(ftik.iainptk.ac.id) Setelah sukses menyelenggarakan kegiatan Validasi dan Simulasi Asesmen Lapangan, Program Studi Tadris Bahasa Inggris melaksanakan Pelatihan Peningkatan Akademik dan Jenjang Karir Dosen, Jumat (10/08/2023) di Ruang Rapat Gedung Rektorat Lantai IV. Sebagai narasumber, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ketua Perkumpulan Tadris Bahasa Inggris Se-Indonesia, Prof. Didin Nuruddin Hidayat, M.A.TESOL, Ph.D. Kegiatan ini dihadiri oleh Dosen dan Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Didin sangat antusias menyampaikan perjalanan suksesnya di dunia akademik hingga akhirnya memeroleh gelar Guru Besar 1050 di usia yang masih relatif muda 42 tahun. Menurutnya, prestasi tersebut tidak diperoleh dengan mudah. Butuh perjuangan dan pengorbanan untuk melalui itu semua. Tahun 2020 merupakan awal kebangkitannya menulis beberapa artikel dan penelitian. Dari perjuangan itu, ia berhasil naik empat tingkat ke jenjang akademik Lektor Kepala 700. Ketekunan dan keuletan yang akhirnya membawa Prof. Didin dikukuhkan sebagai Guru Besar berdasarkan SK oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim melalui Surat Keputusan Mendikbudristek Nomor 74139/MPK.A/KP.07.01/2022 tentang Kenaikan Jabatan Akademik/ Fungsional Dosen, Rabu (15/3/2023), Auditorium Harun Nasution, Kampus 1 UIN Jakarta.
Sembari menceritakan kisah suksesnya di dunia akademik, Prof. Didin memberi motivasi kepada dosen dan mahasiswa yang hadir saat itu. Menurutnya, keberhasilan diperoleh dari kerja keras dan doa. Namun jika belum berhasil itu artinya kesuksesan yang tertunda “Jika kita belum berhasil, itu merupakan tangga menuju kesuksesan. Gagal itu kalau kita tidak berusaha sama sekali. Kita harus memantaskan diri untuk bisa berhasil. Jangan mengharap sesuatu yang besar. Karena langkah besar bermula dari hal yang kecil,” terangnya.
“Buat folder khusus tersendiri untuk menyimpan apa yang perlu persiapkan untuk beasiswa. Ini merupakan salah satu contoh langkah kecil untuk kemudian diikuti dengan langkah-langkah berikutnya,” tambahnya.
Lebih lanjut ia merangkan, bahwa perlu ada habits yang terbangun dari diri sendiri. Melihat kesempatan dalam kesempitan. Setiap peluang sekecil apapun harus dimaksimalkan dengan baik. Tidak ada mimpi yang tak bisa dicapai kalau kita mau berusaha.
Sementara itu, Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris, Sulaiman, M.Pd. mengatakan, “Semoga guru besar kita ini bisa menjadi teladan dan contoh bagi kita untuk semangat membangun dan memantaskan diri dalam mencapai tujuan yang ingin kita capai. Kita sangat beruntung bertemu role model yang dapat berbagi ilmu kepada kita. Kita doakan semoga Prof. beserta keluarga sehat dan senantiasa bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat,” pungkasnya.
Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd