Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba menggelar seminar dengan fokus pada penerapan Kurikulum Merdeka dan AKMI (Adiwiyata, Keluarga, Madrasah, dan Industri) sebagai strategi untuk menggali potensi pendidikan di daerah tersebut. Seminar ini dihadiri oleh Ketua Tim Sulaiman, M.Pd, dan dosen anggota PKM Oki Anggara, M.Si, yang berbagi wawasan dan pandangan tentang penguatan kurikulum di lembaga pendidikan.
Ketua Tim Sulaiman, M.Pd, dalam sambutannya, menekankan pentingnya inovasi kurikulum untuk menciptakan lingkungan belajar yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan siswa. “Kurikulum Merdeka dan AKMI memberikan landasan untuk pendidikan yang lebih berdaya saing dan relevan,” ujarnya.
Dosen anggota PKM Oki Anggara, M.Si, memaparkan konsep dan manfaat penerapan Kurikulum Merdeka dan AKMI. Beliau menggarisbawahi integrasi antara aspek Adiwiyata, keluarga, madrasah, dan industri sebagai cara holistik untuk memajukan kualitas pendidikan di daerah.
Peserta seminar, yang terdiri dari guru, kepala madrasah, dan pihak terkait pendidikan, aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab dan diskusi kelompok. Mereka berkesempatan untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan pandangan langsung dari narasumber tentang implementasi konsep-konsep tersebut.
”Seminar ini menjadi langkah awal untuk membangun komitmen bersama dalam mengembangkan kurikulum yang mampu menciptakan siswa yang kompeten dan memiliki karakter unggul,” ungkap Dosen Anggota PKM Oki Anggara, M.Si.
Seminar Kurikulum Merdeka dan AKMI di Kemenag Bulukumba diharapkan dapat memberikan pandangan yang lebih mendalam dan memotivasi para pendidik untuk terlibat aktif dalam pengembangan kurikulum yang berorientasi pada keberlanjutan dan kemajuan pendidikan.