Dalam upaya terus memperkaya pembelajaran di Indonesia Cakap Literasi (ICL), materi bercerita (storytelling) menjadi fokus utama dalam sebuah sesi istimewa. Dengan bangga, kegiatan ini menyajikan narasumber berpengalaman, Asmadi, S.Pd., M.Si, dan Nanik Shobikah, M.Pd, yang berbagi pengetahuan dan wawasan mendalam seputar seni bercerita.
Asmadi, seorang pendidik yang berdedikasi, membuka sesi dengan membahas kekuatan cerita dalam proses pembelajaran. Beliau membagikan strategi untuk membuat cerita menjadi alat pembelajaran yang efektif, menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa.
Nanik Shobikah, seorang pakar dalam bidang literasi, menyoroti pentingnya bercerita dalam membentuk keterampilan membaca dan menulis. Dengan penuh semangat, beliau memaparkan cara cerita dapat menjadi jembatan untuk membangun pemahaman yang mendalam dan kreativitas dalam bahasa.
Pengalaman mahasiswa turut menjadi aspek yang tak kalah penting dalam sesi ini. Feni Nurhaliza, salah satu mahasiswa yang aktif terlibat, berbagi pandangan dan pengalaman pribadinya tentang bagaimana storytelling telah memperkaya pengalaman pembelajarannya. Keikutsertaan mahasiswa tidak hanya memberikan perspektif unik, tetapi juga menjadi inspirasi bagi rekan-rekan sejawatnya.
Feni Nurhaliza menyampaikan, “Bercerita bukan hanya tentang kata-kata, tetapi juga tentang menyampaikan emosi dan nilai-nilai. Sesi ini membuat saya lebih menghargai kekuatan kata-kata dalam menyampaikan pesan.”
Sesi materi bercerita ini menciptakan ruang interaktif yang memadukan pengalaman praktis dengan teori, memberikan peserta pelatihan bekal yang berharga. Semua peserta, baik narasumber maupun mahasiswa, sepakat bahwa storytelling bukan hanya keterampilan, tetapi juga alat efektif untuk menyampaikan nilai, tradisi, dan pengetahuan dengan cara yang menarik.