TBI Bangga! Excellence Grup Sukses Hadirkan Lulusan Universitas Houston Amerika

(ftik.iainptk.ac.id) Mahasiswa Semester VI B “Excellence Grup” Program Studi Tadris Bahasa Inggris sukses menyelenggarakan Podcast Broadcasting, Kamis (22/06/2023). Podcast ini menghadirkan narasumber kompeten Lulusan Universitas Houston, Dwi Sasta Kanaya. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris (Sulaiman, M.Pd.) dan Dosen Pengampu Mata Kuliah Broadcasting (Septian Utut Sugiatno, M.Pd.). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengalaman kepada mahasiswa terkait perkembangan dunia akademik dan profesional. Sedangkan Excellence Grup merupakan kelompok yang dibentuk untuk memenuhi tugas akhir semester pada mata kuliah Broadcasting.

Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd mengaku takjub atas sajian dan persiapan yang dilakukan oleh mahasiswa. “Saya sangat bangga dan takjub kepada Excellence grup karena dapat menghadirkan narasumber yang berkelas Internasional.” Podcast ini disambut antusias oleh mahasiswa dan anggota Excellence Grup. Para pendengar dapat mendengarkan perbincangan menarik antara moderator dan narasumber. Meliputi topik-topik seperti beasiswa, tips dan trik belajar bahasa Inggris, dan kiat-kiat untuk berhasil dalam karir terkait bahasa Inggris.

Virda Fernanda, salah satu Mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Inggris mengatakan, “Saya merasa terinspirasi dan termotivasi setelah mendengarkan podcast ini. Saya mendapatkan wawasan berharga tentang peluang karir yang ada dan langkah-langkah yang harus saya ambil untuk mencapai kesuksesan seperti para lulusan ini.” Ia berharap, keberhasilan podcast ini akan mendorong kerja sama lebih lanjut antara Excellence Grup dan alumni Universitas Houston dalam mendukung pengembangan pendidikan dan karir di bidang bahasa Inggris. Podcast ini juga diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi para mahasiswa dan calon mahasiswa yang tertarik dalam mempelajari bahasa Inggris dan meraih kesuksesan di bidang tersebut.

Penulis: Jumiarti, Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris

Pendampingan Publikasi Ilmiah

Selasa 20 Juni 2023, Tim Sulaiman menyelenggarakan kegiatan berjudul “Narasumber Pendampingan Publikasi Ilmiah” untuk memberikan panduan praktis bagi mahasiswa dalam menulis dan mempublikasikan karya ilmiah. Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua Tim Sulaiman, M.Pd, seorang akademisi berpengalaman di bidang pendidikan.

Sebagai narasumber utama, turut hadir dosen anggota PKM, antara lain Nanik Shobikah, M.Pd, Dr. Istiqomah, MA, Nur Rahmiani, M.Pd, Vibry Andina Nurhidayah, M.Hum, Segu, S.Pd., MA, dan Militansina, M.Pd. Mereka memberikan wawasan mendalam tentang proses penulisan ilmiah, strategi publikasi, serta cara efektif untuk memperoleh pengetahuan yang berkelanjutan.

Dua mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini, yaitu Efyu Rahmah Shalihah dan Wiwin Kurnia, berkesempatan untuk mendapatkan panduan langsung dari para ahli dalam menyusun karya ilmiah. Diskusi interaktif dan sesi tanya jawab memberikan wadah bagi peserta untuk memahami lebih baik langkah-langkah praktis dalam menulis dan mempublikasikan karya ilmiah.

Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih percaya diri dan terampil dalam mengembangkan dan mengkomunikasikan pengetahuan mereka melalui publikasi ilmiah.

Pendampingan Pembelajaran Vocabulary

Tim Nanik Shobikah menggelar kegiatan berjudul “Narasumber Pendampingan Pembelajaran Vocabulary” yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kosa kata dalam pembelajaran bahasa. Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua Tim Nanik Shobikah, M.Pd, seorang pakar dalam bidang pendidikan bahasa.

Sebagai narasumber, hadir beberapa dosen anggota PKM, yaitu Dr. Istiqomah, MA, Segu, S.Pd., MA, Sulaiman, M.Pd, Nur Rahmiani, M.Pd, Vibry Andina Nurhidayah, M.Hum, dan Militansina, M.Pd, yang berbagi pengalaman dan strategi terkini dalam mengajar dan memperkaya kosa kata siswa.

Para mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini, seperti Feni Nurhaliza, Nurhasani, Yuni Safitri, dan Egi Dian Fitri, turut aktif dalam sesi diskusi dan praktik pembelajaran. Mereka berkesempatan mempraktikkan teknik-teknik yang diajarkan oleh narasumber untuk meningkatkan keterampilan pengajaran vocabulary.

Peserta kegiatan sangat antusias mengikuti berbagai sesi interaktif, memperoleh wawasan baru, dan saling berbagi pengalaman. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan metode pembelajaran vocabulary yang lebih kreatif dan efektif.

Pendampingan Sekolah Penggerak 2023: Membangun Sinergi Pendidikan Bersama Para Ahli dan Mahasiswa Berdedikasi

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, kegiatan Pendampingan Sekolah Penggerak tahun 2023 digelar dengan dukungan penuh dari para ahli pendidikan dan mahasiswa berkomitmen. Pendampingan ini melibatkan kehadiran Sulaiman, M.Pd, dan Nanik Shobikah, M.Pd, bersama mahasiswa yang turut berperan aktif, seperti Suci Rahmadayanti.

Sulaiman, M.Pd, membuka sesi pendampingan dengan menyampaikan visi dan misi program Sekolah Penggerak. Beliau menyoroti pentingnya kolaborasi antara sekolah, para pendidik, dan pihak terkait untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan bermutu.

Nanik Shobikah, M.Pd, menyajikan metode-metode inovatif dalam pendekatan pembelajaran, dengan menekankan penggunaan teknologi dan penilaian formatif. Beliau juga memberikan panduan praktis tentang pengelolaan kelas yang efektif, berfokus pada keterlibatan aktif siswa.

Mahasiswa Suci Rahmadayanti, yang turut serta dalam kegiatan ini, berbagi pengalaman dan energi positifnya dalam mendukung pendampingan sekolah. Keberadaan mahasiswa sebagai bagian dari tim pendampingan memberikan perspektif segar dan dinamis, menciptakan atmosfer kolaboratif yang menginspirasi.

Suci Rahmadayanti menyampaikan, “Sebagai mahasiswa, kami merasa terhormat dapat berkontribusi dalam mendukung pengembangan pendidikan di sekolah-sekolah penggerak. Ini adalah pengalaman berharga untuk memahami tantangan dan peluang dalam dunia pendidikan.”

Pendampingan Sekolah Penggerak tahun 2023 bukan hanya menjadi forum bagi penyampaian pengetahuan, tetapi juga platform untuk berbagi ide dan solusi. Melibatkan mahasiswa dalam proses ini memberikan mereka kesempatan untuk belajar dari praktisi lapangan dan sekaligus menyemangati semangat perubahan di bidang pendidikan. Semoga keberlanjutan program ini dapat membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.

Pesantren Tahfidz Darul Qur’an Menyambut Pembicara Bahasa Inggris Terkemuka untuk Seri Kuliah Khusus

Dalam komitmen untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, Pondok Pesantren Tahfidz Darul Qur’an mengadakan seri kuliah khusus dengan menghadirkan pembicara terkemuka. Acara ini dihadiri oleh Jazilatul Adawiyah, M.Pd, dan Vibry Andina Nurhidayah, M.Hum, dengan partisipasi aktif dari sejumlah mahasiswa berdedikasi, termasuk Wiwin Kurnia, Nurhasani, Mutiara Cahya, Feni Nurhaliza, Putri Oktavia, Amelia Jesika, dan Efyu Rahmah Shalihah.

Jazilatul Adawiyah, M.Pd, seorang ahli terkenal dalam pendidikan bahasa Inggris, menyampaikan presentasi yang penuh wawasan untuk memperkaya pengalaman belajar bahasa para siswa. Keahliannya, ditambah dengan metode pengajaran yang menarik, memberikan wawasan berharga tentang strategi akuisisi bahasa yang efektif.

Vibry Andina Nurhidayah, M.Hum, membawa pengetahuannya yang luas dalam sastra dan linguistik bahasa Inggris ke dalam seri kuliah ini. Sesi belajarnya tidak hanya berfokus pada keterampilan bahasa, tetapi juga mengeksplorasi nuansa budaya dan aspek sastra bahasa Inggris, memberikan perspektif holistik kepada para siswa.

Keterlibatan mahasiswa dalam seri kuliah ini, seperti Wiwin Kurnia, Nurhasani, Mutiara Cahya, Feni Nurhaliza, Putri Oktavia, Amelia Jesika, dan Efyu Rahmah Shalihah, menambahkan elemen dinamis pada acara tersebut. Mereka aktif berpartisipasi dalam diskusi, mengajukan pertanyaan berbobot, dan menunjukkan antusiasme untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka.

Wiwin Kurnia, salah satu mahasiswa yang berpartisipasi, menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan ini, mengatakan, “Mendapatkan pembicara terkemuka di pesantren kami benar-benar memotivasi. Kami menghargai upaya untuk membawa perspektif dan keahlian yang beragam untuk memperkaya perjalanan pembelajaran bahasa Inggris kami.”

Seri kuliah khusus ini tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan akademis para siswa, tetapi juga membina rasa keingintahuan dan antusiasme terhadap bahasa Inggris. Pondok Pesantren Tahfidz Darul Qur’an terus memprioritaskan pendidikan yang komprehensif, memastikan siswa mendapatkan paparan pada berbagai aspek bahasa dan budaya.

Culturally Responsive Teaching: Engaging ELL Students in English Learning

In an increasingly diverse and multicultural world, educators are recognizing the importance of culturally responsive teaching in English language education. For English Language Learners (ELL) students, the journey to language proficiency can be greatly enhanced when their cultural backgrounds and experiences are acknowledged and incorporated into the learning process. This article delves into the significance of culturally responsive teaching and how it is positively impacting ELL students’ English language education.

Culturally responsive teaching is rooted in the belief that learning is most effective when it acknowledges and respects the cultural identities and backgrounds of students. This approach helps ELL students feel valued and understood, creating a more conducive environment for language acquisition.

One key aspect of culturally responsive teaching is the selection of materials and resources that reflect the students’ cultures and languages. By incorporating diverse literature, music, and art, educators can engage ELL students in a meaningful way, making the learning experience more relatable and enjoyable.

Language educators are also incorporating the cultural elements of language into their teaching methods. This includes teaching not just the language but also the cultural nuances, customs, and etiquette associated with English. Understanding these cultural aspects is vital for ELL students to effectively communicate in various social contexts.

Moreover, teachers are encouraging students to share their own cultural experiences and stories, fostering a sense of belonging and community within the classroom. This not only provides ELL students with opportunities to practice English but also enriches the classroom environment by celebrating diversity.

Culturally responsive teaching promotes empathy, respect, and understanding among students, which are essential skills in today’s interconnected world. By embracing this approach, educators are helping ELL students not only become proficient in English but also navigate a globalized society with confidence and a deeper appreciation for their own cultures and the cultures of others.

In conclusion, culturally responsive teaching is a crucial element in modern English language education, as it ensures that ELL students not only acquire language skills but also feel included, appreciated, and empowered through their educational journey. This approach enriches the lives of students and strengthens the multicultural fabric of the learning environment.

Penulis : Segu S.Pd, MA

GLOWING Series #2 TV, Hadirkan Praktisi Handal sebagai Pemateri

Setelah sukses mengadakan GLOWING Series #1 Radio pada tanggal 18 Maret 2023 lalu, Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) kembali adakan GLOWING Series #2 TV dengan tema “Life at TV Industry: Challenges and Opportunities” yang terintegrasi dengan mata kuliah Broacasting. Kuliah Tamu ini dilaksanakan secara daring, via zoom meeting pukul 19.00-22.00, Sabtu (27/05/2023).

GLOWING Series #2 TV menghadirkan beberapa praktisi yang handal dan kompeten di bidangnya dari berbagai stasiun TV, antara lain yaitu:

  1. Felisitas Kaban (Guest presenter at Nusantara TV)
  2. Izon Ramadani (News Reporter at Trans 7)
  3. Krisna Bayu Aji (Motion Graphic Designer at Trans 7)
  4. Denno Ramdha Asmara (Video Editor at Antara TV)

Dalam sambutannya, Bapak Oki Anggara M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Broadcasting yang menyelenggarakan kegiatan ini menyampaikan “Kegiatan ini merupakan bagian dari usaha saya selaku dosen pengampu untuk memberikan pengalaman yang terbaik bagi para mahasiswa TBI. Idealnya, mahasiswa TBI memang dibentuk untuk menjadi seorang pendidik bahasa inggris. namun keterampilan tambahan seperti publik speaking, berpikir kreatif dan broadcasting sendiri memang dibutuhkan di era digitalisasi saat ini“.

Kemudian Bapak M. Arief Rachman selaku Founder dari Muara Indonesia (Media Partner) juga menyampaikan bahwa sangat mengapresiasi kegiatan ini. Beliau berharap bahwa kegiatan ini akan tetap dilakukan sebagai bentuk kerja sama dan silaturahmi antara IAIN Pontianak khususnya Program Studi TBI dan Muara Indonesia.

Wiwin Kurnia selaku Moderator sekaligus Mahasiswa dari Prodi Tadris Bahasa Inggris kelas 6A juga menyampaikan kesannya terhadap kegiatan Kuliah Tamu ini. “Luar biasa si karna mmpu mendatangkan Guest presenter, news reporter, motion graphics, video editor Trans 7. Keren si, itu adalah pengalaman pertama bertemu dengan orang² hebat, dan sangat menambah wawasan.”

Dengan diselenggarakannya Kuliah Tamu ini, Bapak Oki Anggara, M.Si. selaku pengampu mata kuliah Broadcasting berharap kegiatan ini sebagai wadah untuk akademisi dan praktisi, atau pihak umum yang memiliki ketertarikan di bidang broadcasting khususnya TV untuk bertemu dan berinteraksi. Mendiskusikan peluang dan tantangan dalam industri televisi di masa kini. Serta membangun jaringan antara akademisi (mahasiswa) dengan praktisi dalam rangka persiapan karir dan pengembangan diri untuk masa depan.

Penulis: Feni Nurhaliza

Editor: Oki Anggara, M.Si.

Seminar “EMI”: Pemaparan Menarik yang Dibawakan Oleh Pakar dan Mahasiswa Berprestasi

Dalam upaya untuk memperluas wawasan mengenai English as a Medium of Instruction (EMI), diselenggarakanlah sebuah seminar yang berjudul “EMI.” Acara ini dihadiri oleh sejumlah narasumber ahli, termasuk Sulaiman, M.Pd, dan Nanik Shobikah, M.Pd, yang membawa wawasan mendalam mengenai penggunaan bahasa Inggris sebagai medium pembelajaran.

Sulaiman, M.Pd, selaku pembicara utama, membahas aspek-aspek kunci terkait EMI, dari tantangan hingga manfaatnya dalam konteks pendidikan. Beliau menyajikan materi dengan pendekatan yang mudah dipahami, memberikan pemahaman yang mendalam kepada para peserta mengenai penerapan EMI.

Nanik Shobikah, M.Pd, turut memberikan kontribusi dengan membahas strategi efektif dalam mengimplementasikan EMI di kelas. Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan praktis, beliau memperkaya diskusi dengan pandangan yang berbasis pengalaman.

Para mahasiswa yang ikut terlibat dalam acara ini, seperti Egi Dian Fitri, Wiwin Kurnia, Budi Pangestu, Aura Abidah, Jelkarisa, Feni Nurhaliza, Efyu Rahmah Shalihah, dan Pitriyeh, memberikan perspektif unik dari sudut pandang mahasiswa. Mereka berbagi pengalaman pribadi dan pemahaman mereka mengenai bagaimana EMI dapat memengaruhi proses pembelajaran.

Egi Dian Fitri, salah seorang mahasiswa yang terlibat, menyatakan, “Partisipasi dalam seminar ini memberikan kami wawasan yang lebih baik tentang EMI dan bagaimana kami sebagai mahasiswa dapat memanfaatkannya secara maksimal.”

Acara ini tidak hanya memperkaya pemahaman tentang EMI, tetapi juga mendorong dialog dan pertukaran ide antara narasumber dan peserta. Seminar “EMI” menjadi kesempatan berharga untuk meningkatkan pemahaman dan mendorong penerapan praktik terbaik dalam menggunakan bahasa Inggris sebagai medium pembelajaran.

Pelatihan Menulis Akademik: Menyempurnakan Keterampilan dengan Para Ahli dan Partisipasi Aktif Mahasiswa

Dalam upaya mendukung pengembangan keterampilan menulis akademik, Perguruan Tinggi X menggelar “Academic Writing Training” yang dihadiri oleh sejumlah narasumber terkemuka dan mahasiswa berprestasi. Seminar ini menjadi ajang bagi peserta, termasuk mahasiswa seperti Feni Nurhaliza dan Ulfay Lisdia Ningrum, untuk menyempurnakan kemampuan mereka dalam menulis karya ilmiah.

Narasumber yang terlibat dalam pelatihan ini adalah Segu, MA, Dr. Istiqomah, MA, Sulaiman, M.Pd, Nanik Shobikah, M.Pd, Nur Rahmiani, M.Pd, Vibry Andina Nurhidayah, M.Hum, dan Militansina, M.Pd. Setiap narasumber membawa keahlian dan pengalaman dalam bidangnya masing-masing, memberikan wawasan yang berharga kepada peserta.

Segu, MA, membuka acara dengan pembahasan tentang struktur dan gaya penulisan akademik yang efektif. Dr. Istiqomah, MA, mengulas pentingnya analisis literatur dan argumentasi yang kokoh dalam menyusun tulisan ilmiah. Selanjutnya, Sulaiman, M.Pd, memberikan pandangan praktis tentang teknik editing dan revisi.

Nanik Shobikah, M.Pd, Nur Rahmiani, M.Pd, dan Vibry Andina Nurhidayah, M.Hum, berbagi wawasan tentang bagaimana menggabungkan aspek kreativitas dalam penulisan akademik untuk membuat karya yang menarik dan informatif. Militansina, M.Pd, menekankan pentingnya konsistensi dan keakraban dengan gaya penulisan ilmiah yang berlaku.

Partisipasi mahasiswa, seperti Feni Nurhaliza dan Ulfay Lisdia Ningrum, menjadi sorotan dalam pelatihan ini. Mereka aktif mengajukan pertanyaan, berbagi pengalaman, dan berpartisipasi dalam berbagai latihan praktis. Feni Nurhaliza menyampaikan, “Saya merasa lebih percaya diri dalam menulis setelah mendapatkan panduan langsung dari para ahli.”

Acara ini bukan hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga memotivasi para peserta untuk terus mengasah keterampilan menulis akademik mereka. Diharapkan, pelatihan ini akan menjadi landasan bagi mahasiswa dan para penulis akademik untuk menghasilkan tulisan berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Materi Bercerita (Storytelling) Menjadi Sorotan dalam Pembelajaran ICL: Berbagi Pengalaman

Dalam upaya terus memperkaya pembelajaran di Indonesia Cakap Literasi (ICL), materi bercerita (storytelling) menjadi fokus utama dalam sebuah sesi istimewa. Dengan bangga, kegiatan ini menyajikan narasumber berpengalaman, Asmadi, S.Pd., M.Si, dan Nanik Shobikah, M.Pd, yang berbagi pengetahuan dan wawasan mendalam seputar seni bercerita.

Asmadi, seorang pendidik yang berdedikasi, membuka sesi dengan membahas kekuatan cerita dalam proses pembelajaran. Beliau membagikan strategi untuk membuat cerita menjadi alat pembelajaran yang efektif, menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa.

Nanik Shobikah, seorang pakar dalam bidang literasi, menyoroti pentingnya bercerita dalam membentuk keterampilan membaca dan menulis. Dengan penuh semangat, beliau memaparkan cara cerita dapat menjadi jembatan untuk membangun pemahaman yang mendalam dan kreativitas dalam bahasa.

Pengalaman mahasiswa turut menjadi aspek yang tak kalah penting dalam sesi ini. Feni Nurhaliza, salah satu mahasiswa yang aktif terlibat, berbagi pandangan dan pengalaman pribadinya tentang bagaimana storytelling telah memperkaya pengalaman pembelajarannya. Keikutsertaan mahasiswa tidak hanya memberikan perspektif unik, tetapi juga menjadi inspirasi bagi rekan-rekan sejawatnya.

Feni Nurhaliza menyampaikan, “Bercerita bukan hanya tentang kata-kata, tetapi juga tentang menyampaikan emosi dan nilai-nilai. Sesi ini membuat saya lebih menghargai kekuatan kata-kata dalam menyampaikan pesan.”

Sesi materi bercerita ini menciptakan ruang interaktif yang memadukan pengalaman praktis dengan teori, memberikan peserta pelatihan bekal yang berharga. Semua peserta, baik narasumber maupun mahasiswa, sepakat bahwa storytelling bukan hanya keterampilan, tetapi juga alat efektif untuk menyampaikan nilai, tradisi, dan pengetahuan dengan cara yang menarik.