenggarakannya seminar ini, Sulaiman berharap agar adanya penggunaan bahasa Inggris yang baik dalam proses pembelajaran, serta meningkatkan kemampuan  juga keterampilan serta pengetahuan mahasiswa agar menjadi mahasiswa yang unggul sesuai dengan harapan prodi untuk menjadi program studi dengan akreditasi unggul.

Kemudian, ia menambahkan tentang perencanaan penyelenggaraan seminar internasional selanjutnya, “Dalam waktu dekat, minggu depan kita juga akan ada seminar internasional dan akan dilanjutkan dengan 2 bulan lagi perlombaan internasional,” tambahnya.

Organizing Committee of The 4th International Seminar on EMI

Sementara itu, Ketua Panitia Seminar Internasional “English as a Medium of Instruction (EMI)”, Oki Anggara, S.Pd., M.Si menyampaikan harapannya dengan adanya seminar ini, peserta mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang menarik, “Semoga para peserta mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang menarik,” ujarnya.

Mahasiswa TBI Semester 2, Suci Rahmadayanti menyampaikan kesannya terhadap penyelenggaraan seminar ini, “Yang saya dapatkan di seminar Internasional ini yaitu saya jadi tahu bagaimana cara yang mudah untuk mengajarkan murid dalam menggunakan Bahasa Inggris. Apalagi sekarang saya masuk ke Jurusan Tadris Bahsa Inggris, tentu saya kelak akan mengajarkan murid-murid saya dalam menggunakan Bahasa Inggris,” ucapnya.

Ia juga menambahkan harapannya terhadap kegiatan lanjutan prodi untuk ke depannya, “Ke depannya, semoga Program Studi Tadris Bahasa Inggris bisa mengadakan kegiatan seminar seperti ini lagi, karena manfaatnya sangat besar bagi calon-calon pengajar nantinya,” imbuhnya.

Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd

Editor : Omar Mukhtar

Maksimalkan Pembelajaran Bahasa Inggris dengan Platform AI Berbasis Teknologi

Dalam era di mana teknologi semakin mengintegrasikan diri ke dalam kehidupan kita, pembelajaran bahasa Inggris pun mengalami pergeseran besar. Dengan bantuan platform pembelajaran berbasis kecerdasan buatan (AI), kita dapat meningkatkan kemampuan berbahasa dengan lebih efektif dan menarik. Mari kita telaah beberapa platform ini yang telah mengubah cara kita memandang pembelajaran bahasa Inggris.

  1. Kesenangan dalam Pembelajaran dengan Duolingo
    Duolingo telah membuktikan bahwa pembelajaran bisa menjadi pengalaman yang menarik dan interaktif. Platform ini tidak hanya memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menyusun rencana belajar yang sesuai dengan tingkat perkembangan, tetapi juga memastikan pembelajaran berlangsung dengan cara yang penuh kesenangan dan tantangan.
  2. Menjadi Mahir dalam Percakapan melalui Babbel
    Babbel memberikan penekanan pada pengembangan keterampilan percakapan. Dengan dukungan teknologi AI, Babbel merancang pelajaran berbasis situasi dunia nyata. Dengan demikian, Anda bisa belajar dalam konteks yang lebih bermanfaat, mengasah kemampuan berbicara dan berinteraksi dengan lebih percaya diri.
  3. Memperkaya Kosakata melalui Memrise
    Memrise memanfaatkan teknologi AI untuk mengubah pengembangan kosakata menjadi pengalaman yang lebih terstruktur dan efisien. Dengan metode repetisi yang disesuaikan dan teknik memori yang canggih, platform ini memungkinkan Anda mengembangkan perbendaharaan kata dengan lebih cepat.
  4. Menyempurnakan Pelafalan dengan Speechling
    Bagian penting dari belajar bahasa Inggris adalah pelafalan yang baik. Melalui platform berbasis teknologi AI seperti Speechling, Anda bisa mengasah pelafalan Anda dengan latihan berbicara dan umpan balik AI yang memberikan panduan yang mendalam.
  5. Menyatu dalam Bahasa Asli dengan Readlang
    Membaca dalam bahasa asli adalah kunci untuk pemahaman yang lebih baik. Readlang, dengan dukungan teknologi AI, membantu Anda membaca artikel dan teks dalam bahasa Inggris dengan lancar. Tidak hanya itu, platform ini juga mampu menerjemahkan kata-kata yang sulit dan memberikan definisi untuk memahami konteks dengan lebih baik.
  6. Berlatih dengan Penutur Asli melalui HelloTalk
    Berbicara dengan penutur asli adalah cara efektif untuk meningkatkan keterampilan bahasa Inggris. Platform HelloTalk, yang terintegrasi dengan teknologi AI, membantu Anda berkomunikasi dengan penutur asli bahasa Inggris untuk praktik langsung. Teknologi AI juga membantu dalam menerjemahkan dan memperbaiki kalimat Anda, memastikan bahwa Anda berkomunikasi secara akurat.
    Kesimpulan
    Dengan kehadiran teknologi AI dalam pembelajaran bahasa Inggris, kita memiliki peluang tak terbatas untuk mengembangkan kemahiran berbahasa dengan cara yang menarik dan efisien. Melalui platform-platform seperti Duolingo, Babbel, Memrise, Speechling, Readlang, dan HelloTalk, pembelajaran bahasa Inggris tidak lagi sebatas pembelajaran, tetapi juga menjadi perjalanan yang menyenangkan dan bermanfaat.

Penulis: Militansina, M.Pd.

Membanggakan! Mahasiswa Prodi TBI FTIK IAIN Pontianak Raih Juara 3 dalam UPT BAHASA’S GOT TALENT UNTAN

Pontianak (iainptk.ac.id) Membanggakan! Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris FTIK IAIN Pontianak atas nama Zia Putri Nurjannah berhasil meraih Juara III pada acara UPT Bahasa’s Got Talent 2022 yang diselenggarakan oleh UPT Bahasa Universitas Tanjungpura, Kamis (27/10). Prestasi ini terbilang tidak mudah bagi Zia karena harus melewati serangkaian proses panjang hingga akhirnya dinobatkan sebagai terbaik III dalam ajang tersebut. Pada acara puncak Zia menampilkan story telling berjudul “The Golden Cucumber“.

Saat diwawancarai, ia merasa bangga atas prestasi yang diraih. Menurutnya, tidak mudah bersaing dengan peserta lain yang juga memiliki bakat dan keterampilan luar biasa.

Ia menuturkan ada orang yang berjasa dalam prestasinya ini. Terutama kedua orang tua khususnya sang ibu. “Tentunya ibu yang paling berjasa atas prestasi yang telah saya peroleh ini. kemudian keluarga dan saudara saya. Ada pula Ma’am Yeni Mustika adalah orang yang telah menginfokan akan perlombaan UGT ini. Lalu Ma’am Nanik Shobikah yaitu selaku Sekprodi saya (TBI) yang telah memberi bantuan berupa materi. Ada pula Ma’am Khadijah yang telah melatih saya selama dua kali pertemuan serta memberi bantuan berupa materi juga. Tak lupa pula teman-teman saya yang selalu mensupport saya, baik itu teman sekamar, dan teman di kelas. Selain itu, sahabat dekat saya (Meli) yang menjadi satu-satunya yang hadir pada penampilan saya di babak final dan menemani hingga acara berakhir. Ustadz, ustadzah yang selalu mendukung saya. Mereka semua sangat berjasa bagi saya,” ujarnya.

Ia berharap ke depan prestasi ini dapat ditingkatkan. “Harapan saya kedepannya adalah agar bisa menjadi lebih percaya diri lagi dan mampu mengembangkan bakat yang saya miliki supaya menjadi lebih bagus lagi,” terangnya.

Prestasi yang membanggakan ini tentu menjadi motivasi tersendiri bagi mahasiswa lainnya. Oleh karenanya ia berpesan kepada seluruh mahasiswa agar tidak memendam bakat yang dimiliki. Menurutnya bakat adalah anugerah yang diberikan Sang Maha Kuasa untuk disyukuri. Cara mensyukurinya yaitu memaksimalkan setiap peluang yang ada.

“Pesan saya untuk mahasiswa lainnya adalah jangan pernah memendam apapun bakatmu. Tunjukkan dan latih terus kemampuan yang kamu miliki, karena setiap orang pasti memiliki bakatnya masing-masing. Jangan pernah malu dan ragu untuk mencoba. Jika gagal, maka coba lagi dan lagi sampai kamu berhasil,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu ia pun menceritakan sedikit tentang pengalamannya mengikuti lomba tersebut. “Proses yang saya lalui bisa dibilang singkat namun story telling ini memang sudah lama saya kuasai. Sejak SMP saya memang aktif di lomba story telling, sampai suatu saat ketika saya mendapat info perlombaan ini. Pada babak semifinal kemarin saya membawakan cerita “Crying Stone” dan proses latihannya sangat singkat. Saya cukup kelelahan karena saya juga harus pandai-pandai membagi waktu untuk latihan, mengerjakan tugas, kuliah, dan juga kegiatan di Ma’had Al-Jamiah tentunya, belum lagi saya juga mengajar les privat. Saya juga sempat dilatih oleh Ma’am Khadijah, beliau mengajarkan ekspresi, cara berbicara, dan gestur tubuh. Saat H-1 semifinal saya juga latihan pada dini hari (subuh). Lalu untuk make up, saya harus pulang ke rumah bibi saya untuk minta di dandani oleh kakak sepupu saya, dan setelahnya saya kembali ke Ma’had untuk latihan sebentar sebelum penampilan. Saya mendapat undian 15 saat itu, dan menggunakan kostum dayak. Pada semifinal ini, saya hampir tidak memiliki kendala apapun. Saat pengumuman peserta yang lolos ke babak final, alhamdulillah nama saya yang disebut pertama kali,” jelasnya.

“Pada babak final ini, saya mendapat beberapa kesulitan karena harus menyiapkan semuanya sendiri, mulai dari properti dan belum lagi menghafal cerita dan prakteknya. Namun, pada malam sebelum penampilan itu, saya sempat dilatih kembali oleh Ma’am Khadijah. Beliau bilang semangat saya berkurang, jujur saat itu sebenarnya saya sangat kelelahan dan rasanya ingin tidur saja. Namun, saya harus tetap latihan lagi sendiri karena besok adalah hari penentuan. Seperti hari semifinal, saya didandani oleh kakak sepupu lalu kemudian latihan sebentar ke asrama, setelahnya barulah saya pergi ke UPT Bahasa Untan. Sama seperti di babak semifinal, saya tampil percaya diri. Namun, memang ada beberapa kesalahan yang saya lakukan yang pastinya juri ketahui. Belum lagi saingan-saingan saya saat itu memang patut diacungi jempol. Semuanya hebat, dan memang berbakat,” tambahnya.

Berkat prestasinya ini, ia pun memeroleh piala, sertifikat, dan uang tunai sebesar Rp. 1.500.000,- dipotong pajak.

Ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd., mengaku bersyukur sekaligus bangga akan prestasi yang diraih mahasiswanya. Ia pun meminta kepada Zia untuk tidak berpuas diri dari apa yang sudah diraihnya saat ini. Teruslah berproses dan berkarya, tingkatkan skill dan kemampuan.

“Alhamdulillah Mahasiswa TBI menjuarai UPT Bahasa’s Got Talent dan meraih predikat Juara III dengan menampilkan story telling berbahasa Inggris dan kegiatan ini dikuti berbagai peserta dari seluruh Kalimantan Barat. Semoga pencapaian ini dapat menjadi motivasi bagi Mahasiswa TBI lainnya,” ungkapnya.

Ia pun tak segan mengajak kepada seluruh masyarakat untuk kuliah di Tadris Bahasa Inggris. “Kuliah di TBI anda bukan siapa-siapa tapi akan menjadikan anda be ‘worthy’. Do the best, be the best,” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd

Editor : Omar Mukhtar

Ikhtiar Cetak Guru Profesional, Prodi TBI Selenggarakan Magang 2

Program Studi Tadris Bahasa Inggris FTIK IAIN Pontianak mendelegasikan mahasiswanya ke beberapa sekolah yang ada di Kota Pontianak dan sekitarnya untuk melaksanakan Magang 2. Beberapa sekolah yang menjadi tujuan, antara lain, MAN 3 Pontianak, SMAN 3 Pontianak, SMAN 8 Pontianak, MA Khulafau Rasyidin, MTsN 1 Pontianak, SMPN 2 Pontianak, SMPN 6 Pontianak, dan SMPN 12 Pontianak. Kegiatan ini dilaksanakan mulai 11 s.d. 28 Oktober 2022.

Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd mengemukakan program Magang 2 merupakan mata kuliah wajib yang diikuti oleh Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris Semester V. Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang telah lulus di Magang 1 dan memenuhi kriteria lainnya. Program Magang 2 ini nantinya akan dilanjutkan dengan program Magang 3 di semester 7.

Sekretaris Prodi Tadris Bahasa Inggris, Nanik Shabikah, M.Pd menjelaskan jika calon guru harus memiliki kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial sesuai bidang dan kompetensinya masing-masing. Bentuk peningkatan kompetensi guru antara lain, pengembangan isi kurikulum, kualitas pembelajaran, penilaian hasil belajar siswa, penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan sara belajar. Maka dengan begitu akan mempengaruhi kualitas pembelajaran seorang guru. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Prodi TBI untuk meningkatkan kompetensi mahasiswanya yaitu melaksanakan kegiatan Magang 2. Magang 2 merupakan kelanjutan dari Magang 1 yang sebelumnya telah dilaksanakan pada semester 3.“Program magang ini merupakan proses observasi dan belajar yang dilaksanakan oleh mahasiswa untuk mempelajari aspek pembelajaran di sekolah. Khusus Magang 2, setiap mahasiswa diminta belajar dan praktik menyusun perangkat pembelajaran yang dibimbing langsung oleh guru pamong yang ditunjuk sebelumnya,” terangnya.

Sementara itu, Dosen Pengampu Magang 2, Septian Utut Sugiatno, M.Pd berharap dari kegiatan ini semakin memantapkan kompetensi akademik yang dimiliki mahasiswa khususnya dalam menyusun perangkat pembelajaran yang dibimbing langsung oleh guru pamong berupa telaah dan penyusunan program tahunan, program semester, analisis silabus, pengembangan RPP, pengembangan media pembelajaran, dan instrumen penilaian. Selain itu mahasiswa juga dapat memahami tugas-tugas administrasi guru.

Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd

Dosen Prodi TBI dan Alumni FTIK Raih Artikel Terbaik III dalam Call For Papers Jurnal Khatulistiwa

(Pontianak 29/02 ftik.iainptk.ac.id) Dosen Tadris Bahasa Inggris FTIK IAIN Pontianak, Primatashah Desvira Dizza, M.Pd. bersama Alumni FTIK IAIN Pontianak, Fathaniah, M.Pd. terpilih sebagai Artikel Terbaik Ketiga pada kegiatan Call for Paper Jurnal Khatulistiwa yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak. Kepastian penghargaan ini diperoleh pada 28 September 2022. Artikel tersebut berjudul “The Role of H. Wan Mohd. Shaghir Abdullah in Islamic Education in West Kalimantan”.

Menurut Fathaniah, M.Pd selaku penulis pertama, artikel ini merupakan hasil penelitian yang tujuannya untuk mendeskripsikan peran H. Wan Mohd. Shaghir Abdullah saat melakukan perjalanan hidupnya di Mempawah, Kalimantan Barat. Fokus dari penelitian ini adalah perannya dari segi pendidikan, ilmiah, sosial, dan akhlak. H. Wan Mohd. Shaghir Abdullah ulama dari keluarga besar Patani yang aslinya tinggal di Malaysia. Ada beberapa kesimpulan dari penelitian ini. Dari aspek pendidikan, beliau adalah tokoh yang telah berperan dalam mendirikan sekolah modern pertama di Mempawah yaitu Pondok Pesantren Al-Fathaanah. Dari aspek ilmiah, Beliau berpengaruh besar karena banyaknya tulisan-tulisan beliau yang sangat bermanfaat terutama tentang tokoh-tokoh Islam di Indonesia yang belum terlalu diketahui khalayak ramai dan juga membuat buku-buku yang digunakan untuk murid-muridnya di pesantren dan Majelis Ta’lim. Dari aspek sosial, beliau telah memberikan seluruh penghasilannya dari penjualan buku untuk keperluan pondok pesantren dan juga kebutuhan sehari-hari murid-muridnya.

Tidak hanya itu, beliau memiliki sikap yang baik dalam bersosialisasi kepada siapapun. Beliau juga tidak pernah meminta bayaran dari kegiatan dakwah yang dilakukannya. Semua yang dilakukan semata-mata hanya mengharapkan ridho Allah SWT.  Dari segi akhlak, beliau sangat dikenal dengan memiliki akhlakul karimah. Hal itu dapat dilihat dari kesehariannya. Sehingga murid-murid dan warga di sekitar mendapatkan contoh yang baik darinya.

Primatashah Desvira Dizza, M.Pd selaku penulis kedua mengucapkan syukur kepada Allah SWT dan terima kasihnya kepada LP2M IAIN Pontianak yang telah bekerja secara maksimal mulai dari pendaftaran hingga pengumuman artikel terbaik. Ia juga berterima kasih kepada para reviewer yang telah objektif menilai setiap artikel yang ada “Penghargaan ini kami jadikan sebagai motivasi untuk berbuat lebih baik lagi. Tentu apa yang kami raih hari ini tak lepas dari peran guru-guru dan dosen-dosen kami yang senantiasa memberi masukan maupun saran demi terwujudnya karya yang maksimal. Selanjutnya kami tidak akan berpuas diri, karena masih banyak hal yang perlu kami perbaiki dan pelajari terkait artikel jurnal ini,” terangnya.

Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd

Meningkatkan Kemampuan Berbicara dalam Bahasa Inggris melalui Interaksi dengan Orang Luar Negeri via Platform Berinteraksi

Kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris memiliki peran sentral dalam penguasaan bahasa. Namun, seringkali tantangan muncul saat mencari kesempatan untuk berlatih berbicara secara langsung, terutama bila tidak ada akses langsung kepada penutur asli bahasa Inggris. Beruntungnya, era teknologi telah memberikan kita akses ke beragam platform daring yang memungkinkan kita berinteraksi dengan individu luar negeri, membantu mengasah kemampuan berbicara bahasa Inggris dalam suasana yang nyata dan efektif.

  1. HelloTalk: Menjalin Percakapan Langsung dengan Penutur Asli
    HelloTalk menjadi jembatan bagi Anda untuk berkomunikasi secara langsung dengan penutur asli bahasa Inggris dari berbagai belahan dunia. Anda dapat berbincang, bertukar pesan, dan berbagi informasi dengan mereka. Kelebihan utamanya adalah Anda belajar dalam konteks kehidupan sehari-hari, berbicara tentang berbagai topik, serta menerima koreksi dan umpan balik langsung dari penutur asli.
  2. Tandem: Kemitraan Dalam Pembelajaran Bahasa
    Tandem adalah platform di mana Anda dapat menemukan partner belajar dari berbagai negara. Anda dapat berbicara dengan mereka melalui panggilan suara atau video, serta melatih keterampilan berbicara dan menerima koreksi yang berguna. Ini juga memungkinkan Anda untuk saling berbagi tentang budaya dan kehidupan sehari-hari, yang akan memberi pengalaman belajar yang lebih kaya.
  3. Speaky: Praktik Percakapan Melalui Interaksi Beragam
    Platform Speaky menghubungkan Anda dengan penutur asli bahasa Inggris serta pembelajar dari berbagai belahan dunia. Anda bisa memulai percakapan dengan mereka melalui obrolan teks, suara, atau panggilan video. Ini memberikan kesempatan untuk berlatih berbicara dalam suasana santai dan bersahabat.
  4. ConversationExchange: Pertukaran Bahasa Dalam Jaringan
    Platform ini menghubungkan orang yang ingin mempelajari bahasa dengan mereka yang ingin mempelajari bahasa lain. Anda dapat menemukan partner belajar dari berbagai negara, dan bersama-sama dapat berbicara dalam bahasa yang Anda ingin kuasai. Ini adalah metode efektif untuk mempraktikkan berbicara dalam bahasa Inggris secara berkelanjutan.
  5. Reddit: Komunitas Berbicara dalam Bahasa Inggris
    Reddit memiliki berbagai komunitas atau subreddit yang ditujukan untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Anda dapat berpartisipasi dalam diskusi, berbagi pandangan, dan berkomunikasi dengan individu dari latar belakang yang beragam. Ini menjadi cara santai dan tidak formal untuk meningkatkan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris.
    Mengasah kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris menjadi lebih menarik dan efektif saat Anda memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan penutur asli dan pembelajar dari berbagai belahan dunia. Melalui platform seperti HelloTalk, Tandem, Speaky, ConversationExchange, serta komunitas Reddit, Anda dapat mempraktikkan kemampuan berbicara bahasa Inggris dalam konteks yang nyata. Ingatlah bahwa belajar bahasa Inggris adalah perjalanan yang memerlukan konsistensi dan dedikasi, tetapi dengan upaya yang berkesinambungan, Anda akan melihat kemajuan yang signifikan dalam kemampuan berbicara Anda.

Penulis: Militansina, M.Pd.

LOMBA INOVASI PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS MAHASISWA NASIONAL (LIP-KMN) TAHUN 2022

Tahun 2022, FKIP Universitas Terbuka akan kembali melaksanakan kegiatan Lomba Inovasi Pembelajaran dan Kreativitas Mahasiswa Nasional (LIP-KMN) Tahun 2022. Pada tahun ini tema kegiatan yang diambil adalah “Merdeka Belajar Menuju Generasi Emas 2025”.

Pendaftaran kegiatan yang dimulai dari tanggal 22 Juli ini akan memperlombakan dua belas mata lomba, meliputi: (1) program pembinaan karakter, (2) teach-tuber, (3) fotografi aktivitas pembelajaran, (4) seni dalam pembelajaran, (5) permainan tradisional untuk pembelajran, (6) pembelajaran/assesmen inovatif, (7) fun science, (8) media pembelajaran kreatif, (9) teacherpreuner, (10) aplikasi pembelajaran, (11) go green learning, (12) tagline FKIP (khusus mahasiswa FKIP-UT)

Untuk informasi lebih lanjut dapat klik di sini: LIP-KMN 2022

Dosen TBI FTIK Terpilih Mewakili Indonesia pada 2022 YSEALI Regional Workshop: Guardians of Good Governance di Manila, Filipina

Membanggakan! Salah satu Dosen TBI FTIK IAIN Pontianak, Oki Anggara, M.Si (Dosen Kewarganegaraan) berhasil terpilih sebagai salah satu peserta perwakilan Indonesia dalam kegiatan 2022 YSEALI Regional Workshop: Guardians of Good Governance, 6 – 11 Juli 2022 di Manila, Filipina tepatnya di Sofitel Manila Plaza Philippines. Lokakarya ini diselenggarakan dan dibiayai penuh oleh Kedutaan Besar AS di Filipina yang bekerja sama dengan Cultural VIstas dan mengangkat tema/isu Civic Education for Good Governance

Diluncurkan pada 2013, Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) adalah program khas pemerintah AS untuk memperkuat pengembangan kepemimpinan dan jaringan di Asia Tenggara. Melalui berbagai program dan keterlibatan, YSEALI berupaya membangun kemampuan kepemimpinan kaum muda di kawasan Asia Tenggara, memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan Asia Tenggara, dan membina komunitas pemimpin ASEAN yang bekerja sama melintasi batas negara setiap negara untuk memecahkan masalah bersama.

Sebanyak 84 Peserta yang terpilih dari 600+ pendaftar se-Asia Tenggara (Brunei, Cambodia, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Philippines, Laos, Singapore, Thailand, Timor-Leste, dan Vietnam) yang sudah berperan sebagai pemimpin muda di tingkat lokal atau komunitas yang berusia 18 – 35 tahun. Peserta dalam lokakarya ini adalah para pemimpin muda yang bekerja dalam bidang pendidikan kewarganegaraan untuk mempromosikan partisipasi masyarakat, tata kelola pemerintahan yang baik, transparan dan akuntabel.

Perwakilan dari Indonesia ada 15 orang dari latar belakang dan domisili yang beragam dari Sabang sampai Merauke. Kegiatan ini juga melibatkan fasilitator dari setiap negara di Asia Tenggara.

Oki terpilih setelah melalui proses seleksi yang panjang. Mulai dari pendaftaran yang berakhir pada 24 Januari 2022, selanjutnya pengumuman seleksi pada bulan Maret 2022. Hingga akhirnya peserta terpilih dipublikasikan pada 25 April 2022 melalui akun Instagram resmi @yseali_official dan email masing-masing peserta di tanggal 01 April 2022. Pada bulan April hingga Juni 2022, Oki mengikuti program Pra-Lokakarya Virtual. Lokakarya Virtual dijadwalkan setiap hari Rabu pukul 19.00 mulai dari tanggal 04 Mei s.d. 22 Juni 2022 dengan agenda materi seputar teori pendidikan kewarganegaraan, pembelajaran seumur hidup, dan praktik terbaik dalam strategi keterlibatan masyarakat secara digital. Puncaknya, tanggal 6 s.d.10 Juli 2022 lokakarya langsung dilaksanakan di Manila, Filipina. Sebelum akhirnya nanti di bulan Juli hingga November 2022 dilakukan aktivitas pasca lokakarya.

Oki mengungkapkan, setiap peserta bekerja sama dalam sebuah tim dari berbagai negara di Asia Tenggara untuk mengembangkanan proyek terkait dengan Civic Education for Good Governance. Dalam kesempatan tersebut ia Bersama timnya berkesempatan mengunjungi Pemerintah Kota Quezon di Manila untuk melihat paparan bagaimana pelaksanaan Good Governance di sana. Selain itu di hari keempat workshop (09 Juli 2022), Oki Anggara, M.Si. dan peserta lain dari Indonesia menyempatkan untuk salat Idul Adha di KBRI Manila pada pagi hari sebelum kegiatan workshop dimulai dan mengabadikan momen bersama Duta Besar Dubes RI Manila saat ini, Agus Widjojo.

Oki menjelaskan, sekitar 65% (2 dari 3) penduduk di kawasan ASEAN berusia di bawah 35 tahun. YSEALI berupaya untuk memanfaatkan potensi luar biasa pemuda di kawasan Asia Tenggara untuk mengatasi tantangan kritis dan memperluas peluang. Tujuan dari kegiatan ini adalah supaya para peserta bisa mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana upaya untuk mempromosikan keterlibatan warga negara di komunitas asal mereka, negara, dan di seluruh kawasan Asia Tenggara.

“Saya tidak menyangka akan terpilih dan berangkat ke Manila, ini adalah kesempatan yang sangat bagus untuk mengembangkan diri dan membangun jejaring di tingkat internasional. Selain itu, tema workshop nya sesuai dengan mata kuliah yang biasa Saya ampu. Saya juga berharap apa yang dilakukan ini bisa menginspirasi Sivitas Akademika IAIN Pontianak untuk terus berkontribusi memajukan kampus tercinta,” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut Sugiatno

Editor : Omar Mukhtar

[original article: in here]