Kompetisi Esai Hardiknas 2022 Program Kampus Mengajar, bagi Pelajar dan Mahasiswa

Dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) pada tanggal 2 Mei 2022, Program Kampus Mengajar mempersembahkan Kompetisi Esai HARDIKNAS dengan tema “Pemerataan Pendidikan sebagai Gerbang Awal Merdeka Belajar.”

Mengajak seluruh pelajar dan mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam kompetisi ini yang akan dimulai pada 20 April 2022.

Syarat peserta

  • Warga Negara Indonesia (WNI);
  • Berusia 17-25 tahun;
  • Merupakan seorang pelajar atau mahasiswa yang dibuktikan dengan
    melampirkan Kartu Pelajar atau Kartu Mahasiswa;
  • Mendaftar sebagai individu;
  • Hanya boleh mengirimkan satu karya;
  • Karya yang dikirimkan adalah karya orisinil, bukan plagiasi dan belum pernah
    dipublikasikan di media manapun, baik cetak maupun online;
  • Tidak menyinggung isu SARA;
  • Keputusan juri adalah final dan tidak bisa diganggu gugat.

Ketentuan Penulisan

  • Esai orisinil sesuai dengan tema yang diusung;
  • Nama penulis dicantumkan di bawah judul;
  • Ditulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia;
  • Panjang esai minimal 1000 kata;
  • Mencantumkan nama dan asal kota dalam tulisan;
  • Karya wajib dipublikasikan di salah satu website penulisan: Quora, Blogspot,
    Wattpad, Medium, dan Kompasiana dengan batas publikasi pada 15 Mei
    2022;
  • Mengisi form pendaftaran melalui link: https://bit.ly/FormDaftarEsaiKM
  • Meninggalkan komentar dengan menandai tiga akun lainnya di postingan
    kompetisi esai Kampus Mengajar.

Forum Kepentingan Pemangku Daerah Program Sekolah Penggerak

Sebuah Forum Kepentingan Pemangku Daerah Program Sekolah Penggerak digelar dengan menghadirkan Ketua Tim Sulaiman M.Pd, seorang pakar bahasa Inggris dan dosen, bersama dengan anggota tim Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Nanik Shobikhah M.Pd, serta mahasiswa penerima hibah PKM, Budi Pangestu dan Efyu Rahmah Shalihah.

Dalam pembukaan forum, Ketua Tim Sulaiman M.Pd menyoroti pentingnya keterlibatan pemangku kepentingan dalam mendukung program Sekolah Penggerak. “Kolaborasi antara universitas, pemangku kepentingan daerah, dan mahasiswa dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih dinamis dan berdaya saing,” katanya.

Anggota PKM Nanik Shobikhah M.Pd memaparkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan timnya dalam mendukung Sekolah Penggerak. “Melalui program ini, kami ingin memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah,” ungkapnya.

Budi Pangestu dan Efyu Rahmah Shalihah, dua mahasiswa yang menerima hibah PKM, membagikan pengalaman mereka dalam mengimplementasikan proyek di sekolah-sekolah lokal. “Melalui partisipasi mahasiswa, kami berharap dapat membawa inovasi dan solusi konkret untuk meningkatkan mutu pendidikan di tingkat dasar,” ujar Budi.

Forum ini menjadi wadah untuk diskusi mendalam antara pemangku kepentingan daerah, akademisi, dan mahasiswa, guna menyusun strategi bersama untuk mendukung dan memperkuat program Sekolah Penggerak di tingkat lokal. Rencana aksi bersama disusun untuk memastikan adanya koordinasi yang efektif dan langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Ketua Tim Sulaiman M.Pd menekankan pentingnya sinergi ini, “Melalui kolaborasi yang kuat, kita dapat membentuk generasi muda yang lebih unggul dan siap menghadapi tantangan global.” Forum ini menjadi langkah konkret dalam mewujudkan visi bersama untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas dan relevan.

Membentuk Generasi Muda Santri yang Multilingual: Pendekatan Pendidikan Bahasa Inggris di Pesantren

Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional terus mengembangkan pendekatan pendidikan yang holistik untuk mempersiapkan generasi muda santri yang unggul dan multilingual. Dalam rangka itu, kegiatan dengan tema “Militansina” diprakarsai oleh ketua tim, Militansina, M.Pd, dengan dukungan dosen anggota PKM Oki Anggara, M.Si, dan melibatkan aktifitas mahasiswa, termasuk Suci Rahmadayanti.

Ketua tim Militansina, M.Pd, dalam sambutannya, mengemukakan visi untuk membentuk generasi santri yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki kompetensi bahasa Inggris yang baik. “Pendidikan multilingual di pesantren dapat memberikan landasan yang kuat bagi santri untuk berkontribusi dalam skala global,” ujarnya.

Dosen anggota PKM, Oki Anggara, M.Si, membawakan materi utama dengan fokus pada penerapan metode pembelajaran bahasa Inggris yang efektif di lingkungan pesantren. Beliau menyampaikan pentingnya memadukan nilai-nilai agama dengan kecakapan berbahasa, sehingga santri dapat berperan sebagai mediator antara budaya lokal dan global.

Suci Rahmadayanti, mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini, membagikan pengalaman dan proyek yang telah dilaksanakan di pesantren. “Melalui program Militansina, kami berupaya membangun lingkungan belajar yang inklusif dan merangsang minat santri terhadap bahasa Inggris,” ungkapnya.

Kegiatan ini melibatkan serangkaian workshop, diskusi panel, dan kegiatan praktis yang bertujuan untuk memperkaya metode pengajaran bahasa Inggris di pesantren. Harapannya, pendekatan multilingual dalam pendidikan santri dapat menjadi model yang dapat diterapkan secara luas, memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.

Becoming a Global Citizen through English: Sharing Session From Scholarship Awardees

Welcome global citizen!

Indonesia Mengglobal is now partnering with British Council by conducting an online sharing session with a mission to inspire, encourage, and support Indonesian students who want to pursue high-quality education abroad, with topic such as “Becoming a Global Citizen through English: Sharing Session From Scholarship Awardees”.

This session will be conducted on:

Date : Saturday, 26th of February, 2022
Time : 10:00—12:00 WIB
Venue: Zoom Meeting

Registration: bit.ly/IELTSTalk2022

For further information, connect with us through instagram @indonesiamengglobal

Forum Kepentingan Pemangku Daerah Program Sekolah Penggerak: Sinergi Membangun Pendidikan Unggul

Dalam rangka memperkuat kolaborasi antara pemangku daerah dan Program Sekolah Penggerak, diselenggarakan Forum Kepentingan Pemangku Daerah yang dihadiri oleh ketua tim Sulaiman, M.Pd, dosen anggota PKM Nanik Shobikah, M.Pd, serta melibatkan mahasiswa berdedikasi seperti Budi Pangestu dan Efyu Rahmah Shalihah.

Ketua tim, Sulaiman, M.Pd, membuka forum dengan menggarisbawahi pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mengakselerasi program Sekolah Penggerak. “Dalam mencapai pendidikan unggul, kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan pemangku daerah memiliki peran krusial,” ujarnya.

Dosen anggota PKM, Nanik Shobikah, M.Pd, menyajikan paparan mengenai perkembangan program Sekolah Penggerak dan dampak positifnya pada peningkatan kualitas pendidikan di tingkat lokal. Beliau juga menyoroti upaya sinergi antara dosen dan mahasiswa dalam mendukung keberhasilan program tersebut.

Budi Pangestu dan Efyu Rahmah Shalihah, mahasiswa yang terlibat aktif dalam program, membagikan pengalaman dan proyek yang telah mereka jalankan. “Melalui partisipasi dalam Program Sekolah Penggerak, kami tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis, tetapi juga merasakan dampak nyata yang diberikan kepada sekolah-sekolah di daerah,” ungkap Budi Pangestu.

Forum ini memberikan platform untuk dialog terbuka antara dosen, mahasiswa, dan pemangku daerah. Diskusi melibatkan pertukaran ide, evaluasi program, serta merumuskan strategi lebih lanjut untuk memaksimalkan potensi dan mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah setempat.

Pendaftaran Student Ambassador #BanggaProdukLokal

Ayo menjadi Student Ambassador #BanggaProdukLokal

No alt text provided for this image

Data PDDikti 2021, jumlah mahasiswa saat ini sekitar 9.1 juta, dan itu merupakan sebuah potensi luar biasa yang apabila 1% saja dari jumlah tersebut memiliki kesadaran terhadap #BanggaProdukLokal, maka sektor umkm di Indonesia akan terbantu.

Dengan adanya student ambassador, diharapkan dapat menjadi representatif dalam menyuarakan #BanggaProdukLokal di lingkungannya agar orang-orang lebih mencintai dan menggunakan produk lokal.

Syarat:
1. Mahasiswa/i S1 aktif seluruh Indonesia
2. Aktif di sosial media khususnya Instagram
3. Telah memfollow instagram @bine_oa
4. Memiliki motivasi yang tinggi untuk menyebarkan kebermanfaatan di sekitarnya, ketertarikan terhadap isu sosial, umkm, dan siap berkontribusi

Benefit yang kamu dapatkan:
1. Mendapatkan sertifikat sebagai student ambassador
2. Mendapatkan eksposur sosial media sebagai ambassador kampanye #BanggaProdukLokal
3. Mendapatkan letter of recommendation (jika diperlukan)
4. Seluruh Ambassador terpilih akan mendapatkan voucher LMS Cakap Upskill tentang Job Interview senilai 250 ribu
5. Berkesempatan memenangkan hadiah uang tunai sebesar 800 ribu bagi ambassador terpilih

Agenda Student Ambassador:
1) Rekrutmen (7-13 Februari)
2) Onboarding (19 Februari)
3) Playoff (19 Februari-13 Maret)
4) Kelas Mentoring Karir – LinkedIn, Resume, & Personal Branding (26 Februari-4 &11 Maret)
5) Kelulusan (19 Maret)

Link pendaftaran: bit.ly/daftar-SA-BINE

Jika kamu menemukan kendala boleh menghubungi 0896-9624-1731 (Salsa)

US Embassy Foreign National Student Intern Program (FNSIP)

The U.S. Embassy Jakarta is seeking active university students in Indonesia to join our internship program at the U.S. Embassy in Jakarta, the U.S. Consulate General in Surabaya and Medan, and the U.S. Mission to ASEAN in Jakarta.

This opportunity is available for Indonesian students who are in their 5th semester in any Indonesian university and have a minimum GPA 2.75.  Please note that while English proficiency isn’t required, it is preferred.

Opportunities are open for all degree programs. However, please note that some vacancies may require specific knowledge or specific educational background.

This internship program is an integral part of the United States – Indonesia partnership that strengthens the bond between these two nations.

The internship program is from June 13, 2022 through August 19, 2022.

This is an unpaid program; no compensation and benefits are offered.

Applications for the internship must be submitted between January 24, 2022 and February 18, 2022.

Interested applicant should submit a complete application by email to: JakartaFNSIP@state.gov.  Please indicate the section you are applying for in the subject of your email (Email subject: 2022 FNSIP for [section name/name of the city]). For example: 2022 FNSIP for Public Affairs Section/Jakarta.

Application forms are mandatory and need to be attached to the email (do not use shared drive to send your forms):

  • U.S. Embassy application for FNSIP (PDF – 168 KB).
  • Statement of Interest (MS Word – 17 KB). Please indicate in 1-2 pages why you are interested in joining the internship program and why we should select you to be part of our annual internship program. This is mandatory.
  • Gratuitous Service Agreement (no compensation or benefit) (MS Word – 24 KB)
  • Academic Transcript.
  • Letter of permission to intern at the Bi-Mission Indonesia from the university.
  • Confirmation letter regarding personal medical insurance. (A scanned copy of your BPJS card should be sufficient. If you don’t have a BPJS, please send us the letter from your medical insurance agency).

Minimum Eligibility Criteria:

  • Indonesian citizen.
  • Minimum 18 years old.
  • Current university student with Minimum GPA 2.75.
  • Students must be in their 3rd year of a bachelor’s program or in 1st year of a master’s program.
  • Must have personal medical insurance during internship program (BPJS or others).

2022 Foreign National Student Intern Program (FNSIP) Process Timeline.

Please be informed that the timeline might changes due to the circumstances.

  • Vacancy Announcement: January 24 – February 18, 2022.
  • U.S. Embassy reviews applications: February 22 – March 11, 2022.
  • Interviews for selected applicant(s): March 14 – 31, 2022.
  • Conditional Offers (only for successful candidate(s)): April 4 – 8, 2022 (by email).
  • Clearance process: April 11 – May 31, 2022.
  • Formal Offers: June 1– 3, 2022 (by email).
  • Internship First Day: June 13, 2022.
  • Internship Last Day: August 19, 2022.

Note: Due to the high volume of applications received, we are only able to contact applicants who are being considered. 

Available Employment Opportunities for FNSIP

The following employment opportunities are available. FNSIP student applicants must state the specific employment opportunities of interest on the U.S. Embassy application for FNSIP.

19 Position Vacancies in 13 Sections/Offices:
– Embassy Jakarta Public Affairs Section
– Embassy Jakarta Political Section
– Embassy Jakarta Customer Services Center
– Embassy Jakarta Information Service Center
– U.S. ASEA Mission Public Affairs Section
– U.S. Commercial Service Agency
– USAID Economic Growth & Education Office
USAID Development Outreach & Communication Office
USAID Environment Office
USAID Resident Legal Office
USAID Health Office
– Consulate General Surabaya Political/Economic Section
– Consulate Medan

More information, please click here!

Internship at Forbes Indonesia

INTERNSHIP REQUIREMENTS:
1.  Student of any bachelor program
2. Fluent in english
3. Able to write in english, which is proven in writing examples
4. Interested to work in media industry, mainly printing and digital media
5. Creative, dynamic, good communication skill and teamwork

Attach CV included application letter, copy of transcript & writing example to: editor@forbesindonesia.com

Jelang Persiapan Akreditasi, GKM Tadris Bahasa Inggirs Lakukan Audiensi di SKSG UI

Jumat, 17 Desember 2021 dua orang anggota tim Gugus Kendali Mutu Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (GKM FTIK) yaitu Putri Handayani Lubis, M.Si. (GKM Prodi PAI) dan Oki Anggara, M.Si. (GKM Prodi TBI) melakukan audiensi dalam rangka persiapan persiapan akreditasi prodi di lingkungan FTIK. Kunjungan tim GKM ini disambut hangat secara langsung oleh Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) yaitu Athor Subroto, Ph.D. dan Kepala Bagian Administrasi Sekolah yaitu Drs. Abidin Eko Priyono, M.TI.

Athor menyampaikan bahwa merupakan hal yang luar biasa mendapatkan kunjungan langsung dari IAIN Pontianak, Kalimantan Barat sehingga bisa berdiskusi lebih banyak mengenai tata kelola fakultas/sekolah serta manajemen mutu yang dijalankan. Pada awal sesi, Athor terlebih dahulu menceritakan sejarah bagaimana terjadinya perubahan nomenklatur Program Pascasarjana menjadi Sekolah Kajian Stratejik dan Global, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan bagaimana tata kelola sekolah/fakultas dengan tetap mempertahankan mutu atau kualitas sehingga mendapatkan penilaian akreditasi yang terbaik dari BAN-PT. 

Sama seperti IAIN Pontianak dan FTIK khususnya, UI dan SKSG memiliki unit atau badan internal kampus yang bertugas untuk mengawasi kualitas/mutu kegiatan perkuliahan yang berbasis pada sembilan standar/kriteria akreditasi. Pada tingkat universitas, UI memiliki Badan Penjamin Mutu. Sedangkan pada tingkat Fakultas/Sekolah, SKSG UI memiliki Unit Penjamin Mutu. Nomenklator ini tidak berbeda jauh dengan IAIN Pontianak. Pada tingkat institut, IAIN memiliki Lembaga Penjamin Mutu. Lalu pada tingkat Fakultas, FTIK memiliki Unit Penjamin Mutu dan Gugus Kendali Mutu. Dalam menjaga kualitas/mutu yang ada, SKSG UI melakukan penghimpunan data yang dilakukan secara berkala. Bukan hanya tahunan atau bulanan, tapi pembaharuan data ini dilakukan secara mingguan dengan menggunakan Microsift Office 365 yang bisa diakses secara remote oleh tenaga administrasi. Kelengkapan data dan pembaharuan secara berkala ini tentunya menjadi poin penting dalam akreditasi sebagai eviden atau bukti yang valid. 

Saat ini, semua program studi yang ada di SKSG UI terakreditasi A dan fokus untuk internasionalisasi dengan cara menyiapkan program studi internasional sebagai prioritas utama serta menyelenggarakan konferensi dan kompetisi tingkat internasional. “Setelah akreditasi dari BAN-PT, fokus kami saat ini adalah mencari wadah asosiasi di tingkat internasional untuk persiapan akreditasi internasional pula. Saya selalu mendorong dosen sebagai SDM utama kampus untuk mengikuti asosiasi profesi di tingkat internasional dan mendukung berbagai hal yang diperlukan, seperti bantuan iuran keanggotaan, hibah penelitian dan konferenasi, dan lain sebagainya.” ungkap Athor Subroto, Ph.D. selaku Direktur SKSG. 

Abidin, menyampaikan bahwa pengawasan mutu ini perlu dilakukan secara inheren mulai dari input, proses perkuliahan dan output. Input bisa dimulai dari menyeleksi prospective student yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan meskipun kuota/kursi mahasiswa masih tersedia. Hubungan antara siswa, dosen dan institusi bersifat resiprokal. Jika kampus tidak bisa bisa tegas dalam menjaga mutu yang dimulai dari input maka dimungkinkan akan terjadi permasalahan-permasalahan pada proses perkuliahan hingga ke output
Dalam persiapan akreditasi, SKSG UI biasanya akan menyelenggarakan audit secara internal dengan jangka waktu satu tahun sebelum akreditasi dilakukan. Persiapan teknis yang dilakukan oleh SKSG UI dengan FTIK IAIN Pontianak tidak berbeda secara signifikan, yaitu melakukan penyimpanan data berbasis web dan hyperlink yang ada pada setiap dokumen. Hal ini memang dimaksudkan untuk memudahkan asesor ketika memvalidasi dokumen program studi. Strategi lain yang biasanya dilakukan oleh SKSG UI untuk memenuhi penilaian tracer study adalah mengundang para mitra atau pengguna lulusan secara langsung. Undangan tersebut diberikan pada saat mahasiswa akan mengikuti wisuda sebagai sarana membangun jejaring dan sosialisasi dunia kerja.

Meskipun SKSG UI menyelenggarakan program studi khusus untuk jenjang magister dan doktor, sedangkan FTIK IAIN Pontianak lebih banyak menyelenggarakan program studi untuk jenjang sarjana. Hal ini tidak mengurangi esensi utama dari audiensi yaitu mendengarkan segala hal yang baik dan bisa dijadikan sebagai rujukan untuk persiapan akreditasi yang akan terselenggara dalam waktu dekat. Selain itu, IAIN Pontianak juga memiliki dua program studi magister/pascasarjana yaitu Pendidikan Agama Islam dan Ekonomi Syariah yang aktivtas perkuliahannya berdekatan dengan FTIK. 

Tim Penulis: 

Oki Anggara dan Putri Handayani Lubis