Mahasiswa TBI (Feni Nurhaliza) Berhasil Meraih 5th Best Paper dalam  7th Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) 2023

Buaf ke 7 di IAIN Palangkaraya sukses di laksanakan. Kegiatan yang diadakan selama kurang lebih 4 hari atau 11-14 September 2023 ini berjalan dengan meriah. Kegiatan ini ditutup dengan sesi pembagian hadiah yang mengumumkan hasil dari perlombaan BUAF ke 7.

16 Mahasiswa IAIN Pontianak berhasil mendapatkan penghargaan atas prestasi yang didapatkannya. Salah satunya adalah mahasiswa Tadris Bahasa Inggris FTIK IAIN Pontianak, yaitu Feni Nurhaliza yang telah berhasil meraih 5th Best Paper di Panel Education.

“Kegiatan BUAF merupakan ajang kegiatan bergengsi yang diikuti oleh kampus se-kalimantan. Dimana semua mahasiswa yang telah dinyatakan lolos seleksi melanjutkan ketahap berikutnya yaitu dengan mempresentasikan KTI nya. BUAF sendiri bagi saya adalah sebagai jalan dalam memperluas relasi dan koneksi saya, sehingga saya bertemu banyak teman di luar daerah. Selain itu saya banyak pelajaran yang bermanfaat yang saya petik dalam penulisan KTI kedepannya. Kegiatan ini juga berskala international dengan menghadirkan pemateri-pemateri dari luar negeri. Saya sangat senang menjadi perwakilan Mahasiswa dari Tadris Bahasa Inggris untuk mengikuti kegiatan ini, semoga kedepannya mahasiswa TBI lebih antusias lagi agar banyak mahasiswa yang turut menjadi delegasi BUAF ke 8. Saya juga banyak berterima kasih kepada dosen pembimbing saya di prodi TBI dalam proses penulisan yaitu Ma’am Dizza yang telah banyak memberikan kritik dan saran yang membangun sehingga paper saya mampu diperlombakan dan mendapatkan kategori best Paper. Dan saya juga berterima kasih kepada dukungan dari Kaprodi dan sekprodi saya dalam mengiktui kegiatan ini. Selain itu, semoga ajang BUAF akan sukses terus kedepannya” tutur Feni selaku salah satu delegasi mahasiswa TBI yang mengikuti BUAF ke 7 di IAIN Palangkaraya.

Sir Sulaiman menyampaikan pesan dan kesannya berkaitan dengan prestasi yang didapatkan “Bahagia krn mlihat mhs yg mampu berkarya di tingkat nasional dan merasa wajar mlihat perjuangan dan komitmen mhs tsb yg smgt dlm blajar dan menulis. pesan utk trus belajar dan konsisten dalam menulis krn prodi jg akan sllu mensupport dan mendampingi dalam program “pendampingan penulisan karya tulis ilmiah” yang langsung dbimbing dan dpntau kaprodi” Kemudian Sir Sulaiman juga menambahkan harapannya kepada mahasiswa TBI yang lainnya “harapan smua mhs tbi mampu berprestasi dan mengembangkan kemampuan dan minat bakatnya“.

Ma’am Nanik Shabikah selaku Sekprodi TBI pun turut menyampaikan kesan dan pesannya “Feni adalah Ketua HMPS TBI FTIK yang kedua dan Feni menjadi icon angkatan pertama TBI yang telah mampu memberikan semangat, motivasi, dan teladan bagi mahasiswa TBI selanjutnya. Hal ini dibuktikan olehnya melalui ajang internasional ini. Kami bangga atas pencapaian luar biasa Feni Nurhaliza, semoga akan ada Feni-Feni yang lain dari TBI FTIK IAIN Pontianak yang akan memberikan prestasi yang lebih luar biasa lagi. Semangat untuk seluruh mahasiswa TBI. Do the best, be the best. Amin

Kunjungan Mahasiswa TBI ke Panti Catur Dharma Yatim PEPABRI

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), aksi kemanusiaan diselenggarakan oleh sekelompok mahasiswa-mahasiwi Tadris Bahasa Inggris IAIN Pontianak untuk mengunjungi Panti Asuhan Panti Asuhan Catur Dharma Yatim Pepabri yang berlokasi di Jl. Harapan Jaya, Kota Baru, Kec. Pontianak Sel., Kota Pontianak. Selasa (19/09/2023).

Kunjungan ke panti ini merupakan bagian dari program sosial yang di adakan oleh Prodi Tadris Bahasa Inggris IAIN Pontianak. Tidak hanya mahasiswa-mahasiswi Tadris Bahasa Inggris, Sekertaris Program Studi Tadris Bahasa Inggris Nanik Shobikah, M.Pd. juga ikut serta dalam kunjungan ini.

Anak-anak yang tinggal di panti tersebut yakni anak laki-laki dan perempuan. Sesampainya di lokasi, mahasiswa, pengurus panti dan anak-anak menyambut dengan senyuman hangat dan penuh sukacita. Di balik senyuman mereka, mahasiswa-mahasiswi menyadari betapa berharganya setiap momen yang terjadi di sana. Di sana juga kedatangan dua Mahasiswa Mr Aaron Hauenschild & Mrs. Lena Waldhoff. Mahasiswa dari Leipzig University, Germany mereka membantu mengajarkan Bahasa Inggris, menanam tanaman hidroponik kepada.

Sebagai penutup diakhir kunjungan adalah pembagian donasi berupa buku, pakaian, sembako, dan diakhiri dengan dokumentasi.

Hafidz Fakhrurrazi, Mahasiswa TBI menjadi Salah Satu Utusan Air Scout Camp Nasional TA 2023 di Lanud Sulaiman Bandung

28 Agustus 2023, Hafidz Fakhrurrazi mahasiswa TBI menjadi utusan dari Saka Dirgantara Lanud Supadio, Kubu Raya, Kalimantan Barat untuk menghadiri pembukaan Air Scout Camp Nasional TA 2023 di Lanud Sulaiman Bandung.

Selama lima hari, sebanyak 203 peserta dari 20 Lanud di seluruh Indonesia, mengikuti kegiatan kepramukaan. Mereka mendapatkan berbagai materi, yaitu survival dasar, pemadam kebakaran, pengetahuan drone, pengetahuan black box, psikologi lapangan, jurit malam dan api unggun.

Penutupan Air Scout Camp 2023 ditandai dengan penanggalan tanda peserta, penyematan pin dan penyerahan sertifikat kepada setiap peserta. Kepala Pusat Potensi Kedirgantaraan TNI AU (Kapuspotdirgaau) Marsma TNI Tyas Nur Adi, selaku Ketua Pimpinan Satuan Karya (Kapinsaka) Dirgantara Nasional, menutup Air Scout Camp Tahun 2023 di Lanud Sulaiman Bandung, pada Sabtu (2/9/2023).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Komandan Lanud Sulaiman, Kadispotdirga Lanud Sulaiman beserta segenap pejabat lainnya.

sumber: instagram.com/militer.udara

Wakili Mahasiswa TBI, Feni Nurhaliza Berkompetisi dalam Ajang International Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) ke 7 di IAIN Palangkaraya

Kegiatan International Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) telah di adakan dari tahun ke tahun. Tahun ini memasuki pelaksanaan ke-7 yang diadakan di IAIN Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada 11 s.d.14 September 2023. Rangkaian kegiatan BUAF ke-7 ini dimulai dengan pembukaan beserta sambutan dari rektor IAIN Palangkaraya kemudian dilanjutkan dengan seminar/conference. Event yang ditunggu-tunggu adalah diskusi panel peserta BUAF, dimana seluruh peserta mempresentasikan hasil penelitiannya masing-masing yang telah dinyatakan lulus seleksi. Setelah seluruh peserta melakukan presentasi maka kegiatan selanjutnya adalah penutupan sekaligus pembacaan surat keputusan oleh panitia.

“Menjadi salah satu peserta kegiatan International Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) ke 7 di IAIN Palangkaraya merupakan suatu kebanggaan bagi saya untuk mengikuti kegiatan ini. Sebelumnya, kami telah dibimbing selama kurang lebih 6 bulan oleh dosen pembimbing BUAF oleh Bapak Ghozali dan Ibu Saripaini yang memberikan banyak kritik dan saran yang membangun dalam proses penulisan Karya Tulis Ilmiah agar lebih baik kedepannya.” Harapan Feni selaku perwakilan mahasiswa TBI yang berhasil lolos ke IAIN Palangkaraya.

KAPRODI TBI MENJADI SALAH SATU NARASUMBER DI LOKAKARYA KURIKULUM

Pada hari Senin, 27 Agustus 2023, Sulaiman, M.Pd memimpin sebuah lokakarya kurikulum yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di lingkungan universitas. Acara ini dihadiri oleh beberapa dosen berpengalaman, termasuk Primatasha Desvira Dizza, M.Pd, yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan kurikulum.

Selain dosen, beberapa mahasiswa berprestasi juga turut terlibat aktif dalam lokakarya ini. Feni Nurhaliza dan Ulfay Lisdia Ningrum, dua mahasiswa yang telah menunjukkan dedikasi tinggi terhadap penelitian dan pembelajaran, memberikan wawasan berharga seputar kebutuhan mahasiswa dalam kurikulum yang lebih dinamis.

Diskusi yang penuh antusiasme ini mencakup berbagai aspek, mulai dari integrasi teknologi dalam pembelajaran hingga peningkatan keterampilan dan pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan. Partisipasi aktif dari Feni Nurhaliza dan Ulfay Lisdia Ningrum memberikan perspektif mahasiswa yang sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih holistik.

Sulaiman, M.Pd, sebagai ketua lokakarya, mengungkapkan harapannya agar hasil dari diskusi ini dapat diimplementasikan dalam upaya terus-menerus untuk meningkatkan kualitas kurikulum. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan akademis dan non-akademis.

Sebagai hasil dari lokakarya ini, rencana perubahan dan peningkatan dalam kurikulum sedang disusun, dengan tujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih relevan dan memotivasi bagi seluruh komunitas akademis.

Pendampingan Pembelajaran Speaking Dengan Artificial Intelligence (AI)

Kelompok studi “Militansina” yang dipimpin oleh Ketua tim, Militansina, M.Pd, menyelenggarakan kegiatan inovatif berjudul “Narasumber Pendampingan Pembelajaran Speaking Dengan Artificial Intelligence (AI).” Acara ini bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi canggih ke dalam pembelajaran bahasa, khususnya kemampuan berbicara (speaking).

Dalam acara tersebut, Primatasha Desvira Dizza, M.Pd, seorang dosen anggota PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), berbagi pengetahuan dan pengalamannya dalam mengembangkan metode pembelajaran speaking dengan memanfaatkan teknologi AI. Ia menjelaskan bagaimana pendekatan ini dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa secara efektif.

Tidak hanya dari kalangan akademisi, acara ini juga melibatkan mahasiswa aktif, seperti Feni Nurhaliza, Nurhasani, Yuni Safitri, dan Egi Dian Fitri. Mereka berbagi pengalaman menggunakan teknologi AI dalam proses pembelajaran mereka. 

Pertukaran ide antara narasumber dan peserta yang hadir menciptakan lingkungan yang dinamis. Diskusi pun berkembang seputar potensi dan tantangan dalam mengadopsi teknologi AI dalam pembelajaran bahasa.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi perkembangan teknologi dengan keterampilan berbahasa yang handal dan beradaptasi

Mahasiswa dari Leipzig University Jerman, Hadir dalam Meet and Greet Mahasiswa TBI

Dua Mahasiswa Leipzig University, Germany,  Mr Aaron Hauenschild & Mrs. Lena Waldhoff menjadi speakers di kegiatan Meet and Greet Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris, Senin (14/08/2023) dengan tema “Let’s be a Big Family in English Study Program”. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Saifudin Zuhri Aula FTIK IAIN Pontianak Lt. V. Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd. Dihadiri pula oleh Sekretaris Prodi Tadris Bahasa Inggris, Nanik Shobikah, M.Pd, tamu undangan, Dosen dan Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris.

Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd mengucapkan terima kasih kepada Aron dan Lena yang telah berkenan hadir untuk memberi semangat dan motivasi kepada mahasiswa sekaligus memberikan pengalaman kepada mahasiswa dan berinteraksi secara langsung dengan mereka. Nantinya kedua narasumber akan memberikan pengalaman dan sharingnya tentang kebudayaan di Jerman dan Pontianak. Ia berharap semoga kedua narasumber dapat menikmati kegiatan pada hari ini.

Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Tadris Bahasa Inggris berterimakasih kepada segenap tim yang terlibat dalam menyukseskan acara pada hari ini. “Saya ingin berterimakasih kepada semua mahasiswa yang telah berkenan membantu menyukseskan acara ini dari awal sampai akhir. Tujuan dari meet and greet ini adalah untuk menjalin silaturahmi dan mempererat kekeluargaan yang ada di Tadris Bahasa Inggris sehubungan dengan datangnya keluarga baru kita yaitu mahasiswa baru Tadris Bahasa Inggris tahun 2023. Saya ingin mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung kepada mahasiswa baru tahun 2023 di Program Studi Tadris Bahasa Inggris IAIN Pontianak,” ungkapnya.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi foto bersama, berikutnya diskusi bersama Mr Aaron Hauenschild and Mrs. Lena Waldhoff beserta Dosen dan Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris.

Penulis: Chanaanatul Fauziah

Editor: Septian Utut Sugiatno, M.Pd

Hadirkan Guru Besar UIN Jakarta, Prodi TBI Laksanakan Validasi dan Simulasi Asesmen Lapangan

(ftik.iainptk.ac.id) Program Studi Tadris Bahasa Inggris melaksanakan Validasi dan Simulasi Asesmen Lapangan, Kamis (10/08/2023) di Ruang Rapat Senat Gd. Rektorat Lantai IV. Hadir dalam kesempatan itu Asesor Lamdik sekaligus Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ketua Perkumpulan Tadris Bahasa Inggris Se-Indonesia, Prof. Didin Nuruddin Hidayat, M.A.TESOL, Ph.D. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I Bidang APL, Dr. Ali Hasmy, M.Si. Dihadiri pula oleh Dekan FTIK, Dr. H. Hermansyah, M.A., Wakil Dekan II FTIK, Helva Zurayah, M.Pd., Kabag TU FTIK, H. Tommy Hardiansyah, M.M., Perwakilan LPM, Dr. Erwin Mahrus, M.A., Ketua UPM FTIK, Vidya Setyaningrum, M.Pd. Dua orang Validator dari UNTAN dan UNU serta tamu undangan dari berbagai prodi di lingkungan IAIN Pontianak.

Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd. mengungkapkan bahwa keinginan untuk menghadirkan Prof. Didin sudah bertahun-tahun, namun baru kali ini bisa berkesempatan hadir di acara Validasi dan Simulasi Asesmen Lapangan. “Beliau juga banyak support mulai dari pendirian TBI hingga kini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Warek I yang dulu juga ikut berkontribusi lahirnya TBI. Kemudian terima kasih pula kami haturkan kepada Dekan FTIK yang selama ini menyokong dengan baik proses ikhtiar penyusunan borang akreditasi TBI. Terima kasih atas kehadiran para undangan yang hadir. Mohon maaf atas kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Semoga kegiatan ini berlangsung lancar dan berkah,” ungkapnya.

Dekan FTIK, Dr. Hermansyah, MA mengucapkan terima kasih atas kehadiran Prof. Didin yang telah banyak membantu dan mendukung Prodi TBI. “Selama ini saya selalu menyampaikan kepada setiap prodi bahwa akreditasi merupakan habbits yang harusnya menjadi suatu kebiasaan dan kebudayaan positif di IAIN Pontianak. Maka dari itu tidak perlu ada hal yang dipoles secara mendadak hingga akhirnya membuat spot jantung,” katanya.

Ia berharap semua dapat berjalan secara alamiah. Maka dari itu proses akreditasi harus dilakukan dari awal dengan memulai dari hal positif di setiap kriteria yang ada. “Terima kasih atas kehadiran narasumber dan support yang diberikan. Kami mohon sampaikan saja hal-hal yang menjadi evaluasi ke depan, sehingga dapat menjadi perbaikan kedepannya,” terangnya.

Narasumber Validasi dan Simulasi Asesmen Lapangan, Prof Didin mengungkapkan ini kali kedua dirinya ke IAIN Pontianak setelah 13 tahun pernah kesini. “Mengenai persiapan akreditasi sudah dipersiapkan selama 2 tahun. Untungnya Kaprodi Tadris Bahasa Inggris sudah mengirim LKPS dan LED 2 Minggu yang lalu, sehingga saya dapat membaca dan mengoreksi. Insyaallah tidak ada yang ditutup-tutupi. Semuanya akan disampaikan secara terang benderang. Mudah-mudahan nantinya ini bisa menjadi evaluasi kita bersama,” ujarnya.

Sementara itu, Warek I Bidang APL, Dr. Ali Hasmy, M.Si mengingatkan pesan Direktur Diktis tentang perubahan nemonklatur penamaan Tadris Bahasa Inggris menjadi Pendidikan Bahasa Inggris. Ini berlaku bagi prodi sejenis lainnya. Kemudian, ia juga menyinggung capaian kinerja mengenai sertifikasi dosen yang masih jauh dari target yang diinginkan. Karena ini mempengaruhi nilai akreditasi nantinya. Lebih lanjut dalam menghadapi akreditasi, belajarlah dari beberapa perguruan tinggi maupun prodi yang sebelumnya telah melaksanakan akreditasi.

Keberadaan IAIN Pontianak di kancah nasional sudah mulai menanjak naik khususnya Webometrics semula 13 menjadi 11. Pencapaian prestasi ini paling tidak memacu kita untuk semakin maju ke depannya. Lalu pembangunan infrastruktur sedang kita upayakan khususnya terkait pengadaan lahan kampus dua. Ia berharap nantinya bagian-bagian yang kurang dalam proses simulasi mohon untuk diperbaiki dan dievaluasi kualitasnya. Karena sejatinya setiap tempat yang kita datangi adalah sekolah, setiap orang yang kita temui adalah guru, setiap momen yang kita lakukan merupakan pembelajaran. Semoga proses yang dilalui menjadi pembelajaran dan evaluasi bagi kita semua.

Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd.

Bicara Peningkatan Akademik dan Jenjang Karir Dosen, Prodi TBI Adakan Sharing Session dengan Prof. Didin

(ftik.iainptk.ac.id) Setelah sukses menyelenggarakan kegiatan Validasi dan Simulasi Asesmen Lapangan, Program Studi Tadris Bahasa Inggris melaksanakan Pelatihan Peningkatan Akademik dan Jenjang Karir Dosen, Jumat (10/08/2023) di Ruang Rapat Gedung Rektorat Lantai IV. Sebagai narasumber, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ketua Perkumpulan Tadris Bahasa Inggris Se-Indonesia, Prof. Didin Nuruddin Hidayat, M.A.TESOL, Ph.D. Kegiatan ini dihadiri oleh Dosen dan Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Didin sangat antusias menyampaikan perjalanan suksesnya di dunia akademik hingga akhirnya memeroleh gelar Guru Besar 1050 di usia yang masih relatif muda 42 tahun. Menurutnya, prestasi tersebut tidak diperoleh dengan mudah. Butuh perjuangan dan pengorbanan untuk melalui itu semua. Tahun 2020 merupakan awal kebangkitannya menulis beberapa artikel dan penelitian. Dari perjuangan itu, ia berhasil naik empat tingkat ke jenjang akademik Lektor Kepala 700. Ketekunan dan keuletan yang akhirnya membawa Prof. Didin dikukuhkan sebagai Guru Besar berdasarkan SK oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim melalui Surat Keputusan Mendikbudristek Nomor 74139/MPK.A/KP.07.01/2022 tentang Kenaikan Jabatan Akademik/ Fungsional Dosen, Rabu (15/3/2023), Auditorium Harun Nasution, Kampus 1 UIN Jakarta.

Sembari menceritakan kisah suksesnya di dunia akademik, Prof. Didin memberi motivasi kepada dosen dan mahasiswa yang hadir saat itu. Menurutnya, keberhasilan diperoleh dari kerja keras dan doa. Namun jika belum berhasil itu artinya kesuksesan yang tertunda “Jika kita belum berhasil, itu merupakan tangga menuju kesuksesan. Gagal itu kalau kita tidak berusaha sama sekali. Kita harus memantaskan diri untuk bisa berhasil. Jangan mengharap sesuatu yang besar. Karena langkah besar bermula dari hal yang kecil,” terangnya.

Buat folder khusus tersendiri untuk menyimpan apa yang perlu persiapkan untuk beasiswa. Ini merupakan salah satu contoh langkah kecil untuk kemudian diikuti dengan langkah-langkah berikutnya,” tambahnya.

Lebih lanjut ia merangkan, bahwa perlu ada habits yang terbangun dari diri sendiri. Melihat kesempatan dalam kesempitan. Setiap peluang sekecil apapun harus dimaksimalkan dengan baik. Tidak ada mimpi yang tak bisa dicapai kalau kita mau berusaha.

Sementara itu, Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd. mengatakan, “Semoga guru besar kita ini bisa menjadi teladan dan contoh bagi kita untuk semangat membangun dan memantaskan diri dalam mencapai tujuan yang ingin kita capai. Kita sangat beruntung bertemu role model yang dapat berbagi ilmu kepada kita. Kita doakan semoga Prof. beserta keluarga sehat dan senantiasa bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat,” pungkasnya.

Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd

Assessment Methods in English Teaching: Beyond Traditional Testing

The landscape of English language education is evolving rapidly, and alongside this transformation, assessment methods are also undergoing a significant shift. Educators are increasingly recognizing the limitations of traditional testing and are exploring innovative ways to gauge student progress and language proficiency.

Traditional testing, such as multiple-choice exams and fill-in-the-blank assessments, have long been the standard in English language education. However, these methods often focus on rote memorization and fail to capture the full range of language skills, including communication and critical thinking.

In response to these limitations, educators are turning to alternative assessment methods that provide a more comprehensive view of a student’s language proficiency. Some of these methods include:

1. Performance-Based Assessment: This approach evaluates students on their ability to apply English in practical, real-world situations. Projects, presentations, and role-plays allow students to demonstrate their language skills in meaningful contexts.

2. Portfolios: Students compile a collection of their work over time, showcasing their progress and a variety of language skills, including writing, speaking, and listening. Portfolios provide a holistic view of a student’s language development.

3. Self-Assessment and Reflection: Encouraging students to reflect on their language learning journey and assess their own progress fosters self-awareness and metacognition. It also empowers them to take ownership of their learning.

4. Peer Assessment: Peer evaluation allows students to assess the language proficiency of their peers, which not only offers a different perspective but also encourages collaborative learning.

5. Authentic Assessment: This method involves using real-world tasks, such as creating a restaurant menu or writing a letter, to assess language skills. Authentic assessment ensures that students can apply their English knowledge in practical scenarios.

6. Project-Based Assessment: Students work on projects that require them to use English for research, problem-solving, and presentation. This approach emphasizes critical thinking and collaboration, mirroring the skills needed in the professional world.

Moreover, technology has opened up new possibilities for assessment. Online quizzes, interactive platforms, and artificial intelligence tools can provide instant feedback, allowing students to track their progress and adapt their learning strategies.

Incorporating these alternative assessment methods not only provides a more accurate representation of a student’s language proficiency but also encourages a deeper and more meaningful learning experience. It shifts the focus from memorization to practical application, critical thinking, and communication skills.

In conclusion, the transformation of assessment methods in English teaching is aligning with the evolving needs of students and the demands of the modern world. Educators are increasingly embracing innovative ways to evaluate language proficiency, fostering a more holistic and learner-centered approach to English language education.

Penulis : Vibry Andina Nurhidayah M.Hum